OK: Found an XML parser.
OK: Support for GZIP encoding.
OK: Support for character munging.

Notice: Undefined property: MagpieRSS::$etag in /home/morrisc/public_html/rep/rss/rss_fetch.inc on line 156

Notice: MagpieRSS [debug] Returning STALE object for http://bit.ly/ArugaZz in /home/morrisc/public_html/rep/rss/rss_fetch.inc on line 243

Example Output

Channel: ArugaZ | Tutorial

RSS URL:

Parsed Results (var_dump'ed)

object(MagpieRSS)#2 (22) {
  ["parser"]=>
  int(0)
  ["current_item"]=>
  array(0) {
  }
  ["items"]=>
  array(17) {
    [0]=>
    array(11) {
      ["guid"]=>
      string(70) "tag:blogger.com,1999:blog-3481659089041505427.post-3145749351767103788"
      ["pubdate"]=>
      string(31) "Thu, 18 Feb 2021 12:49:00 +0000"
      ["atom"]=>
      array(1) {
        ["updated"]=>
        string(29) "2021-02-18T19:52:23.309+07:00"
      }
      ["category"]=>
      string(8) "tutorial"
      ["title"]=>
      string(55) "Cara Scrape Web dengan Node.js | Cheerio dan Node Fetch"
      ["description"]=>
      string(9437) "

Cara Scrape Website Menggunakan Cheerio dan Node-fetch

Scraping Website adalah mengcopy atau mengekstrasi data dari suatu website. Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang bagaimana scrape sebuah website dengan metode parse/parsing HTML menggunakan package dari Node.js, cheerio dan node-fetch.

Apa yang membuat Cheerio istimewa adalah betapa mudah dan ringannya menggunakan di server kalian, tetapi itu bukan headless chrome browser seperti Puppeteer sehingga Anda tidak akan melakukan apa pun yang membutuhkan interaksi pengguna seperti logging in.

Scraping Web with Node.js Cheerio

const cheerio = require('cheerio');

const soup = cheerio.load('<div id="kocakz">Hai saya aruga</div><a href="https://www.arugaz.my.id">ArugaZ Blog</a>')
console.log(soup('#kocakz').text() + '\n\n' + soup('a').attr('href'))
/*
Output terminal :
Hai saya aruga

https://www.arugaz.my.id
*/

Untuk memulai dengan Cheerio, kalian perlu tahu cara menjalankan server node. Kalian juga memerlukan node-fetch yang dapat kalian temukan menggunakan npm. Node-fetch ini digunakan untuk menparse halaman website.

Pastikan diperangkat kalian sudah terinstall Node.js dan npm, jika belum bisa baca pada artikel berikut ini.

Proses Scraping Wesbite

1. Membuat Folder / Dir

Pertama, kita akan membuat sebuah folder baru untuk memudahkan kita dalam membuat code-code dalam tahap scrape web ini. Pada "terminal" silahkan ketik.

mkdir nama-folder

Setelah membuat folder, lalu ketik lagi.

cd nama-folder

2. Membuat File package.json

Sebelum menginstall package kalian harus membuat file package.json, untuk membuatnya cukup dengan jalankan perintah.

npm init -y

Setelah menjalankan perintah diatas, maka akan otomatis membuat sebuah file package.json, yang berisikan sebagai berikut.

{
"name": "nama-folder",
"version": "1.0.0",
"description": "",
"main": "index.js",
"scripts": {
"test": "echo \"Error: no test specified\" && exit 1"
},
"keywords": [],
"author": "",
"license": "ISC"
}

Pada file package.json, kita perlu mendeskripsikan nama aplikasi kita (name), version (versi), description (deskripsi), main atau entry point dari aplikasi kita. Terdapat juga scripts yang dapat digunakan untuk menjalankan task yang sifatnya berulang. Selain itu ada author, license, dependencies dan devDependencies. Perlu kamu ingat bahwa pada NodeJS, file package.json sangat penting karena file tersebut yang mendeskripsikan gambaran aplikasi kamu, siapa penulisnya, serta library apa saja yang digunakan oleh aplikasi tersebut.

3. Penginstallan Package

Selanjutnya kita perlu menginstall package dari Cheerio dan node-fetch, ya iya lah wkwk. Untuk menginstallnya cukup ketik perintah,

npm install cheerio node-fetch --save

Setelah selesai menginstall, akan muncul folder baru dengan nama node_modules. Folder tersebut berisi library yang kita install. Selain itu, library yang kita install pun tercatat pada file package.json. Sehingga ketika kamu ingin mengirimkan aplikasi NodeJS kamu kepada temen atau orang lain, kamu cukup memberikan kode dan file package.json kamu. Orang yang menerima kode dan file package.json cukup ketik kode npm install pada Terminal atau Command Prompt untuk menginstall library yang digunakan oleh aplikasi yang kamu buat.

4. Proses Coding

Dalam contoh ini saya akan mencoba scrape website komiku.id biar langsung paham. Buatlah file baru dengan nama "index.js", lalu ketikan code berikut untuk memanggil package dari Cheerio dan Node-fetch.

const cheerio = require('cheerio');
const fetch = require('node-fetch');

Selanjutnya, membuat sebuah function baru untuk mengintegrasikan kode kita agar mudah untuk dipanggil.

function komiku(QUERY) {
return new Promise((resolve, reject) => {

})
}

Pada kode diatas saya menggunakan Javascript Promise untuk membalikan kodenya saat dipanggil nanti, selanjutnya menparse URI menggunakan node-fetch.

function komiku(QUERY) {
return new Promise((resolve, reject) => {
fetch('https://komiku.id/cari/?post_type=manga&s='+ encodeURIComponent(QUERY) , {
method: 'get'
})
.then(res => res.text())
.then(res => {
resolve(res)
})
.catch(reject)
})
}

Apabila function diatas dijalankan, maka akan terlihat kode HTML dari URI yang diparse. Lalu kita panggil package cheerio untuk menload kode HTML yang telah diparse oleh node-fetch. Saya akan berikan contoh untuk mendapatkan judul dan thumbnail dari komik yang kalian cari.

function komiku(QUERY) {
return new Promise((resolve, reject) => {
fetch('https://komiku.id/cari/?post_type=manga&s='+ encodeURIComponent(QUERY) , {
method: 'get'
})
.then(res => res.text())
.then(res => {
const soup = cheerio.load(res)
const IndTitle = [];
const thumb = [];
const hasil = [];
soup('div.daftar').each(function(a, b) {
soup(b).find('span.judul2').each(function(c, d) {
IndTitle.push(soup(d).text())
})
soup('div.bgei').each(function(c, d) {
soup(d).find('a').each(function(e, f) {
soup(f).find('img').each(function(g, h) {
thumb.push(soup(h).attr('data-src'))
})
})
})
})
for (let i = 0; i < IndTitle.length; i++) {
hasil.push({
Judul: IndTitle[i],
Gambar: thumb[i]
})
}
resolve(hasil)
})
.catch(reject)
})
}

Jika kode diatas dijalankan, hasil output nya akan mengeluarkan judul serta thumbnail. Untuk lebih jelasnya kalian bisa melihat video tutorial yang saya buat dibawah ini. Terima-kasih telah membaca artikel cara scrape website dengan cheerio dan node-fetch ini.

Untuk kode scrape website dengan cheerio dan node-fetch yang lengkap bisa kalian copy kode dibawah ini dan langsung digunakan. Hasil dari tutorial scrape komiku.id dengan cheerio dan node-fetch.

const cheerio = require('cheerio');
const fetch = require('node-fetch');

function komiku(QUERY) {
return new Promise((resolve, reject) => {
fetch('https://komiku.id/cari/?post_type=manga&s='+ encodeURIComponent(QUERY) , {
method: 'get'
})
.then(res => res.text())
.then(res => {
const soup = cheerio.load(res)
const IndTitle = [];
const thumb = [];
const hasil = [];
soup('div.daftar').each(function(a, b) {
soup(b).find('span.judul2').each(function(c, d) {
IndTitle.push(soup(d).text())
})
soup('div.bgei').each(function(c, d) {
soup(d).find('a').each(function(e, f) {
soup(f).find('img').each(function(g, h) {
thumb.push(soup(h).attr('data-src'))
})
})
})
})
for (let i = 0; i < IndTitle.length; i++) {
hasil.push({
Judul: IndTitle[i],
Gambar: thumb[i]
})
}
resolve(hasil)
})
.catch(reject)
})
}

komiku('naruto')
.then(res => console.log(res))
.catch(err => console.log(err))
" ["link"]=> string(65) "https://www.arugaz.my.id/2021/02/web-scraping-nodejs-cheerio.html" ["author"]=> string(28) "noreply@blogger.com (KocakZ)" ["thr"]=> array(1) { ["total"]=> string(1) "0" } ["summary"]=> string(9437) "

Cara Scrape Website Menggunakan Cheerio dan Node-fetch

Scraping Website adalah mengcopy atau mengekstrasi data dari suatu website. Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang bagaimana scrape sebuah website dengan metode parse/parsing HTML menggunakan package dari Node.js, cheerio dan node-fetch.

Apa yang membuat Cheerio istimewa adalah betapa mudah dan ringannya menggunakan di server kalian, tetapi itu bukan headless chrome browser seperti Puppeteer sehingga Anda tidak akan melakukan apa pun yang membutuhkan interaksi pengguna seperti logging in.

Scraping Web with Node.js Cheerio

const cheerio = require('cheerio');

const soup = cheerio.load('<div id="kocakz">Hai saya aruga</div><a href="https://www.arugaz.my.id">ArugaZ Blog</a>')
console.log(soup('#kocakz').text() + '\n\n' + soup('a').attr('href'))
/*
Output terminal :
Hai saya aruga

https://www.arugaz.my.id
*/

Untuk memulai dengan Cheerio, kalian perlu tahu cara menjalankan server node. Kalian juga memerlukan node-fetch yang dapat kalian temukan menggunakan npm. Node-fetch ini digunakan untuk menparse halaman website.

Pastikan diperangkat kalian sudah terinstall Node.js dan npm, jika belum bisa baca pada artikel berikut ini.

Proses Scraping Wesbite

1. Membuat Folder / Dir

Pertama, kita akan membuat sebuah folder baru untuk memudahkan kita dalam membuat code-code dalam tahap scrape web ini. Pada "terminal" silahkan ketik.

mkdir nama-folder

Setelah membuat folder, lalu ketik lagi.

cd nama-folder

2. Membuat File package.json

Sebelum menginstall package kalian harus membuat file package.json, untuk membuatnya cukup dengan jalankan perintah.

npm init -y

Setelah menjalankan perintah diatas, maka akan otomatis membuat sebuah file package.json, yang berisikan sebagai berikut.

{
"name": "nama-folder",
"version": "1.0.0",
"description": "",
"main": "index.js",
"scripts": {
"test": "echo \"Error: no test specified\" && exit 1"
},
"keywords": [],
"author": "",
"license": "ISC"
}

Pada file package.json, kita perlu mendeskripsikan nama aplikasi kita (name), version (versi), description (deskripsi), main atau entry point dari aplikasi kita. Terdapat juga scripts yang dapat digunakan untuk menjalankan task yang sifatnya berulang. Selain itu ada author, license, dependencies dan devDependencies. Perlu kamu ingat bahwa pada NodeJS, file package.json sangat penting karena file tersebut yang mendeskripsikan gambaran aplikasi kamu, siapa penulisnya, serta library apa saja yang digunakan oleh aplikasi tersebut.

3. Penginstallan Package

Selanjutnya kita perlu menginstall package dari Cheerio dan node-fetch, ya iya lah wkwk. Untuk menginstallnya cukup ketik perintah,

npm install cheerio node-fetch --save

Setelah selesai menginstall, akan muncul folder baru dengan nama node_modules. Folder tersebut berisi library yang kita install. Selain itu, library yang kita install pun tercatat pada file package.json. Sehingga ketika kamu ingin mengirimkan aplikasi NodeJS kamu kepada temen atau orang lain, kamu cukup memberikan kode dan file package.json kamu. Orang yang menerima kode dan file package.json cukup ketik kode npm install pada Terminal atau Command Prompt untuk menginstall library yang digunakan oleh aplikasi yang kamu buat.

4. Proses Coding

Dalam contoh ini saya akan mencoba scrape website komiku.id biar langsung paham. Buatlah file baru dengan nama "index.js", lalu ketikan code berikut untuk memanggil package dari Cheerio dan Node-fetch.

const cheerio = require('cheerio');
const fetch = require('node-fetch');

Selanjutnya, membuat sebuah function baru untuk mengintegrasikan kode kita agar mudah untuk dipanggil.

function komiku(QUERY) {
return new Promise((resolve, reject) => {

})
}

Pada kode diatas saya menggunakan Javascript Promise untuk membalikan kodenya saat dipanggil nanti, selanjutnya menparse URI menggunakan node-fetch.

function komiku(QUERY) {
return new Promise((resolve, reject) => {
fetch('https://komiku.id/cari/?post_type=manga&s='+ encodeURIComponent(QUERY) , {
method: 'get'
})
.then(res => res.text())
.then(res => {
resolve(res)
})
.catch(reject)
})
}

Apabila function diatas dijalankan, maka akan terlihat kode HTML dari URI yang diparse. Lalu kita panggil package cheerio untuk menload kode HTML yang telah diparse oleh node-fetch. Saya akan berikan contoh untuk mendapatkan judul dan thumbnail dari komik yang kalian cari.

function komiku(QUERY) {
return new Promise((resolve, reject) => {
fetch('https://komiku.id/cari/?post_type=manga&s='+ encodeURIComponent(QUERY) , {
method: 'get'
})
.then(res => res.text())
.then(res => {
const soup = cheerio.load(res)
const IndTitle = [];
const thumb = [];
const hasil = [];
soup('div.daftar').each(function(a, b) {
soup(b).find('span.judul2').each(function(c, d) {
IndTitle.push(soup(d).text())
})
soup('div.bgei').each(function(c, d) {
soup(d).find('a').each(function(e, f) {
soup(f).find('img').each(function(g, h) {
thumb.push(soup(h).attr('data-src'))
})
})
})
})
for (let i = 0; i < IndTitle.length; i++) {
hasil.push({
Judul: IndTitle[i],
Gambar: thumb[i]
})
}
resolve(hasil)
})
.catch(reject)
})
}

Jika kode diatas dijalankan, hasil output nya akan mengeluarkan judul serta thumbnail. Untuk lebih jelasnya kalian bisa melihat video tutorial yang saya buat dibawah ini. Terima-kasih telah membaca artikel cara scrape website dengan cheerio dan node-fetch ini.

Untuk kode scrape website dengan cheerio dan node-fetch yang lengkap bisa kalian copy kode dibawah ini dan langsung digunakan. Hasil dari tutorial scrape komiku.id dengan cheerio dan node-fetch.

const cheerio = require('cheerio');
const fetch = require('node-fetch');

function komiku(QUERY) {
return new Promise((resolve, reject) => {
fetch('https://komiku.id/cari/?post_type=manga&s='+ encodeURIComponent(QUERY) , {
method: 'get'
})
.then(res => res.text())
.then(res => {
const soup = cheerio.load(res)
const IndTitle = [];
const thumb = [];
const hasil = [];
soup('div.daftar').each(function(a, b) {
soup(b).find('span.judul2').each(function(c, d) {
IndTitle.push(soup(d).text())
})
soup('div.bgei').each(function(c, d) {
soup(d).find('a').each(function(e, f) {
soup(f).find('img').each(function(g, h) {
thumb.push(soup(h).attr('data-src'))
})
})
})
})
for (let i = 0; i < IndTitle.length; i++) {
hasil.push({
Judul: IndTitle[i],
Gambar: thumb[i]
})
}
resolve(hasil)
})
.catch(reject)
})
}

komiku('naruto')
.then(res => console.log(res))
.catch(err => console.log(err))
" ["date_timestamp"]=> int(1613652540) } [1]=> array(11) { ["guid"]=> string(70) "tag:blogger.com,1999:blog-3481659089041505427.post-7378036279668767418" ["pubdate"]=> string(31) "Mon, 15 Feb 2021 22:31:00 +0000" ["atom"]=> array(1) { ["updated"]=> string(29) "2021-02-18T19:53:12.718+07:00" } ["category"]=> string(6) "python" ["title"]=> string(53) "Python: 10 Kelebihan Django Framework untuk Developer" ["description"]=> string(7794) "

10 Kelebihan Framework Django

Kelebihan Framework Djangokenapa harus django? pertanyaan ini pasti muncul di benak anda apabila ingin mempelajari framework unggulan dengan bahasa pemrograman python. Django bersifat open source (gratis) yang dapat anda gunakan secara bebas dengan library yang bertebaran alias banyak.


Framework django awalnya dikembangkan pada tahun oleh beberapa web developer yang bertugas membuat dan merawat web portal (newspaper website). Namun setelah membuat beberapa website, para web developer tersebut mulai membuat ulang kode-kode yang mereka buat dengan menerapkan beberapa design pattern, hingga projek mereka disebarkan secara open source dengan nama Django pada bulan Juli 2005.

10 Kelebihan Framework Django

Apa itu Django?

Django adalah framework (kerangka kerja) pemrograman web yang menggunakan bahasa Python tingkat tinggi (high-level) yang digunakan sebagai server-side dengan proses pengembangan yang lebih cepat daripada framework lainnya.


Framework Django sangat populer akhir-akhir ini dikalangan developer. Bahkan, perusahaan besar seperti Instagram, Sportify, DropBox, dan masih banyak lagi mengimplementasikan framework satu ini. Django sering digunakan dalam pemrograman Full Stack, yaitu pengembangan aplikasi pada front-end dan back-end dimana memiliki konsep kerja DRY (dont repeat yourself) sehingga memiliki tingkat efisiensi yang lebih baik.


Sebelum memulai menggunakan Django, alangkah baiknya anda mengetahui apa saja kelebihan atau keunggulan yang dimiliki oleh framework satu ini. Beberapa kelebihan ini juga merupakan alasan lain mengapa Django dapat populer dikalangan developer. Berikut beberapa diantaranya.

Populer: 10 Aplikasi Android untuk Belajar Python

1. Ditulis dengan bahasa Python

Framework Django ditulis menggunakan bahasa pemrograman python yang notabene merupakan bahasa pemrograman yang mudah dipahami dibanding bahasa lainnya. Dengan python, anda bisa merasakan beberapa kelebihan yang akan ditawarkan oleh si python, antara lain:


* Portabilitas, anda dapat melakukan porting ke berbagai platform,

* Multi-paradigma : Python mendukung OOP (Object Oriented Programming),

* Interaktif : Python dianggap lebih interaktif dari pada bahasa pemrograman yang lain sehingga dapat membantu anda untuk lebih fokus pada penyelesaian tugas bukan pada sintaksis.


2. Aman digunakan (Reassuring Secure)

Django dapat dengan mudah menangani berbagai masalah keamanan serius serta membantu para developer menghindari banyak kesalahan secara umum. Fitur keamanan internal yang disediakan oleh framework django membantu pengembang untuk melindungi aplikasi mereka dari berbagai serangan seperti cross-site scripting atau SQL injection. Selain itu, Django juga selalu update secara teratur dengan merilis keamanan path baru untuk mempertahankan sistem keamanan aplikasi.


3. Fitur untuk menyederhanakan Development Process

Django memiliki segala hal yang diperlukan untuk mengembankan sistem secara lengkap serta dapat menyelesaikan tugas-tugas umum dengan mengdopsi pendekatan “batteries included”, seperti user authentication, URL Routing, Database schema migration, dan masih banyak lagi. Selain itu, banyak tools atau packages yang dapat anda gunakan sesuai dengan kebutuhan anda ketika bekerja dengan teknologi mutakhir seperti analisis data, teknologi AI, serta machine learning. Bahkan, framework ini mudah diatur untuk digunakan dalam berbagai proyek.


4. Konsep kerja KISS dan DRY

Framework telah memenuhi prinsip KISS (Keep It Short and Simple) dan DRY (Dont Repeat Yourself). KISS berarti kode django yang ditulis harus singkat, mudah dimengerti , dan metode yang tidak lebih dari baris. Selain itu, django juga mengikuti prinsip DRY, yaitu software pattern yang sering muncul dapat digantikan dengan abstraction sehingga pihak pengembang dapat menyederhanakan proses pengembangan dan membantu mempercepat waktu produksi secara keseluruhan.


5. Mengimplementasikan ORM

Django memiliki build-in ORM (Object-relational Mapping) yang sangat powerfull. ORM ini memudahkan anda untuk melakukan query ke database dengan penulisan kode SQL yang minim. Selain itu, dengan ORM Django dapat memudahkan anda dalam mendesain schema database, karena setiap field yang didefinisikan calam class ORM anda dapat diubah langsung ke schema database.


6. Dokumentasi yang jelas dan lengkap

Django memiliki web dengan dokumentasi yang sangat lengkap dan terstruktur. Dokumentasi pada django dapat mudah dipahami meskipun anda seorang pemula sekalipun. Selain itu, dalam dokumentasinya juga terdapat code examples sebagai bahan belajar. dokumentasi dari django dapat anda lihat disini.


7. Fleksibel (Exceedingly Scalable)

Framework Django bersifat fleksibel, artinya anda dapat menggunakan framework ini pada projek kecil maupun projek dengan skala besar. Bahkan perusahaan yang memiliki bandwith besar pun dapat menggunakan django yang mampu menskalakan dengan cepat.


8. Cross Platform

Karena Django menggunakan bahasa pemrograman python, maka django dapat dijalankan pada platform apapun yang sudah terpasang python. Seperti mobile maupun pada komputer dan tablet.


9. Template Engine

Django memiliki build-in template engine, namun juga bisa menggunakan templating engine lain seperti jinja 2. Selain memiliki template, Django juga memiliki library dan API (Application Programming Interface) yang dirancang untuk bekerja sama untuk bertumbuh dan konektivitas.


10. Framework Serbaguna (Incredibly Versatile)

Framework Django telah digunakan oleh banyak perusahan, organisasi, bahkan pemerintah sekalipun. Django dapat digunakan untuk membangun berbagai macam sistem, seperti manajemen konten, sosial media hingga platform untuk komputasi ilmiah.

Tutorial Tentang Python Dan Cara Penggunaannya

Kesimpulan dan Penutup

Django merupakan framework yang populer di beberapa tahun terakhir ini. Dengan fitur dan librarynya mampu membuat para developer beralih menggunakan framework satu ini. Django dinilai mudah dipelajari bagi pemula karena penulisan kode programnya yang simple dan dokumentasi yang jelas dan terstruktur.


Itulah 10 kelebihan dari framework Django yang dapat caraguna share pada artikel kali ini. Semoga dapat bermanfaat, jika ada yang ingin ditanyakan atau ada yang ingin disampaikan, silahkan komen pada kolom komentar dibawah.

" ["link"]=> string(74) "https://www.arugaz.my.id/2021/02/python-10-kelebihan-framework-django.html" ["author"]=> string(28) "noreply@blogger.com (KocakZ)" ["thr"]=> array(1) { ["total"]=> string(1) "1" } ["summary"]=> string(7794) "

10 Kelebihan Framework Django

Kelebihan Framework Djangokenapa harus django? pertanyaan ini pasti muncul di benak anda apabila ingin mempelajari framework unggulan dengan bahasa pemrograman python. Django bersifat open source (gratis) yang dapat anda gunakan secara bebas dengan library yang bertebaran alias banyak.


Framework django awalnya dikembangkan pada tahun oleh beberapa web developer yang bertugas membuat dan merawat web portal (newspaper website). Namun setelah membuat beberapa website, para web developer tersebut mulai membuat ulang kode-kode yang mereka buat dengan menerapkan beberapa design pattern, hingga projek mereka disebarkan secara open source dengan nama Django pada bulan Juli 2005.

10 Kelebihan Framework Django

Apa itu Django?

Django adalah framework (kerangka kerja) pemrograman web yang menggunakan bahasa Python tingkat tinggi (high-level) yang digunakan sebagai server-side dengan proses pengembangan yang lebih cepat daripada framework lainnya.


Framework Django sangat populer akhir-akhir ini dikalangan developer. Bahkan, perusahaan besar seperti Instagram, Sportify, DropBox, dan masih banyak lagi mengimplementasikan framework satu ini. Django sering digunakan dalam pemrograman Full Stack, yaitu pengembangan aplikasi pada front-end dan back-end dimana memiliki konsep kerja DRY (dont repeat yourself) sehingga memiliki tingkat efisiensi yang lebih baik.


Sebelum memulai menggunakan Django, alangkah baiknya anda mengetahui apa saja kelebihan atau keunggulan yang dimiliki oleh framework satu ini. Beberapa kelebihan ini juga merupakan alasan lain mengapa Django dapat populer dikalangan developer. Berikut beberapa diantaranya.

Populer: 10 Aplikasi Android untuk Belajar Python

1. Ditulis dengan bahasa Python

Framework Django ditulis menggunakan bahasa pemrograman python yang notabene merupakan bahasa pemrograman yang mudah dipahami dibanding bahasa lainnya. Dengan python, anda bisa merasakan beberapa kelebihan yang akan ditawarkan oleh si python, antara lain:


* Portabilitas, anda dapat melakukan porting ke berbagai platform,

* Multi-paradigma : Python mendukung OOP (Object Oriented Programming),

* Interaktif : Python dianggap lebih interaktif dari pada bahasa pemrograman yang lain sehingga dapat membantu anda untuk lebih fokus pada penyelesaian tugas bukan pada sintaksis.


2. Aman digunakan (Reassuring Secure)

Django dapat dengan mudah menangani berbagai masalah keamanan serius serta membantu para developer menghindari banyak kesalahan secara umum. Fitur keamanan internal yang disediakan oleh framework django membantu pengembang untuk melindungi aplikasi mereka dari berbagai serangan seperti cross-site scripting atau SQL injection. Selain itu, Django juga selalu update secara teratur dengan merilis keamanan path baru untuk mempertahankan sistem keamanan aplikasi.


3. Fitur untuk menyederhanakan Development Process

Django memiliki segala hal yang diperlukan untuk mengembankan sistem secara lengkap serta dapat menyelesaikan tugas-tugas umum dengan mengdopsi pendekatan “batteries included”, seperti user authentication, URL Routing, Database schema migration, dan masih banyak lagi. Selain itu, banyak tools atau packages yang dapat anda gunakan sesuai dengan kebutuhan anda ketika bekerja dengan teknologi mutakhir seperti analisis data, teknologi AI, serta machine learning. Bahkan, framework ini mudah diatur untuk digunakan dalam berbagai proyek.


4. Konsep kerja KISS dan DRY

Framework telah memenuhi prinsip KISS (Keep It Short and Simple) dan DRY (Dont Repeat Yourself). KISS berarti kode django yang ditulis harus singkat, mudah dimengerti , dan metode yang tidak lebih dari baris. Selain itu, django juga mengikuti prinsip DRY, yaitu software pattern yang sering muncul dapat digantikan dengan abstraction sehingga pihak pengembang dapat menyederhanakan proses pengembangan dan membantu mempercepat waktu produksi secara keseluruhan.


5. Mengimplementasikan ORM

Django memiliki build-in ORM (Object-relational Mapping) yang sangat powerfull. ORM ini memudahkan anda untuk melakukan query ke database dengan penulisan kode SQL yang minim. Selain itu, dengan ORM Django dapat memudahkan anda dalam mendesain schema database, karena setiap field yang didefinisikan calam class ORM anda dapat diubah langsung ke schema database.


6. Dokumentasi yang jelas dan lengkap

Django memiliki web dengan dokumentasi yang sangat lengkap dan terstruktur. Dokumentasi pada django dapat mudah dipahami meskipun anda seorang pemula sekalipun. Selain itu, dalam dokumentasinya juga terdapat code examples sebagai bahan belajar. dokumentasi dari django dapat anda lihat disini.


7. Fleksibel (Exceedingly Scalable)

Framework Django bersifat fleksibel, artinya anda dapat menggunakan framework ini pada projek kecil maupun projek dengan skala besar. Bahkan perusahaan yang memiliki bandwith besar pun dapat menggunakan django yang mampu menskalakan dengan cepat.


8. Cross Platform

Karena Django menggunakan bahasa pemrograman python, maka django dapat dijalankan pada platform apapun yang sudah terpasang python. Seperti mobile maupun pada komputer dan tablet.


9. Template Engine

Django memiliki build-in template engine, namun juga bisa menggunakan templating engine lain seperti jinja 2. Selain memiliki template, Django juga memiliki library dan API (Application Programming Interface) yang dirancang untuk bekerja sama untuk bertumbuh dan konektivitas.


10. Framework Serbaguna (Incredibly Versatile)

Framework Django telah digunakan oleh banyak perusahan, organisasi, bahkan pemerintah sekalipun. Django dapat digunakan untuk membangun berbagai macam sistem, seperti manajemen konten, sosial media hingga platform untuk komputasi ilmiah.

Tutorial Tentang Python Dan Cara Penggunaannya

Kesimpulan dan Penutup

Django merupakan framework yang populer di beberapa tahun terakhir ini. Dengan fitur dan librarynya mampu membuat para developer beralih menggunakan framework satu ini. Django dinilai mudah dipelajari bagi pemula karena penulisan kode programnya yang simple dan dokumentasi yang jelas dan terstruktur.


Itulah 10 kelebihan dari framework Django yang dapat caraguna share pada artikel kali ini. Semoga dapat bermanfaat, jika ada yang ingin ditanyakan atau ada yang ingin disampaikan, silahkan komen pada kolom komentar dibawah.

" ["date_timestamp"]=> int(1613428260) } [2]=> array(11) { ["guid"]=> string(70) "tag:blogger.com,1999:blog-3481659089041505427.post-4095720652931658503" ["pubdate"]=> string(31) "Mon, 15 Feb 2021 01:23:00 +0000" ["atom"]=> array(1) { ["updated"]=> string(29) "2021-02-18T19:53:31.731+07:00" } ["category"]=> string(6) "python" ["title"]=> string(49) "Populer: 10 Aplikasi Android untuk Belajar Python" ["description"]=> string(3664) "

10 Aplikasi Android Untuk Belajar Python

Aplikasi terpopuler android berikut ini dapat membantu kalian yang pada saat ini ingin mempelajari bahasa pemrograman Python. Ada aplikasi yang berisi dokumentasi, pengenalan, petunjuk, quiz, tutorial, hingga aplikasi yang berfungsi untuk menjalankan script Python pada perangkat Android.

10 Aplikasi Python Android


Learn Python

Aplikasi ini berisi pelajaran singkat dan tes, dan memantau proses belajar. Anda akan mendapatkan poin jika menyelesaikan tugas dan tes.


QPython — Python for Android

QPython adalah script yang dapat menjalankan Python pada perangkat Android. Pada QPython terdapat Python interpreter, console, editor, dan pustaka-SL4A untuk Android. Aplikasi ini menawarkan developer kit yang membuatnya mudah untuk membuat script Python pada perangkat Android.


Python Documentation

Python Documentation berisi dokumentasi Python 3.5 dalam bahasa Inggris. Terdapat fitur pencarian, navigasi, membaca dalam format mobile, dan UI yang ramah bagi pengguna.


Quiz & Learn Python

Aplikasi Quiz & Learn Python dapat menguji dan meningkatkan pengetahuan Anda tentang konsep Python (versi 2.7). Semakin cepat Anda menjawab, semakin banyak poin yang Anda dapatkan.


Python Guide

Aplikasi ini seperti ringkasan untuk Python. Aplikasi ini akan sangat berguna bagi pemula yang ingin berkenalan dengan aturan sintaks Python. Python Guide mencakup dasar-dasar pemrograman Python sehingga pengguna akan memiliki pengetahuan yang cukup untuk membuat beberapa aplikasi sederhana dan efisien. Python Guide terdiri dari topik-topik berikut: variables, conditions, functions, loops, lists, strings, dictionaries.


Python Programming in a day

Aplikasi ini ditujukan bagi orang yang belum memiliki pengetahuan tentang Python.


Learn Python & Python Django

Aplikasi ini berisi dokumentasi Python dan Django framework.


Python Tutorial

Aplikasi ini berisi tentang sejarah Python, filosofi, cara instalasi, cara menjalankan, tipe data dan variabel.


Python interview questions

Aplikasi ini dapat membantu Anda menguji pengetahuan Anda seputar Python dalam bentuk wawancara.


Python Challenge

Aplikasi ini memiliki dua mode utama; Challenge Mode dan Practice Mode. Challenge Mode terdiri dari 20 pertanyaan, poin diberikan berdasarkan waktu yang diperlukan untuk mengatasi setiap pertanyaan. Tes berakhir ketika pengguna memilih jawaban yang salah atau melengkapi semua 20 pertanyaan. Practice Mode diurutkan menurut berbagai topik, ada 10 pertanyaan, pengguna dapat terus menguji, meskipun tidak memberikan jawaban yang benar. Semua pertanyaan dan jawaban akan ditampilkan pada akhir latihan.

" ["link"]=> string(72) "https://www.arugaz.my.id/2021/02/populer-10-aplikasi-android-python.html" ["author"]=> string(28) "noreply@blogger.com (KocakZ)" ["thr"]=> array(1) { ["total"]=> string(1) "0" } ["summary"]=> string(3664) "

10 Aplikasi Android Untuk Belajar Python

Aplikasi terpopuler android berikut ini dapat membantu kalian yang pada saat ini ingin mempelajari bahasa pemrograman Python. Ada aplikasi yang berisi dokumentasi, pengenalan, petunjuk, quiz, tutorial, hingga aplikasi yang berfungsi untuk menjalankan script Python pada perangkat Android.

10 Aplikasi Python Android


Learn Python

Aplikasi ini berisi pelajaran singkat dan tes, dan memantau proses belajar. Anda akan mendapatkan poin jika menyelesaikan tugas dan tes.


QPython — Python for Android

QPython adalah script yang dapat menjalankan Python pada perangkat Android. Pada QPython terdapat Python interpreter, console, editor, dan pustaka-SL4A untuk Android. Aplikasi ini menawarkan developer kit yang membuatnya mudah untuk membuat script Python pada perangkat Android.


Python Documentation

Python Documentation berisi dokumentasi Python 3.5 dalam bahasa Inggris. Terdapat fitur pencarian, navigasi, membaca dalam format mobile, dan UI yang ramah bagi pengguna.


Quiz & Learn Python

Aplikasi Quiz & Learn Python dapat menguji dan meningkatkan pengetahuan Anda tentang konsep Python (versi 2.7). Semakin cepat Anda menjawab, semakin banyak poin yang Anda dapatkan.


Python Guide

Aplikasi ini seperti ringkasan untuk Python. Aplikasi ini akan sangat berguna bagi pemula yang ingin berkenalan dengan aturan sintaks Python. Python Guide mencakup dasar-dasar pemrograman Python sehingga pengguna akan memiliki pengetahuan yang cukup untuk membuat beberapa aplikasi sederhana dan efisien. Python Guide terdiri dari topik-topik berikut: variables, conditions, functions, loops, lists, strings, dictionaries.


Python Programming in a day

Aplikasi ini ditujukan bagi orang yang belum memiliki pengetahuan tentang Python.


Learn Python & Python Django

Aplikasi ini berisi dokumentasi Python dan Django framework.


Python Tutorial

Aplikasi ini berisi tentang sejarah Python, filosofi, cara instalasi, cara menjalankan, tipe data dan variabel.


Python interview questions

Aplikasi ini dapat membantu Anda menguji pengetahuan Anda seputar Python dalam bentuk wawancara.


Python Challenge

Aplikasi ini memiliki dua mode utama; Challenge Mode dan Practice Mode. Challenge Mode terdiri dari 20 pertanyaan, poin diberikan berdasarkan waktu yang diperlukan untuk mengatasi setiap pertanyaan. Tes berakhir ketika pengguna memilih jawaban yang salah atau melengkapi semua 20 pertanyaan. Practice Mode diurutkan menurut berbagai topik, ada 10 pertanyaan, pengguna dapat terus menguji, meskipun tidak memberikan jawaban yang benar. Semua pertanyaan dan jawaban akan ditampilkan pada akhir latihan.

" ["date_timestamp"]=> int(1613352180) } [3]=> array(11) { ["guid"]=> string(70) "tag:blogger.com,1999:blog-3481659089041505427.post-6392239514631429323" ["pubdate"]=> string(31) "Sat, 13 Feb 2021 20:21:00 +0000" ["atom"]=> array(1) { ["updated"]=> string(29) "2021-02-18T19:53:50.530+07:00" } ["category"]=> string(6) "python" ["title"]=> string(44) "Populer: 4 Python Framework Sering Digunakan" ["description"]=> string(3618) "

Populer: 4 Python Framework Sering Digunakan

Jika Anda adalah seorang programmer atau developer yang menggunakan bahasa pemrograman Python, maka Anda harus mempelajari beberapa Python framework untuk mempermudah tugas-tugas Anda. Dengan memanfaatkan framework, seorang developer dapat menghemat lebih banyak waktu dalam proses pengembangan sistem atau pun aplikasi.

python framework


Python framework sendiri terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu :

  1. Framework yang dapat memberikan dukungan penuh kepada developer mulai dari form generators, form validation, template layouts, dan lain-lain.
  2. Micro framework tidak memiliki komponen selengkap full-stack framework. Oleh karenanya, developer masih harus menambahkan kode dan persyaratan tambahan secara manual ketika menggunakannya.
  3. Asynchronous framework merupakan micro framework yang memungkinkan developer untuk bisa menangani concurrent connections dalam jumlah yang besar.

Python: Tutorial Python dan Cara Penggunaannya

Django menjadi Python framework terpopuler untuk bahasa pemrograman Python dan banyak diandalkan oleh para developer. Framework ini termasuk ke dalam jenis full stack framework sehingga fitur yang disediakan secara default sudah cukup lengkap. Django memiliki beragam kelebihan, seperti user authentication, URL routing, template engine, object-relational mapper (ORM), dan database schema migrations. Dengan berbagai kelebihan tersebut, Django menjadi framework yang sangat scalable, cepat dan juga fleksibel.


Flask termasuk ke dalam jenis micro framework yang berada di bawah lisensi BSD. Jika dibandingkan dengan Django, Flask lebih cocok jika digunakan untuk mengembangkan proyek kecil dan sederhana. Beberapa kelebihan dari framework ini adalah memiliki built-in development server dan debugger, unicode-based, unit testing support, memiliki dukungan untuk plugging ORM, HTTP request handling, dan lain-lain.


Tornado termasuk ke dalam ketagori asynchronous framework. Pyhton framework ini bersifat open source dan dikembangkan oleh perusahaan bernama FriendFeed. Tornado menggunakan non-blocking framework I/O untuk mengatasi C10k issue sehingga jika dikonfigurasi dengan baik, Tornado dapat menangani 10.000+ koneksi secara bersamaan. Selain itu, Tornado juga memiliki berbagai kelebihan seperti memiliki dukungan penuh untuk unit-testing, web templating, user authentication, dan lain-lain.


Web2py adalah full stack framework dalam bahasa pemrograman Python yang memungkinkan pihak developer untuk bisa mengembangkan sistem dengan cepat. Karena bersifat cross platform, Anda dapat menggunakannya untuk berbagai sistem operasi populer. Selain itu, Web2py juga hadir dengan web-based IDE yang berisi code editor, debugger, serta one-click deployment.

" ["link"]=> string(64) "https://www.arugaz.my.id/2021/02/populer-4-python-framework.html" ["author"]=> string(28) "noreply@blogger.com (KocakZ)" ["thr"]=> array(1) { ["total"]=> string(1) "1" } ["summary"]=> string(3618) "

Populer: 4 Python Framework Sering Digunakan

Jika Anda adalah seorang programmer atau developer yang menggunakan bahasa pemrograman Python, maka Anda harus mempelajari beberapa Python framework untuk mempermudah tugas-tugas Anda. Dengan memanfaatkan framework, seorang developer dapat menghemat lebih banyak waktu dalam proses pengembangan sistem atau pun aplikasi.

python framework


Python framework sendiri terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu :

  1. Framework yang dapat memberikan dukungan penuh kepada developer mulai dari form generators, form validation, template layouts, dan lain-lain.
  2. Micro framework tidak memiliki komponen selengkap full-stack framework. Oleh karenanya, developer masih harus menambahkan kode dan persyaratan tambahan secara manual ketika menggunakannya.
  3. Asynchronous framework merupakan micro framework yang memungkinkan developer untuk bisa menangani concurrent connections dalam jumlah yang besar.

Python: Tutorial Python dan Cara Penggunaannya

Django menjadi Python framework terpopuler untuk bahasa pemrograman Python dan banyak diandalkan oleh para developer. Framework ini termasuk ke dalam jenis full stack framework sehingga fitur yang disediakan secara default sudah cukup lengkap. Django memiliki beragam kelebihan, seperti user authentication, URL routing, template engine, object-relational mapper (ORM), dan database schema migrations. Dengan berbagai kelebihan tersebut, Django menjadi framework yang sangat scalable, cepat dan juga fleksibel.


Flask termasuk ke dalam jenis micro framework yang berada di bawah lisensi BSD. Jika dibandingkan dengan Django, Flask lebih cocok jika digunakan untuk mengembangkan proyek kecil dan sederhana. Beberapa kelebihan dari framework ini adalah memiliki built-in development server dan debugger, unicode-based, unit testing support, memiliki dukungan untuk plugging ORM, HTTP request handling, dan lain-lain.


Tornado termasuk ke dalam ketagori asynchronous framework. Pyhton framework ini bersifat open source dan dikembangkan oleh perusahaan bernama FriendFeed. Tornado menggunakan non-blocking framework I/O untuk mengatasi C10k issue sehingga jika dikonfigurasi dengan baik, Tornado dapat menangani 10.000+ koneksi secara bersamaan. Selain itu, Tornado juga memiliki berbagai kelebihan seperti memiliki dukungan penuh untuk unit-testing, web templating, user authentication, dan lain-lain.


Web2py adalah full stack framework dalam bahasa pemrograman Python yang memungkinkan pihak developer untuk bisa mengembangkan sistem dengan cepat. Karena bersifat cross platform, Anda dapat menggunakannya untuk berbagai sistem operasi populer. Selain itu, Web2py juga hadir dengan web-based IDE yang berisi code editor, debugger, serta one-click deployment.

" ["date_timestamp"]=> int(1613247660) } [4]=> array(11) { ["guid"]=> string(70) "tag:blogger.com,1999:blog-3481659089041505427.post-7769049461228543867" ["pubdate"]=> string(31) "Sun, 07 Feb 2021 02:52:00 +0000" ["atom"]=> array(1) { ["updated"]=> string(29) "2021-02-07T09:52:53.785+07:00" } ["category"]=> string(11) "pemrograman" ["title"]=> string(48) "Telegram: BOT untuk Streaming Video Dewasa (18+)" ["description"]=> string(3580) "

Telegram BOT untuk Streaming Bokep

Bot Telegram - Telegram adalah aplikasi yang terinspirasi oleh AI yang dapat melayani banyak fungsi: mengirim informasi yang relevan tentang cuaca atau artikel berita yang berguna, menjadwalkan pengingat, memutar lagu, membuat daftar tugas, dan banyak lagi. Jika Anda ingin mempelajari cara memprogram telegram, kunjungi arugaz.my.id, dan cari Tahu!


Keamanan Telegram ketat: pengguna dapat mengaktifkan enkripsi ujung-ke-ujung (end-to-end) dan berkomunikasi melalui Obrolan Rahasia. Fitur ini bukan satu-satunya aspek yang menarik: bot menjadi semakin populer sebagai aplikasi pihak ketiga yang berjalan di lingkungan Telegram.


Selain itu, berkat API bot Telegram, Anda dapat dengan mudah membuat bot , mempromosikannya, atau membuatnya untuk membuat pesan instan Anda lebih nyaman. Hal ini tentu saja untuk membuat bot Telegram Terbaik Dan Paling Populer 2021 adalah tempat yang sempurna untuk mulai belajar bagaimana membuat menjadi hidup .

Telegram BOT

Apa itu Bot Telegram?

Bot mulai muncul setelah Telegram mengumumkan API bot Telegram baru pada tahun 2015 . Ini memungkinkan pihak ketiga untuk membuat bot yang akan menggunakan aplikasi perpesanan ini sebagai antarmuka utama mereka . Daftar bot Telegram panjang: banyak pengembang telah bereksperimen dengan API yang disediakan untuk menghasilkan bot unik untuk berbagai tujuan.


Singkatnya, bot Telegram adalah aplikasi yang diatur untuk menjalankan fungsi tertentu , mengikuti instruksi , dan berinteraksi dengan pengguna . Bot berjalan di dalam lingkungan Telegram dan tidak memerlukan prosedur instalasi tambahan.


Cara Menggunakan Bot di Telegram

Meskipun membuat bot telegram memerlukan beberapa keterampilan pengkodean, menggunakan Telegram Bot cukup sederhana dan siapa pun dapat melakukannya. Cukup ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk mulai menggunakan Telegram Bot pertama Anda.


Contact Aruga BOT

Aruga BOT memungkinkan Anda untuk streaming video dewasa (18+). Bot ini mengambil video dari beberapa situs seperti XnxX, XViDeo, XPaNAS, dll. Pengguna memujinya karena menjadi solusi cepat dan mudah untuk menyari bahan. 


Kata-Kata Akhir

Telegram Bot diatas merupakan Bot yang saya buat sendiri, menggunakan fitur dari sebuah rest api yang telah saya buat sendiri juga. Blog ini akan selalu mengupdate akun telegram bot tersebut apabila kemungkinan akan terkena ban.

" ["link"]=> string(72) "https://www.arugaz.my.id/2021/02/telegram-bot-untuk-streaming-video.html" ["author"]=> string(28) "noreply@blogger.com (KocakZ)" ["thr"]=> array(1) { ["total"]=> string(1) "0" } ["summary"]=> string(3580) "

Telegram BOT untuk Streaming Bokep

Bot Telegram - Telegram adalah aplikasi yang terinspirasi oleh AI yang dapat melayani banyak fungsi: mengirim informasi yang relevan tentang cuaca atau artikel berita yang berguna, menjadwalkan pengingat, memutar lagu, membuat daftar tugas, dan banyak lagi. Jika Anda ingin mempelajari cara memprogram telegram, kunjungi arugaz.my.id, dan cari Tahu!


Keamanan Telegram ketat: pengguna dapat mengaktifkan enkripsi ujung-ke-ujung (end-to-end) dan berkomunikasi melalui Obrolan Rahasia. Fitur ini bukan satu-satunya aspek yang menarik: bot menjadi semakin populer sebagai aplikasi pihak ketiga yang berjalan di lingkungan Telegram.


Selain itu, berkat API bot Telegram, Anda dapat dengan mudah membuat bot , mempromosikannya, atau membuatnya untuk membuat pesan instan Anda lebih nyaman. Hal ini tentu saja untuk membuat bot Telegram Terbaik Dan Paling Populer 2021 adalah tempat yang sempurna untuk mulai belajar bagaimana membuat menjadi hidup .

Telegram BOT

Apa itu Bot Telegram?

Bot mulai muncul setelah Telegram mengumumkan API bot Telegram baru pada tahun 2015 . Ini memungkinkan pihak ketiga untuk membuat bot yang akan menggunakan aplikasi perpesanan ini sebagai antarmuka utama mereka . Daftar bot Telegram panjang: banyak pengembang telah bereksperimen dengan API yang disediakan untuk menghasilkan bot unik untuk berbagai tujuan.


Singkatnya, bot Telegram adalah aplikasi yang diatur untuk menjalankan fungsi tertentu , mengikuti instruksi , dan berinteraksi dengan pengguna . Bot berjalan di dalam lingkungan Telegram dan tidak memerlukan prosedur instalasi tambahan.


Cara Menggunakan Bot di Telegram

Meskipun membuat bot telegram memerlukan beberapa keterampilan pengkodean, menggunakan Telegram Bot cukup sederhana dan siapa pun dapat melakukannya. Cukup ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk mulai menggunakan Telegram Bot pertama Anda.


Contact Aruga BOT

Aruga BOT memungkinkan Anda untuk streaming video dewasa (18+). Bot ini mengambil video dari beberapa situs seperti XnxX, XViDeo, XPaNAS, dll. Pengguna memujinya karena menjadi solusi cepat dan mudah untuk menyari bahan. 


Kata-Kata Akhir

Telegram Bot diatas merupakan Bot yang saya buat sendiri, menggunakan fitur dari sebuah rest api yang telah saya buat sendiri juga. Blog ini akan selalu mengupdate akun telegram bot tersebut apabila kemungkinan akan terkena ban.

" ["date_timestamp"]=> int(1612666320) } [5]=> array(11) { ["guid"]=> string(70) "tag:blogger.com,1999:blog-3481659089041505427.post-8413555426165987347" ["pubdate"]=> string(31) "Sat, 06 Feb 2021 05:56:00 +0000" ["atom"]=> array(1) { ["updated"]=> string(29) "2021-02-07T03:58:13.229+07:00" } ["category"]=> string(6) "python" ["title"]=> string(54) "Python: Tutorial Tentang Python Dan Cara Penggunaannya" ["description"]=> string(17447) "

Tutorial Belajar Python Bagi Pemula

Apa itu Python?

Python adalah bahasa pemrograman yang populer. Bahasa pemrograman ini dibuat oleh Guido van Rossum dan dikenalkan sejak tahun 1991. Sebelum memulai untuk belajar Python dasar, akan lebih baik untuk memahami dulu apa itu Python dan bagaimana cara kerjanya.


Python termasuk bahasa pemrograman yang mudah untuk dipelajari. Sampai saat ini bahasa pemrograman Python hampir dipakai di segala bidang seperti game, sistem berbasis web, dan bahkan dapat membuat mesin pencari sendiri. Jadi secara umum, bahasa pemrograman ini dipakai dalam pengembangan website, pengembangan software, matematika, dan system scripting.


Supaya lebih dalam mengenal Python, artikel ini akan menjelaskan apa saja yang perlu diketahui ketika belajar Python pemula. Apa saja sebenarnya yang dapat dilakukan dengan Python?

Python: Tutorial Tentang Python Dan Cara Penggunaannya


Hal Apa yang Dapat Dilakukan Dengan Python

Sebelum belajar Phyton lebih jauh, Anda harus mengetahui apa saja yang bisa dilakukan dengan bahasa pemrograman ini.

Berikut ini beberapa hal yang dapat Anda lakukan menggunakan Python:

1. Python dapat menjadi salah satu bahasa pemrograman untuk membangun server ketika Anda membuat website.

2. Ketika Anda membutuhkan proses pembuatan prototipe atau pengembangan perangkat lunak siap produksi, Python dapat Anda andalkan.

3. Python dapat digunakan untuk membuat workflow di dalam pengembangan perangkat lunak.

4. Python dimanfaatkan untuk membaca dan memodifikasi sebuah file di dalam pembangunan sistem database.

5. Python memungkinkan Anda untuk menangani big data dan menjalankan pemrosesan matematika yang komplek.


Manfaat Belajar Python

Meskipun ada banyak sekali bahasa pemrograman di luar sana, akan tetapi saya merekomendasikan Anda untuk belajar Python. Tentu juga ada beberapa kelebihan yang perlu Anda ketahui. Jika dibandingkan dengan bahasa pemrograman lain, berikut kelebihan bahasa pemrograman Python:

1. Python memiliki sintaksis yang sederhana dan lebih mirip dengan Bahasa Inggris.

2. Python dapat berjalan di berbagai macam sistem operasi.

3. Python berjalan di dalam sistem interpreter, artinya bahasa baris kode bahasa pemrograman ini akan segera dieksekusi setelah ditulis.

4. Python dapat diperlakukan dengan cara prosedural, cara berorientasi objek atau cara fungsional.

5. Python memiliki sintaks yang memungkinkan pengembang untuk menulis program dengan ringkas daripada bahasa pemrograman lain.


Cara Menginstall dan Menggunakan Python

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Python dapat bekerja di berbagai macam sistem operasi (Windows, Arch, Linux, Raspberry Pi, dan lain sebagainya). Supaya dapat belajar Python, Anda tidak perlu menginstall program apa pun. Sebab sebagian besar sistem operasi sudah terinstall compiler Python di dalamnya. Untuk mengeceknya Anda dapat mengetikkan perintah di bawah ini ke dalam terminal atau CMD Anda:

$ python –version

Python 3.7.1 Jika sistem operasi Anda belum terdapat Python di dalamnya, Anda dapat mengunduh versi Python terbaru melalui halaman ini. Setelah terinstall, Anda dapat melakukan percobaan seperti mencetak teks atau semacamnya. Di bawah ini adalah contoh penggunaan Python di salah satu sistem operasi. 

Python memang sangat sederhana dibandingkan dengan bahasa pemrograman yang lain. Anda tidak perlu membuat ini itu untuk membuat program “Hello World”. Bahkan tagline dari pengembang bahasa pemrograman ini adalah membuat pengguna Python dapat bekerja lebih cepat dan efektif.


Cara Membuat Program Python

Sesudah Anda memastikan Python sudah terinstall dengan baik di perangkat. Langkah selanjutnya adalah melakukan percobaan beberapa eksekusi program Python. Namun sebelum itu akan lebih baik jika mengetahui terlebih dahulu apa saja komponen yang terdapat di dalam Python.


Sintaks

Python sintaks dapat dieksekusi langsung dengan mengetikkannya di Command Line. Selain itu, Anda dapat membuat file Python di dalam server menggunakan ekstensi .py dan menjalankannya menggunakan Command Line.

>>> print(“Hello, World!”)

Hello, World! 


Komentar

Sama seperti bahasa pemrograman lainnya, Python juga memiliki kode untuk menjadikan baris program menjadi komentar. Anda dapat menggunakan tanda pagar ‘#’ untuk menjadikan baris kode di Python menjadi komentar.

# Ini adalah baris komentar di Python.print(“Hello, World!”) Python Identitations


Berbeda dengan bahasa pemrograman lainnya, jika Anda menulis dalam bahasa Python, indentasi –penempatan kalimat atau baris kode– sangat diperhatikan. Python menggunakan indentasi untuk mengindikasikan baris kode.

if 9 > 2:

    print(“Sembilan lebih besar daripada dua!”)


Namun ketika baris kode dituliskan menjadi satu kolom atau dalam tab yang sama, maka program akan menjadi error. Di bawah ini adalah contoh penulisan yang menghasilkan error.

if 9 > 2: print(“Sembilan lebih besar daripada dua!”) Variabel


Python juga memiliki Variabel, tidak berbeda dengan bahasa pemrograman lainnya. Variabel ini digunakan untuk proses penyimpanan dan bekerja dengan berbagai tipe data.


Python sendiri punya standar pendeklarasian variabel. Variabel di Python dapat berupa nama singkat (seperti x dan y tadi) atau nama yang lebih mendeskripsikan seperti umur, nama, alamat, dan lain sebagainya. Aturan penamaan variabel di Python seperti:

* Variabel tidak bisa diawali dengan angka,

* Variabel harus diawali dengan huruf, atau karakter garis bawah (underscore),

* Variabel hanya bisa mengandung karakter alfa-numerik dan karakter garis bawah,

* Variabel di Python case-sensitive


Namun berbeda dengan bahasa pemrograman lainnya, Python tidak memerlukan inisiasi variabel untuk mendeklarasikan variabel. Ini berarti sebuah variabel terbuat ketika pertama kali Anda menambahkan nilai ke dalamnya.


Contohnya ketika Anda ingin membuat variabel ‘x’ dan ‘y’, Anda tinggal memasukkan nilainya langsung seperti di bawah ini:

x = 10

y = “Budi”

print(x)

print(y)

Perintah di atas akan mengisi variabel ‘x’ dengan nilai ‘5’ dan ‘y’ dengan nilai ‘Budi’. Jadi proses penyusunan baris kode lebih ringkas.


Kemudahan lainnya, Anda tidak perlu mendefinisikan tipe variabel. Python secara otomatis akan memberikan tipe variabel sesuai dengan nilai yang diberikan pada variabel tersebut. Misalnya pada contoh di bawah ini:

x = 10

# x bertipe integer

y = “Budi” 

# y bertipe string Booleans


Setelah mempelajari variabel bekerja, di bagian ini Anda akan belajar tentang Booleans. Jika Variabel dapat menyimpan bilangan dengan satu tipe data, booleans juga digunakan untuk menyimpan sebuah tipe data, tapi tipe data yang berbeda.


Tipe data di Booleans hanya ‘benar’ atau ‘salah’. Jadi ini mirip dengan saklar lampu, hanya memiliki dua nilai. Anda dapat menggunakan booleans seperti contoh di bawah ini:


Number

Ketika Anda belajar Python number, ada tiga tipe numerik variabel di Python, yaitu int, float, dan complex. Anda mungkin tidak akan pernah menuliskan tipe variabel di setiap pendeklarasiannya, karena (seperti yang sudah dijelaskan di atas) Python sudah menginisiasi tipe variabel ketika Anda menambahkan nilai ke dalamnya.


Int, float, dan complex mempunyai range yang berbeda. Int atau bilangan integer adalah bilangan bulat positif atau negatif, tanpa desimal, dengan panjang tak terbatas. Float atau ‘angka floating point’ adalah angka, positif atau negatif, yang mengandung satu atau lebih desimal. Sedangkan complex adalah bilangan kompleks yang ditulis dengan “j” sebagai bagian dari imajiner.


Sebagai contoh, di bawah ini adalah tiga tipe numerik variabel yang berbeda:

x = 1 # int

y = 2.8 # float

z = 1j # complex 


Jadi Python akan mengenali dan membedakan tipe setiap variabel pada saat Anda mengisinya dengan sebuah nilai. Sedangkan untuk mengetahui tipe setiap variabel Anda dapat menggunakan fungsi type():

print(type(x))print(type(y))print(type(z)) String


Ketika ingin belajar Python string, Anda hanya perlu menambahkan tanda kutip tunggal atau tanda kutip ganda di antara nilai variabel yang ingin ditambahkan. Misalnya saja ketika Anda ingin menambahkan string “Budi” ke dalam variabel x maka yang perlu Anda lakukan adalah mendeklarasikannya seperti di bawah ini:

x = “Budi”# Atau x = ’Budi’

# “Budi” sama artinya dengan ‘Budi’. Sama seperti bahasa pemrograman lainnya, string dalam Python adalah array byte yang mewakili karakter unicode. Namun, Python tidak memiliki tipe data karakter sehingga satu karakter hanyalah string dengan panjang 1. Ketika Anda ingin mengakses satu karakter di dalam string, yang perlu Anda gunakan adalah menggunakan tanda kurung kotak.


Di bawah ini adalah contoh mengambil karakter kedua pada sebuah string.

a = “Hello, World!”

print(a[1]) 

Contoh baris kode di atas akan menampilkan karakter ‘H’ karena untuk penulisan di dalam bahasa pemrograman, karakter pertama berposisi 0 (yang disini adalah huruf H), sedangkan karakter kedua berposisi 1. Anda dapat mencobanya seperti di bawah ini:


Ketika Anda ingin mengambil sebuah karakter dari posisi 3 sampai dengan 6 maka baris kode yang Anda gunakan seperti di bawah ini:

a = “Hello, World!”

print(a[3:6])


Selain perintah di atas, masih ada banyak fungsi string lain seperti: len() digunakan untuk menghitung panjang string, lower() menghasilkan string dengan huruf kecil, upper() menghasilkan string dengan huruf besar, replace() untuk mengganti nilai di dalam variabel string, dan split() untuk memisahkan string berdasarkan tanda baca tertentu.


Operator

Bagian terakhir dari pengenalan komponen Python adalah Operator. Selama melakukan proses coding Anda pasti akan membutuhkan operator untuk membuat sebuah alur logika, penghitungan angka, atau yang lainnya.


Operator ini bekerja untuk melakukan operasi pada variabel dan nilai. Dalam bahasa pemrograman Python, terdapat beberapa grup dari operator, seperti operator aritmatika, penugasan (assignment), pembanding (comparison), logika (logical), identitas (identity), keanggotaan (membership), dan bitwise.


Di antara operator lainnya, operator aritmatika sering digunakan. Operator aritmatika ini mengandung beberapa operator. Di bawah ini adalah daftar operator aritmatika secara lengkapnya:


Operator Nama Contoh + Penambahan x + y – Pengurangan x – y * Perkalian x * y / Pembagian x / y % Modulus x % y ** Exponensian (Pangkat) x ** y // Floor division x // y Selain itu, beberapa proses pengembangan juga sering membutuhkan operator yang dapat menetapkan suatu nilai ke dalam variabel. Berikut ini adalah daftar operator assignment yang dapat Anda gunakan di dalam Python:


Operator Contoh Persamaan = 

x = 5 x = 5 += x += 3 x = x + 3 -= x -= 3 x = x – 3 *= x *= 3 x = x * 3 /= x /= 3 x = x / 3 %= x %= 3 x = x % 3 //= x //= 3 x = x // 3 **= x **= 3 x = x ** 3 &= x &= 3 x = x & 3 |= x |= 3 x = x | 3 ^= x ^= 3 x = x ^ 3 >>= x >>= 3 x = x >> 3 x < x = x <<>

Sedangkan ketika Anda ingin membandingkan antara satu atau beberapa variabel, biasanya membutuhkan operator perbandingan di antaranya. Operator ini terdiri dari enam jenis. Berikut ini adalah operator perbandingan yang digunakan untuk membandingkan dua nilai:

Operator Nama Contoh

== Sama dengan x == y

!= Tidak sama dengan x != y

> Lebih besar dari x > y 

< Kurang dari x < y

 >= Lebih besar atau sama dengan x >= y

<= Lebih kecil atau sama dengan x <= y


Python if .. Else

Ketika Anda membutuhkan perbandingan antara kondisi satu dengan yang lain, Python dapat Anda gunakan untuk mendukung kondisi logis dari matematika. Aturan logika ini biasanya digunakan untuk memberikan syarat sebelum sebuah baris program diambil.


Sesuai dengan tabel perbandingan yang sudah dibahas pada bagian sebelumnya, ada enam kondisi logis yang dapat digunakan di Python; sama dengan (a == b), tidak sama dengan (a != b), kurang dari (a b), lebih besar atau sama dengan (a >= b).


Kondisi ini dapat digunakan dengan beberapa modifikasi, lebih sering digunakan untuk “pernyataan If” dan perulangan. Ketika digunakan untuk “pernyataan If”, contohnya seperti di bawah ini:

a = 8

b = 10

if a > a:

    print(“b lebih besar dari a”) 


Selain penggunaan “If”, Anda dapat menggunakan “Elif dan Else”. Elif berarti “jika kondisi sebelumnya tidak benar, maka coba kondisi ini. Sedangkan Else menyatakan “lakukan perintah berikut jika semua kondisi tidak sesuai”.

Di bawah ini adalah contoh penggunaan If, Elif, dan Else dalam satu logika.

a = 8

b = 10

if a > a:

    print(“b lebih besar dari a”)

elif a == b:

    print(“a sama dengan b”)

Else:

    print( lebih besar dari b”) 


Contoh Program Sederhana Python

Setelah Anda mengetahui apa saja komponen yang ada di Python, akan lebih baik jika langsung menerapkannya. Di bawah ini adalah contoh program Python sederhana. Program ini berfungsi untuk meminta sebuah input. Input ini akan dilakukan pengecekan oleh program apakah bilangan prima atau bukan. Setelah melakukan pengecekan, program akan memunculkan sebuah string yang menyatakan bilangan tersebut termasuk prima atau bukan.


Anda harus memperhatikan indentasi di Python karena jika penempatannya salah bisa membuat suatu fungsi dapat berjalan pada proses yang salah.


# Meminta input bilangan integernum = int(input(‘Inputkan bilangan: ‘))

# Jika bilangan lebih besar dari 1 kemudian jalankan perintah “for”if num > 1: for i in range(2, num): if (num % i) == 0: print(num, ‘bukan prima’) print(i, ‘kali’, num//i, ‘=’, num) break else: print(num, ‘adalah bilangan prima’) break


# Jika bilangan yang dimasukkan sama dengan atau kurang dari angka 1

else: print(num, ‘bukan bilangan prima’)


Penutup

Belajar Python dasar cukup mudah. Anda tidak perlu menghafalkan beberapa sintaks yang terkadang tidak familiar dengan bahasa sehari-hari. Belajar bahasa pemrograman Python mudah dipahami karena bahasanya lebih mirip dengan Bahasa Inggris.


Cara penulisannya yang ringkas dan jelas dengan mudah dapat dibaca. Selain itu, paling penting adalah bahasa pemrograman ini dapat digunakan di berbagai bagian dalam pengembangan aplikasi maupun perangkat lunak. Mulai dari tampilan sampai dengan database maupun konfigurasi server.


Semoga artikel belajar Python dasar ini dapat membantu Anda memahami bagaimana cara belajar Python untuk pemula dengan mudah dan nyaman. Artikel ini baru menjelaskan dasar penggunaan Python saja, untuk penjelasan lebih lanjut akan dibahas lain waktu.

" ["link"]=> string(76) "https://www.arugaz.my.id/2021/02/tutorial-python-dan-cara-penggunaannya.html" ["author"]=> string(28) "noreply@blogger.com (KocakZ)" ["thr"]=> array(1) { ["total"]=> string(1) "1" } ["summary"]=> string(17447) "

Tutorial Belajar Python Bagi Pemula

Apa itu Python?

Python adalah bahasa pemrograman yang populer. Bahasa pemrograman ini dibuat oleh Guido van Rossum dan dikenalkan sejak tahun 1991. Sebelum memulai untuk belajar Python dasar, akan lebih baik untuk memahami dulu apa itu Python dan bagaimana cara kerjanya.


Python termasuk bahasa pemrograman yang mudah untuk dipelajari. Sampai saat ini bahasa pemrograman Python hampir dipakai di segala bidang seperti game, sistem berbasis web, dan bahkan dapat membuat mesin pencari sendiri. Jadi secara umum, bahasa pemrograman ini dipakai dalam pengembangan website, pengembangan software, matematika, dan system scripting.


Supaya lebih dalam mengenal Python, artikel ini akan menjelaskan apa saja yang perlu diketahui ketika belajar Python pemula. Apa saja sebenarnya yang dapat dilakukan dengan Python?

Python: Tutorial Tentang Python Dan Cara Penggunaannya


Hal Apa yang Dapat Dilakukan Dengan Python

Sebelum belajar Phyton lebih jauh, Anda harus mengetahui apa saja yang bisa dilakukan dengan bahasa pemrograman ini.

Berikut ini beberapa hal yang dapat Anda lakukan menggunakan Python:

1. Python dapat menjadi salah satu bahasa pemrograman untuk membangun server ketika Anda membuat website.

2. Ketika Anda membutuhkan proses pembuatan prototipe atau pengembangan perangkat lunak siap produksi, Python dapat Anda andalkan.

3. Python dapat digunakan untuk membuat workflow di dalam pengembangan perangkat lunak.

4. Python dimanfaatkan untuk membaca dan memodifikasi sebuah file di dalam pembangunan sistem database.

5. Python memungkinkan Anda untuk menangani big data dan menjalankan pemrosesan matematika yang komplek.


Manfaat Belajar Python

Meskipun ada banyak sekali bahasa pemrograman di luar sana, akan tetapi saya merekomendasikan Anda untuk belajar Python. Tentu juga ada beberapa kelebihan yang perlu Anda ketahui. Jika dibandingkan dengan bahasa pemrograman lain, berikut kelebihan bahasa pemrograman Python:

1. Python memiliki sintaksis yang sederhana dan lebih mirip dengan Bahasa Inggris.

2. Python dapat berjalan di berbagai macam sistem operasi.

3. Python berjalan di dalam sistem interpreter, artinya bahasa baris kode bahasa pemrograman ini akan segera dieksekusi setelah ditulis.

4. Python dapat diperlakukan dengan cara prosedural, cara berorientasi objek atau cara fungsional.

5. Python memiliki sintaks yang memungkinkan pengembang untuk menulis program dengan ringkas daripada bahasa pemrograman lain.


Cara Menginstall dan Menggunakan Python

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Python dapat bekerja di berbagai macam sistem operasi (Windows, Arch, Linux, Raspberry Pi, dan lain sebagainya). Supaya dapat belajar Python, Anda tidak perlu menginstall program apa pun. Sebab sebagian besar sistem operasi sudah terinstall compiler Python di dalamnya. Untuk mengeceknya Anda dapat mengetikkan perintah di bawah ini ke dalam terminal atau CMD Anda:

$ python –version

Python 3.7.1 Jika sistem operasi Anda belum terdapat Python di dalamnya, Anda dapat mengunduh versi Python terbaru melalui halaman ini. Setelah terinstall, Anda dapat melakukan percobaan seperti mencetak teks atau semacamnya. Di bawah ini adalah contoh penggunaan Python di salah satu sistem operasi. 

Python memang sangat sederhana dibandingkan dengan bahasa pemrograman yang lain. Anda tidak perlu membuat ini itu untuk membuat program “Hello World”. Bahkan tagline dari pengembang bahasa pemrograman ini adalah membuat pengguna Python dapat bekerja lebih cepat dan efektif.


Cara Membuat Program Python

Sesudah Anda memastikan Python sudah terinstall dengan baik di perangkat. Langkah selanjutnya adalah melakukan percobaan beberapa eksekusi program Python. Namun sebelum itu akan lebih baik jika mengetahui terlebih dahulu apa saja komponen yang terdapat di dalam Python.


Sintaks

Python sintaks dapat dieksekusi langsung dengan mengetikkannya di Command Line. Selain itu, Anda dapat membuat file Python di dalam server menggunakan ekstensi .py dan menjalankannya menggunakan Command Line.

>>> print(“Hello, World!”)

Hello, World! 


Komentar

Sama seperti bahasa pemrograman lainnya, Python juga memiliki kode untuk menjadikan baris program menjadi komentar. Anda dapat menggunakan tanda pagar ‘#’ untuk menjadikan baris kode di Python menjadi komentar.

# Ini adalah baris komentar di Python.print(“Hello, World!”) Python Identitations


Berbeda dengan bahasa pemrograman lainnya, jika Anda menulis dalam bahasa Python, indentasi –penempatan kalimat atau baris kode– sangat diperhatikan. Python menggunakan indentasi untuk mengindikasikan baris kode.

if 9 > 2:

    print(“Sembilan lebih besar daripada dua!”)


Namun ketika baris kode dituliskan menjadi satu kolom atau dalam tab yang sama, maka program akan menjadi error. Di bawah ini adalah contoh penulisan yang menghasilkan error.

if 9 > 2: print(“Sembilan lebih besar daripada dua!”) Variabel


Python juga memiliki Variabel, tidak berbeda dengan bahasa pemrograman lainnya. Variabel ini digunakan untuk proses penyimpanan dan bekerja dengan berbagai tipe data.


Python sendiri punya standar pendeklarasian variabel. Variabel di Python dapat berupa nama singkat (seperti x dan y tadi) atau nama yang lebih mendeskripsikan seperti umur, nama, alamat, dan lain sebagainya. Aturan penamaan variabel di Python seperti:

* Variabel tidak bisa diawali dengan angka,

* Variabel harus diawali dengan huruf, atau karakter garis bawah (underscore),

* Variabel hanya bisa mengandung karakter alfa-numerik dan karakter garis bawah,

* Variabel di Python case-sensitive


Namun berbeda dengan bahasa pemrograman lainnya, Python tidak memerlukan inisiasi variabel untuk mendeklarasikan variabel. Ini berarti sebuah variabel terbuat ketika pertama kali Anda menambahkan nilai ke dalamnya.


Contohnya ketika Anda ingin membuat variabel ‘x’ dan ‘y’, Anda tinggal memasukkan nilainya langsung seperti di bawah ini:

x = 10

y = “Budi”

print(x)

print(y)

Perintah di atas akan mengisi variabel ‘x’ dengan nilai ‘5’ dan ‘y’ dengan nilai ‘Budi’. Jadi proses penyusunan baris kode lebih ringkas.


Kemudahan lainnya, Anda tidak perlu mendefinisikan tipe variabel. Python secara otomatis akan memberikan tipe variabel sesuai dengan nilai yang diberikan pada variabel tersebut. Misalnya pada contoh di bawah ini:

x = 10

# x bertipe integer

y = “Budi” 

# y bertipe string Booleans


Setelah mempelajari variabel bekerja, di bagian ini Anda akan belajar tentang Booleans. Jika Variabel dapat menyimpan bilangan dengan satu tipe data, booleans juga digunakan untuk menyimpan sebuah tipe data, tapi tipe data yang berbeda.


Tipe data di Booleans hanya ‘benar’ atau ‘salah’. Jadi ini mirip dengan saklar lampu, hanya memiliki dua nilai. Anda dapat menggunakan booleans seperti contoh di bawah ini:


Number

Ketika Anda belajar Python number, ada tiga tipe numerik variabel di Python, yaitu int, float, dan complex. Anda mungkin tidak akan pernah menuliskan tipe variabel di setiap pendeklarasiannya, karena (seperti yang sudah dijelaskan di atas) Python sudah menginisiasi tipe variabel ketika Anda menambahkan nilai ke dalamnya.


Int, float, dan complex mempunyai range yang berbeda. Int atau bilangan integer adalah bilangan bulat positif atau negatif, tanpa desimal, dengan panjang tak terbatas. Float atau ‘angka floating point’ adalah angka, positif atau negatif, yang mengandung satu atau lebih desimal. Sedangkan complex adalah bilangan kompleks yang ditulis dengan “j” sebagai bagian dari imajiner.


Sebagai contoh, di bawah ini adalah tiga tipe numerik variabel yang berbeda:

x = 1 # int

y = 2.8 # float

z = 1j # complex 


Jadi Python akan mengenali dan membedakan tipe setiap variabel pada saat Anda mengisinya dengan sebuah nilai. Sedangkan untuk mengetahui tipe setiap variabel Anda dapat menggunakan fungsi type():

print(type(x))print(type(y))print(type(z)) String


Ketika ingin belajar Python string, Anda hanya perlu menambahkan tanda kutip tunggal atau tanda kutip ganda di antara nilai variabel yang ingin ditambahkan. Misalnya saja ketika Anda ingin menambahkan string “Budi” ke dalam variabel x maka yang perlu Anda lakukan adalah mendeklarasikannya seperti di bawah ini:

x = “Budi”# Atau x = ’Budi’

# “Budi” sama artinya dengan ‘Budi’. Sama seperti bahasa pemrograman lainnya, string dalam Python adalah array byte yang mewakili karakter unicode. Namun, Python tidak memiliki tipe data karakter sehingga satu karakter hanyalah string dengan panjang 1. Ketika Anda ingin mengakses satu karakter di dalam string, yang perlu Anda gunakan adalah menggunakan tanda kurung kotak.


Di bawah ini adalah contoh mengambil karakter kedua pada sebuah string.

a = “Hello, World!”

print(a[1]) 

Contoh baris kode di atas akan menampilkan karakter ‘H’ karena untuk penulisan di dalam bahasa pemrograman, karakter pertama berposisi 0 (yang disini adalah huruf H), sedangkan karakter kedua berposisi 1. Anda dapat mencobanya seperti di bawah ini:


Ketika Anda ingin mengambil sebuah karakter dari posisi 3 sampai dengan 6 maka baris kode yang Anda gunakan seperti di bawah ini:

a = “Hello, World!”

print(a[3:6])


Selain perintah di atas, masih ada banyak fungsi string lain seperti: len() digunakan untuk menghitung panjang string, lower() menghasilkan string dengan huruf kecil, upper() menghasilkan string dengan huruf besar, replace() untuk mengganti nilai di dalam variabel string, dan split() untuk memisahkan string berdasarkan tanda baca tertentu.


Operator

Bagian terakhir dari pengenalan komponen Python adalah Operator. Selama melakukan proses coding Anda pasti akan membutuhkan operator untuk membuat sebuah alur logika, penghitungan angka, atau yang lainnya.


Operator ini bekerja untuk melakukan operasi pada variabel dan nilai. Dalam bahasa pemrograman Python, terdapat beberapa grup dari operator, seperti operator aritmatika, penugasan (assignment), pembanding (comparison), logika (logical), identitas (identity), keanggotaan (membership), dan bitwise.


Di antara operator lainnya, operator aritmatika sering digunakan. Operator aritmatika ini mengandung beberapa operator. Di bawah ini adalah daftar operator aritmatika secara lengkapnya:


Operator Nama Contoh + Penambahan x + y – Pengurangan x – y * Perkalian x * y / Pembagian x / y % Modulus x % y ** Exponensian (Pangkat) x ** y // Floor division x // y Selain itu, beberapa proses pengembangan juga sering membutuhkan operator yang dapat menetapkan suatu nilai ke dalam variabel. Berikut ini adalah daftar operator assignment yang dapat Anda gunakan di dalam Python:


Operator Contoh Persamaan = 

x = 5 x = 5 += x += 3 x = x + 3 -= x -= 3 x = x – 3 *= x *= 3 x = x * 3 /= x /= 3 x = x / 3 %= x %= 3 x = x % 3 //= x //= 3 x = x // 3 **= x **= 3 x = x ** 3 &= x &= 3 x = x & 3 |= x |= 3 x = x | 3 ^= x ^= 3 x = x ^ 3 >>= x >>= 3 x = x >> 3 x < x = x <<>

Sedangkan ketika Anda ingin membandingkan antara satu atau beberapa variabel, biasanya membutuhkan operator perbandingan di antaranya. Operator ini terdiri dari enam jenis. Berikut ini adalah operator perbandingan yang digunakan untuk membandingkan dua nilai:

Operator Nama Contoh

== Sama dengan x == y

!= Tidak sama dengan x != y

> Lebih besar dari x > y 

< Kurang dari x < y

 >= Lebih besar atau sama dengan x >= y

<= Lebih kecil atau sama dengan x <= y


Python if .. Else

Ketika Anda membutuhkan perbandingan antara kondisi satu dengan yang lain, Python dapat Anda gunakan untuk mendukung kondisi logis dari matematika. Aturan logika ini biasanya digunakan untuk memberikan syarat sebelum sebuah baris program diambil.


Sesuai dengan tabel perbandingan yang sudah dibahas pada bagian sebelumnya, ada enam kondisi logis yang dapat digunakan di Python; sama dengan (a == b), tidak sama dengan (a != b), kurang dari (a b), lebih besar atau sama dengan (a >= b).


Kondisi ini dapat digunakan dengan beberapa modifikasi, lebih sering digunakan untuk “pernyataan If” dan perulangan. Ketika digunakan untuk “pernyataan If”, contohnya seperti di bawah ini:

a = 8

b = 10

if a > a:

    print(“b lebih besar dari a”) 


Selain penggunaan “If”, Anda dapat menggunakan “Elif dan Else”. Elif berarti “jika kondisi sebelumnya tidak benar, maka coba kondisi ini. Sedangkan Else menyatakan “lakukan perintah berikut jika semua kondisi tidak sesuai”.

Di bawah ini adalah contoh penggunaan If, Elif, dan Else dalam satu logika.

a = 8

b = 10

if a > a:

    print(“b lebih besar dari a”)

elif a == b:

    print(“a sama dengan b”)

Else:

    print( lebih besar dari b”) 


Contoh Program Sederhana Python

Setelah Anda mengetahui apa saja komponen yang ada di Python, akan lebih baik jika langsung menerapkannya. Di bawah ini adalah contoh program Python sederhana. Program ini berfungsi untuk meminta sebuah input. Input ini akan dilakukan pengecekan oleh program apakah bilangan prima atau bukan. Setelah melakukan pengecekan, program akan memunculkan sebuah string yang menyatakan bilangan tersebut termasuk prima atau bukan.


Anda harus memperhatikan indentasi di Python karena jika penempatannya salah bisa membuat suatu fungsi dapat berjalan pada proses yang salah.


# Meminta input bilangan integernum = int(input(‘Inputkan bilangan: ‘))

# Jika bilangan lebih besar dari 1 kemudian jalankan perintah “for”if num > 1: for i in range(2, num): if (num % i) == 0: print(num, ‘bukan prima’) print(i, ‘kali’, num//i, ‘=’, num) break else: print(num, ‘adalah bilangan prima’) break


# Jika bilangan yang dimasukkan sama dengan atau kurang dari angka 1

else: print(num, ‘bukan bilangan prima’)


Penutup

Belajar Python dasar cukup mudah. Anda tidak perlu menghafalkan beberapa sintaks yang terkadang tidak familiar dengan bahasa sehari-hari. Belajar bahasa pemrograman Python mudah dipahami karena bahasanya lebih mirip dengan Bahasa Inggris.


Cara penulisannya yang ringkas dan jelas dengan mudah dapat dibaca. Selain itu, paling penting adalah bahasa pemrograman ini dapat digunakan di berbagai bagian dalam pengembangan aplikasi maupun perangkat lunak. Mulai dari tampilan sampai dengan database maupun konfigurasi server.


Semoga artikel belajar Python dasar ini dapat membantu Anda memahami bagaimana cara belajar Python untuk pemula dengan mudah dan nyaman. Artikel ini baru menjelaskan dasar penggunaan Python saja, untuk penjelasan lebih lanjut akan dibahas lain waktu.

" ["date_timestamp"]=> int(1612590960) } [6]=> array(11) { ["guid"]=> string(70) "tag:blogger.com,1999:blog-3481659089041505427.post-6266177493967733620" ["pubdate"]=> string(31) "Sat, 06 Feb 2021 05:52:00 +0000" ["atom"]=> array(1) { ["updated"]=> string(29) "2021-02-07T04:57:38.851+07:00" } ["category"]=> string(11) "pemrograman" ["title"]=> string(56) "Perbandingan Nodejs vs PHP dalam Membuat Web Development" ["description"]=> string(17794) "

Perbandingan Antara Php Vs Node Js, Lebih Baik Belajar Yang Mana?

Dalam beberapa kesempatan saya sering ditanya tentang hal ini. Manakah yang lebih baik dipelajari antara PHP dengan Node.js? Apakah Node.js akan segera menggantikan PHP? Benarkah PHP akan mati dalam waktu dekat?


Untuk menjawab pertanyaan seperti ini, kita akan bandingkan beberapa aspek antara PHP dengan Node.js. Artikel ini lebih ditujukan untuk programmer pemula yang bingung mau belajar dan belum pernah membuat kode program dengan PHP maupun Node.js. Oleh karena itu bahasannya saya batasi agar tidak akan terlalu teknis supaya mudah dipahami.


Sebagai catatan, saya lebih berpengalaman dengan PHP daripada Node.js. Untuk Node.js juga baru sekedar “perkenalan”. Silahkan koreksi jika ada penyampaian yang salah, terutama yang berkaitan dengan bahasan Node.js.


Perbandingan Nodejs vs PHP
by Pixabay


Pengertian PHP dan Node.js


PHP dan Node.js sering dibandingkan karena sama-sama berperan di sisi server (back-end). Dalam pemrograman web, istilah back-end merujuk ke pemrosesan yang dijalankan di sisi web server. Sebagai contoh, untuk menjalankan PHP kita harus menggunakan aplikasi web server seperti apache yang menjadi satu paket dari XAMPP.


Apakah sebuah web harus menggunakan back-end? Tidak juga. Untuk web sederhana, HTML dan CSS saja sudah cukup. Teknologi back-end seperti PHP dan Node.js baru diperlukan jika web tersebut butuh memproses form atau mengakses database.


PHP dan Node.js sebenarnya berbeda dalam hal konsep dasar. PHP adalah sebuah bahasa pemrograman back-end murni, sedangkan Node.js adalah sebuah platform.


Maksudnya, tidak ada namanya bahasa pemrograman Node.js, yang ada adalah Node.js itu menggunakan bahasa pemrograman JavaScript yang dibawa ke sisi back end. Dengan kata lain, agar bisa menggunakan Node.js kita harus paham JavaScript terlebih dahulu.


JavaScript sendiri pada awalnya merupakan bahasa pemrograman web yang berjalan di front-end. Disini JavaScript dipakai untuk memprogram HTML dan CSS di dalam web browser. Hal tersebut berlangsung puluhan tahun sejak 1995. JavaScript pertama kali dirancang oleh Brendan Eich saat bekerja sebagai programmer di Netscape Communications Corporation. PHP sendiri juga hadir di tahun yang sama (1995).


Pada saat itu konsep dasarnya cukup simple. HTML, CSS dan JavaScript dipakai di sisi front-end, sedangkan PHP dipakai di sisi back-end. PHP sendiri bisa diganti dengan bahasa pemrograman lain seperti ASP.


Hal ini berubah ketika JavaScript di bawa ke sisi server oleh Ryan Dahl di tahun 2009, dan lahirlah Node.js. Dengan demikian, JavaScript bisa dipakai di sisi front-end maupun back-end, sehingga komunikasi antar keduanya menjadi lebih efisien.


Kenapa Node.js dianggap lebih baik?

Node.js dianggap sebagai revolusioner. JavaScript yang dulunya hanya dipakai untuk membuat efek-efek animasi di dalam web browser (berjalan di sisi front-end), sekarang juga bisa dipakai untuk memproses form dan berkomunikasi dengan database (berjalan di sisi back-end).


Salah satu fitur utama yang sering dibandingkan dengan PHP adalah, Node.js menggunakan konsep non-blocking I/O model. Konsep ini membuat pemrosesan di Node.js lebih efisien karena tidak terkunci ketika sebuah proses sedang berjalan.


Katakanlah kita ingin memproses 2 tugas dalam waktu yang hampir bersamaan: 1. Ambil data dari database dan 2. menghapus sebuah file di server.


Di dalam PHP, kedua tugas ini dikerjakan dengan sistem antrian. Proses hapus file baru berjalan setelah data selesai diambil dari database.


Sedangkan di Node.js, keduanya bisa berjalan bersamaan tanpa harus menunggu proses yang satu selesai terlebih dahulu. Pertama, Node.js akan memberi instruksi untuk mengambil data dari database. Tanpa menunggu data tersebut sampai, ia akan lanjut ke proses kedua untuk menghapus file. Hasilnya, bisa jadi file dihapus duluan sebelum data dari database sampai.


Namun di sisi lain, Node.js juga menggunakan konsep single threaded. Maksudnya, hanya ada 1 proses yang berjalan sepanjang waktu. Ini berbeda dengan PHP yang menggunakan konsep multi threaded.


Katakanlah pada waktu yang bersamaan ada 1000 orang mengunjungi web kita. Di dalam PHP, akan dibuat 1000 thread dimana setiap pengunjung dilayani oleh 1 thread khusus. Setiap thread akan diproses dengan sistem antrian seperti sebelumnya. Berikut ilustrasi dari konsep ini:


Pemrosesan multi thread di PHP. 

Pemrosesan multi thread di PHP.
by Pixabay


Dalam gambar diatas, ada 4 orang pengunjung yang dilayani oleh 4 thread. Masing-masing 1 untuk setiap pengunjung.


Sedangkan di Node.js, 1000 pengunjung itu akan di layani oleh 1 thread saja. Thread secara bergantian berpindah dari satu proses ke proses lain tanpa harus menunggu proses yang satu selesai (kopsep non-blocking I/O model). Berikut ilustrasinya:


Pemrosesan single thread di Node.js. 

Pemrosesan single thread di Node.js.
by Pixabay


Dalam gambar diatas, ada 4 orang pengunjung yang dilayani oleh 1 thread yang berpindah secara bergantian. Tapi kembali, berbeda dengan thread di PHP, di dalam Node.js thread tersebut tidak harus menunggu setiap proses selesai, tapi cukup memberikan instruksi dan thread akan ‘loncat’ ke tugas berikutnya. Istilahnya asynchronous requests.


Persiapan Awal Belajar Nodejs Beserta Panduan Installasinya


Jadi, mana yang lebih baik? Banyak faktor yang mesti dipertimbangkan. Secara umum, untuk tugas-tugas sederhana, konsep 1 thread, non-blocking I/O model kepunyaan Node.js akan memberikan performa yang lebih baik. Ditambah lagi efisiensi dari konsep single thread ini. Sedangkan untuk web yang butuh pemrosesan besar, konsep multi thread kepunyaan PHP akan lebih baik.


Meskipun begitu, masih banyak faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi seperti optimisasi server, update teknologi, perancangan kode program, dll. Sebagai contoh, PHP 7 menawarkan peningkatan performa yang jauh lebih besar dibandingkan dengan PHP 5.


Jadi menurut saya, dari segi performa PHP tidak otomatis kalah dari Node.js. Hanya saja, memang ada aplikasi-aplikasi yang lebih cocok menggunakan Node.js daripada PHP, terutama website yang terus-menerus realtime dan butuh banyak JavaScript.


Sebagai contoh, aplikasi Google seperti Gmail, Google Docs, Google Analytics itu full JavaScript, sehingga paling pas dipadukan dengan Node.js di server.


Ditambah lagi ada jargon “JavaScript: One programming language to rule them all”. Maksudnya JavaScript saat ini bisa dipakai untuk memprogram apa saja, mulai dari aplikasi desktop, mobile app, web server, hingga Internet of things. Hal ini Semakin menambah alasan untuk belajar Node.js yang berbasis JavaScript.


Jadi, Apakah Lebih baik belajar Node.js daripada PHP?


Dari penjelasan diatas, terlihat bahwa Node.js tampak lebih menarik daripada PHP. Ini pula yang menimbulkan anggapan bahwa sebaiknya kita belajar Node.js yang lebih modern daripada PHP yang sudah mulai tua. Betulkah? Kita akan lihat dari sisi lain.


Pangsa Pasar Penggunaan PHP vs Node.js

Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi JavaScript (termasuk di Node.js), berkembang dengan sangat pesat, terutama dalam beberapa tahun belakangan. Namun untuk pangsa pasar penggunaan teknologi back-end, PHP masih jauh lebih kuat.


Berikut beberapa data yang saya dapat tentang perbandingan penggunaan PHP dengan Node.js:


Diagram pangsa pasar bahasa pemrograman web server. Sumber: w3techs.com


Terlihat bahwa 80% website yang ada di dunia masih menggunakan PHP di sisi server, ini sangat dominan. Diantaranya, sekitar 30% menggunakan CMS WordPress, yang juga berbasis PHP.


Dari 20% sisa web yang tidak menggunakan PHP, itupun terdiri dari berbagai teknologi back-end lain seperti ASP, Java, Ruby, ColdFusion dan JavaScript. Jika kita menganggap JavaScript ini adalah Node.js, maka hanya 0,4% saja website yang menggunakan Node.js. Ini berdasarkan hasil riset dari w3techs.com.


Salah satu alasannya adalah karena Node.js merupakan teknologi baru, jadi jika dibandingkan dengan keseluruhan website yang sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu, angkanya menjadi sangat kecil.


Jadi agak mustahil jika menyebut PHP akan mati dalam waktu dekat. Saya yakin dalam 5 tahun ke depan PHP masih tetap ada. Dan tentu saja PHP akan terus berinovasi agar lebih baik dan lebih efisien lagi.


Migrasi sebuah website yang sudah ada dari PHP ke Node.js akan butuh tenaga dan biaya yang cukup besar, sehingga mayoritas website jarang yang mau beralih dari PHP kecuali ada hal yang sangat urgent.


Top 5 Bahasa Pemrograman "server Side" Selain Php


Dasar Keahlian untuk belajar PHP vs Node.js

Bagi saya, inilah alasan terbesar untuk tidak langsung belajar Node.js. Alur belajar (learning curve) Node.js lumayan sulit. Bagi pemula jauh lebih mudah belajar PHP dibandingkan Node.js. Bahkan boleh dibilang mustahil pemula bisa langsung ke Node.js.


Syarat untuk bisa ke PHP hanya perlu paham HTML (disarankan juga punya dasar CSS meskipun tidak wajib). Dua materi dasar ini (HTML dan CSS) sudah cukup untuk bisa belajar PHP sebagai bahasa pemrograman web.


Sebagai contoh, untuk menampilkan teks “Hello World” di web browser, kode PHPnya adalah sebagai berikut:


Sangat sederhana. Satu paragraf saja sudah cukup untuk membahas kode diatas, dimana sebuah kode PHP dibuka dengan tag dan diakhiri dengan tag ?>. Perintah echo dipakai untuk menampilkan teks ke dalam web browser.


Bagaimana dengan Node,js? Setelah punya dasar HTML dan CSS, harus belajar lagi JavaScript karena Node.js berbasis kepada bahasa pemrograman JavaScript.


Untuk menampilkan teks “Hello World” di Node.js, berikut perintahnya:


var http = require('http');
http.createServer(function (req, res) {
res.writeHead(200, {'Content-Type': 'text/plain'});
res.end('Hello World!');
}).listen(3000, '127.0.0.1');


Selain lebih panjang, kode-kode diatas butuh pemahaman yang mendalam tentang JavaScript dan pengetahuan seputar cara kerja web server.


Bagi pemula, saya rasa perlu 1 halaman bahkan lebih untuk membahas semua kode ini, mulai dari konsep variabel, object, function, callback, http header, http respond, http port, dan alamat IP Server. Inilah yang saya maksud bahwa Node.js lebih susah dipelajari, khususnya untuk pemula.


Hosting untuk PHP vs Node.js

Selain kode program yang lebih sulit, meng-onlinekan sebuah web yang dibuat dengan Node.js juga perlu skill yang mumpuni. Setidaknya kita mesti nyaman men-setting VPS (Virtual Private Server) yang biasanya harus menggunakan command line Linux (perintah terminal) via SSH. Yakni mengetik perintah secara manual baris per baris.


Sedangkan untuk PHP, web hosting yang dipakai untuk meng-onlinekan website ada dimana-mana dan harganya relatif murah (pakai shared hosting). Selain itu konfigurasi web server juga sangat mudah karena semua tinggal pakai sistem cPanel yang berbasis grafis. Kita cuma perlu beberapa kali klik dan website sudah online. Tidak perlu hapal perintah-perintah linux. Kecuali jika webnya sudah ramai dan butuh server sekelas VPS.


Disisi ini menurut saya PHP juga lebih user friendly untuk pemula dibandingkan Node.js. Atau setidaknya sampai ada hosting yang menyediakan cara mudah menjalankan web yang dibuat dengan Node.js


Materi Belajar PHP vs Node.js

Karena relatif baru, materi belajar untuk Node.js tentu saja belum sebanyak PHP, terutama referensi / web berbahasa Indonesia.


Khusus bagi pelajar atau mahasiswa, menurut saya masih cukup jarang guru / dosen yang update dan paham tentang Node.js. Jika bicara tentang bahasa pemrograman web, mereka mungkin hanya tahu PHP. Ini bisa menjadi salah satu bahan pertimbangan sebelum membuat skripsi web menggunakan Node.js


Kesimpulan: Jadi lebih baik belajar PHP atau Node.js?

Dari artikel ini tentu anda bisa menebak bahwa saya cenderung menyarankan untuk belajar PHP terlebih dahulu. Alasan paling kuat karena Node.js lumayan susah dipelajari bagi pemula. Banyak yang harus dipersiapkan sebelum bisa ke Node.js.


Saya bukan tidak suka Node.js, tapi hanya mengarahkan jalur yang paling pas. Setelah paham PHP dan JavaScript, silahkan lanjut ke Node.js.


Terkait masa depan keduanya, baik PHP maupun Node.js sama-sama menarik. PHP sudah sangat mapan dan masih menjadi bahasa mayoritas untuk pemrograman server. CMS PHP populer seperti WordPress juga akan ‘menjamin’ bahwa PHP akan terus hadir. Sehingga saya kurang sependapat jika dikatakan bahwa PHP akan segera digantikan oleh Node.js. Jika pun hal itu akan terjadi, mungkin butuh waktu 5 – 10 tahun lagi.


Untuk programmer pemula yang baru mulai belajar pemrograman web server, saran saya sebaiknya ke PHP dulu. Setelah punya basic yang kuat di “5 sekawan”, yakni HTML, CSS, PHP, MySQL dan JavaScript, baru masuk ke teknologi yang relatif baru seperti Node.js, mongoDB, Express JS, Angular, Vue, React dll. Semua teknologi baru ini berbasiskan JavaScript, sehingga punya basic yang kuat di JavaScript adalah suatu keharusan.


Bagi kita sebagai programmer, silih berganti bahasa pemrograman adalah hal yang sangat lumrah dan akan selalu ada. Intinya harus bisa beradaptasi dengan perubahan dengan cara terus update teknologi terbaru, terutama yang sedang populer seperti Node.js.


Bukan tidak mungkin beberapa tahun lagi akan hadir teknologi baru pesaing PHP dan Node.js. Sehingga akan ada isu lagi kalau Node.js juga akan segera punah. Di dunia programming, hal seperti ini sudah sering kali terjadi terutama ketika muncul teknologi baru.


Selain PHP dan Node.js, masih ada bahasa ASP, Phyton, Ruby serta Java yang sama-sama bisa dipakai untuk web server. Jika anda punya waktu, silahkan pelajari beberapa diantara teknologi ini.


Tapi menurut saya, PHP pantas di pelajari terlebih dahulu karena lebih mudah untuk pemula serta penggunaannya masih sangat banyak. Belajar Node.js bisa menyusul sesudah itu, yang tentunya setelah paham JavaScript.


Referensi:

* /technologies/overview/programming_language/all

* /compare/nodejs-vs-php

* /Why-do-you-think-Node-js-is-better-than-PHP

* /blog/is-php-still-relevant-in-2017/

* /questions/ /why-is-node-js-single-threaded

" ["link"]=> string(64) "https://www.arugaz.my.id/2021/02/perbandingan-nodejs-vs-php.html" ["author"]=> string(28) "noreply@blogger.com (KocakZ)" ["thr"]=> array(1) { ["total"]=> string(1) "0" } ["summary"]=> string(17794) "

Perbandingan Antara Php Vs Node Js, Lebih Baik Belajar Yang Mana?

Dalam beberapa kesempatan saya sering ditanya tentang hal ini. Manakah yang lebih baik dipelajari antara PHP dengan Node.js? Apakah Node.js akan segera menggantikan PHP? Benarkah PHP akan mati dalam waktu dekat?


Untuk menjawab pertanyaan seperti ini, kita akan bandingkan beberapa aspek antara PHP dengan Node.js. Artikel ini lebih ditujukan untuk programmer pemula yang bingung mau belajar dan belum pernah membuat kode program dengan PHP maupun Node.js. Oleh karena itu bahasannya saya batasi agar tidak akan terlalu teknis supaya mudah dipahami.


Sebagai catatan, saya lebih berpengalaman dengan PHP daripada Node.js. Untuk Node.js juga baru sekedar “perkenalan”. Silahkan koreksi jika ada penyampaian yang salah, terutama yang berkaitan dengan bahasan Node.js.


Perbandingan Nodejs vs PHP
by Pixabay


Pengertian PHP dan Node.js


PHP dan Node.js sering dibandingkan karena sama-sama berperan di sisi server (back-end). Dalam pemrograman web, istilah back-end merujuk ke pemrosesan yang dijalankan di sisi web server. Sebagai contoh, untuk menjalankan PHP kita harus menggunakan aplikasi web server seperti apache yang menjadi satu paket dari XAMPP.


Apakah sebuah web harus menggunakan back-end? Tidak juga. Untuk web sederhana, HTML dan CSS saja sudah cukup. Teknologi back-end seperti PHP dan Node.js baru diperlukan jika web tersebut butuh memproses form atau mengakses database.


PHP dan Node.js sebenarnya berbeda dalam hal konsep dasar. PHP adalah sebuah bahasa pemrograman back-end murni, sedangkan Node.js adalah sebuah platform.


Maksudnya, tidak ada namanya bahasa pemrograman Node.js, yang ada adalah Node.js itu menggunakan bahasa pemrograman JavaScript yang dibawa ke sisi back end. Dengan kata lain, agar bisa menggunakan Node.js kita harus paham JavaScript terlebih dahulu.


JavaScript sendiri pada awalnya merupakan bahasa pemrograman web yang berjalan di front-end. Disini JavaScript dipakai untuk memprogram HTML dan CSS di dalam web browser. Hal tersebut berlangsung puluhan tahun sejak 1995. JavaScript pertama kali dirancang oleh Brendan Eich saat bekerja sebagai programmer di Netscape Communications Corporation. PHP sendiri juga hadir di tahun yang sama (1995).


Pada saat itu konsep dasarnya cukup simple. HTML, CSS dan JavaScript dipakai di sisi front-end, sedangkan PHP dipakai di sisi back-end. PHP sendiri bisa diganti dengan bahasa pemrograman lain seperti ASP.


Hal ini berubah ketika JavaScript di bawa ke sisi server oleh Ryan Dahl di tahun 2009, dan lahirlah Node.js. Dengan demikian, JavaScript bisa dipakai di sisi front-end maupun back-end, sehingga komunikasi antar keduanya menjadi lebih efisien.


Kenapa Node.js dianggap lebih baik?

Node.js dianggap sebagai revolusioner. JavaScript yang dulunya hanya dipakai untuk membuat efek-efek animasi di dalam web browser (berjalan di sisi front-end), sekarang juga bisa dipakai untuk memproses form dan berkomunikasi dengan database (berjalan di sisi back-end).


Salah satu fitur utama yang sering dibandingkan dengan PHP adalah, Node.js menggunakan konsep non-blocking I/O model. Konsep ini membuat pemrosesan di Node.js lebih efisien karena tidak terkunci ketika sebuah proses sedang berjalan.


Katakanlah kita ingin memproses 2 tugas dalam waktu yang hampir bersamaan: 1. Ambil data dari database dan 2. menghapus sebuah file di server.


Di dalam PHP, kedua tugas ini dikerjakan dengan sistem antrian. Proses hapus file baru berjalan setelah data selesai diambil dari database.


Sedangkan di Node.js, keduanya bisa berjalan bersamaan tanpa harus menunggu proses yang satu selesai terlebih dahulu. Pertama, Node.js akan memberi instruksi untuk mengambil data dari database. Tanpa menunggu data tersebut sampai, ia akan lanjut ke proses kedua untuk menghapus file. Hasilnya, bisa jadi file dihapus duluan sebelum data dari database sampai.


Namun di sisi lain, Node.js juga menggunakan konsep single threaded. Maksudnya, hanya ada 1 proses yang berjalan sepanjang waktu. Ini berbeda dengan PHP yang menggunakan konsep multi threaded.


Katakanlah pada waktu yang bersamaan ada 1000 orang mengunjungi web kita. Di dalam PHP, akan dibuat 1000 thread dimana setiap pengunjung dilayani oleh 1 thread khusus. Setiap thread akan diproses dengan sistem antrian seperti sebelumnya. Berikut ilustrasi dari konsep ini:


Pemrosesan multi thread di PHP. 

Pemrosesan multi thread di PHP.
by Pixabay


Dalam gambar diatas, ada 4 orang pengunjung yang dilayani oleh 4 thread. Masing-masing 1 untuk setiap pengunjung.


Sedangkan di Node.js, 1000 pengunjung itu akan di layani oleh 1 thread saja. Thread secara bergantian berpindah dari satu proses ke proses lain tanpa harus menunggu proses yang satu selesai (kopsep non-blocking I/O model). Berikut ilustrasinya:


Pemrosesan single thread di Node.js. 

Pemrosesan single thread di Node.js.
by Pixabay


Dalam gambar diatas, ada 4 orang pengunjung yang dilayani oleh 1 thread yang berpindah secara bergantian. Tapi kembali, berbeda dengan thread di PHP, di dalam Node.js thread tersebut tidak harus menunggu setiap proses selesai, tapi cukup memberikan instruksi dan thread akan ‘loncat’ ke tugas berikutnya. Istilahnya asynchronous requests.


Persiapan Awal Belajar Nodejs Beserta Panduan Installasinya


Jadi, mana yang lebih baik? Banyak faktor yang mesti dipertimbangkan. Secara umum, untuk tugas-tugas sederhana, konsep 1 thread, non-blocking I/O model kepunyaan Node.js akan memberikan performa yang lebih baik. Ditambah lagi efisiensi dari konsep single thread ini. Sedangkan untuk web yang butuh pemrosesan besar, konsep multi thread kepunyaan PHP akan lebih baik.


Meskipun begitu, masih banyak faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi seperti optimisasi server, update teknologi, perancangan kode program, dll. Sebagai contoh, PHP 7 menawarkan peningkatan performa yang jauh lebih besar dibandingkan dengan PHP 5.


Jadi menurut saya, dari segi performa PHP tidak otomatis kalah dari Node.js. Hanya saja, memang ada aplikasi-aplikasi yang lebih cocok menggunakan Node.js daripada PHP, terutama website yang terus-menerus realtime dan butuh banyak JavaScript.


Sebagai contoh, aplikasi Google seperti Gmail, Google Docs, Google Analytics itu full JavaScript, sehingga paling pas dipadukan dengan Node.js di server.


Ditambah lagi ada jargon “JavaScript: One programming language to rule them all”. Maksudnya JavaScript saat ini bisa dipakai untuk memprogram apa saja, mulai dari aplikasi desktop, mobile app, web server, hingga Internet of things. Hal ini Semakin menambah alasan untuk belajar Node.js yang berbasis JavaScript.


Jadi, Apakah Lebih baik belajar Node.js daripada PHP?


Dari penjelasan diatas, terlihat bahwa Node.js tampak lebih menarik daripada PHP. Ini pula yang menimbulkan anggapan bahwa sebaiknya kita belajar Node.js yang lebih modern daripada PHP yang sudah mulai tua. Betulkah? Kita akan lihat dari sisi lain.


Pangsa Pasar Penggunaan PHP vs Node.js

Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi JavaScript (termasuk di Node.js), berkembang dengan sangat pesat, terutama dalam beberapa tahun belakangan. Namun untuk pangsa pasar penggunaan teknologi back-end, PHP masih jauh lebih kuat.


Berikut beberapa data yang saya dapat tentang perbandingan penggunaan PHP dengan Node.js:


Diagram pangsa pasar bahasa pemrograman web server. Sumber: w3techs.com


Terlihat bahwa 80% website yang ada di dunia masih menggunakan PHP di sisi server, ini sangat dominan. Diantaranya, sekitar 30% menggunakan CMS WordPress, yang juga berbasis PHP.


Dari 20% sisa web yang tidak menggunakan PHP, itupun terdiri dari berbagai teknologi back-end lain seperti ASP, Java, Ruby, ColdFusion dan JavaScript. Jika kita menganggap JavaScript ini adalah Node.js, maka hanya 0,4% saja website yang menggunakan Node.js. Ini berdasarkan hasil riset dari w3techs.com.


Salah satu alasannya adalah karena Node.js merupakan teknologi baru, jadi jika dibandingkan dengan keseluruhan website yang sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu, angkanya menjadi sangat kecil.


Jadi agak mustahil jika menyebut PHP akan mati dalam waktu dekat. Saya yakin dalam 5 tahun ke depan PHP masih tetap ada. Dan tentu saja PHP akan terus berinovasi agar lebih baik dan lebih efisien lagi.


Migrasi sebuah website yang sudah ada dari PHP ke Node.js akan butuh tenaga dan biaya yang cukup besar, sehingga mayoritas website jarang yang mau beralih dari PHP kecuali ada hal yang sangat urgent.


Top 5 Bahasa Pemrograman "server Side" Selain Php


Dasar Keahlian untuk belajar PHP vs Node.js

Bagi saya, inilah alasan terbesar untuk tidak langsung belajar Node.js. Alur belajar (learning curve) Node.js lumayan sulit. Bagi pemula jauh lebih mudah belajar PHP dibandingkan Node.js. Bahkan boleh dibilang mustahil pemula bisa langsung ke Node.js.


Syarat untuk bisa ke PHP hanya perlu paham HTML (disarankan juga punya dasar CSS meskipun tidak wajib). Dua materi dasar ini (HTML dan CSS) sudah cukup untuk bisa belajar PHP sebagai bahasa pemrograman web.


Sebagai contoh, untuk menampilkan teks “Hello World” di web browser, kode PHPnya adalah sebagai berikut:


Sangat sederhana. Satu paragraf saja sudah cukup untuk membahas kode diatas, dimana sebuah kode PHP dibuka dengan tag dan diakhiri dengan tag ?>. Perintah echo dipakai untuk menampilkan teks ke dalam web browser.


Bagaimana dengan Node,js? Setelah punya dasar HTML dan CSS, harus belajar lagi JavaScript karena Node.js berbasis kepada bahasa pemrograman JavaScript.


Untuk menampilkan teks “Hello World” di Node.js, berikut perintahnya:


var http = require('http');
http.createServer(function (req, res) {
res.writeHead(200, {'Content-Type': 'text/plain'});
res.end('Hello World!');
}).listen(3000, '127.0.0.1');


Selain lebih panjang, kode-kode diatas butuh pemahaman yang mendalam tentang JavaScript dan pengetahuan seputar cara kerja web server.


Bagi pemula, saya rasa perlu 1 halaman bahkan lebih untuk membahas semua kode ini, mulai dari konsep variabel, object, function, callback, http header, http respond, http port, dan alamat IP Server. Inilah yang saya maksud bahwa Node.js lebih susah dipelajari, khususnya untuk pemula.


Hosting untuk PHP vs Node.js

Selain kode program yang lebih sulit, meng-onlinekan sebuah web yang dibuat dengan Node.js juga perlu skill yang mumpuni. Setidaknya kita mesti nyaman men-setting VPS (Virtual Private Server) yang biasanya harus menggunakan command line Linux (perintah terminal) via SSH. Yakni mengetik perintah secara manual baris per baris.


Sedangkan untuk PHP, web hosting yang dipakai untuk meng-onlinekan website ada dimana-mana dan harganya relatif murah (pakai shared hosting). Selain itu konfigurasi web server juga sangat mudah karena semua tinggal pakai sistem cPanel yang berbasis grafis. Kita cuma perlu beberapa kali klik dan website sudah online. Tidak perlu hapal perintah-perintah linux. Kecuali jika webnya sudah ramai dan butuh server sekelas VPS.


Disisi ini menurut saya PHP juga lebih user friendly untuk pemula dibandingkan Node.js. Atau setidaknya sampai ada hosting yang menyediakan cara mudah menjalankan web yang dibuat dengan Node.js


Materi Belajar PHP vs Node.js

Karena relatif baru, materi belajar untuk Node.js tentu saja belum sebanyak PHP, terutama referensi / web berbahasa Indonesia.


Khusus bagi pelajar atau mahasiswa, menurut saya masih cukup jarang guru / dosen yang update dan paham tentang Node.js. Jika bicara tentang bahasa pemrograman web, mereka mungkin hanya tahu PHP. Ini bisa menjadi salah satu bahan pertimbangan sebelum membuat skripsi web menggunakan Node.js


Kesimpulan: Jadi lebih baik belajar PHP atau Node.js?

Dari artikel ini tentu anda bisa menebak bahwa saya cenderung menyarankan untuk belajar PHP terlebih dahulu. Alasan paling kuat karena Node.js lumayan susah dipelajari bagi pemula. Banyak yang harus dipersiapkan sebelum bisa ke Node.js.


Saya bukan tidak suka Node.js, tapi hanya mengarahkan jalur yang paling pas. Setelah paham PHP dan JavaScript, silahkan lanjut ke Node.js.


Terkait masa depan keduanya, baik PHP maupun Node.js sama-sama menarik. PHP sudah sangat mapan dan masih menjadi bahasa mayoritas untuk pemrograman server. CMS PHP populer seperti WordPress juga akan ‘menjamin’ bahwa PHP akan terus hadir. Sehingga saya kurang sependapat jika dikatakan bahwa PHP akan segera digantikan oleh Node.js. Jika pun hal itu akan terjadi, mungkin butuh waktu 5 – 10 tahun lagi.


Untuk programmer pemula yang baru mulai belajar pemrograman web server, saran saya sebaiknya ke PHP dulu. Setelah punya basic yang kuat di “5 sekawan”, yakni HTML, CSS, PHP, MySQL dan JavaScript, baru masuk ke teknologi yang relatif baru seperti Node.js, mongoDB, Express JS, Angular, Vue, React dll. Semua teknologi baru ini berbasiskan JavaScript, sehingga punya basic yang kuat di JavaScript adalah suatu keharusan.


Bagi kita sebagai programmer, silih berganti bahasa pemrograman adalah hal yang sangat lumrah dan akan selalu ada. Intinya harus bisa beradaptasi dengan perubahan dengan cara terus update teknologi terbaru, terutama yang sedang populer seperti Node.js.


Bukan tidak mungkin beberapa tahun lagi akan hadir teknologi baru pesaing PHP dan Node.js. Sehingga akan ada isu lagi kalau Node.js juga akan segera punah. Di dunia programming, hal seperti ini sudah sering kali terjadi terutama ketika muncul teknologi baru.


Selain PHP dan Node.js, masih ada bahasa ASP, Phyton, Ruby serta Java yang sama-sama bisa dipakai untuk web server. Jika anda punya waktu, silahkan pelajari beberapa diantara teknologi ini.


Tapi menurut saya, PHP pantas di pelajari terlebih dahulu karena lebih mudah untuk pemula serta penggunaannya masih sangat banyak. Belajar Node.js bisa menyusul sesudah itu, yang tentunya setelah paham JavaScript.


Referensi:

* /technologies/overview/programming_language/all

* /compare/nodejs-vs-php

* /Why-do-you-think-Node-js-is-better-than-PHP

* /blog/is-php-still-relevant-in-2017/

* /questions/ /why-is-node-js-single-threaded

" ["date_timestamp"]=> int(1612590720) } [7]=> array(11) { ["guid"]=> string(69) "tag:blogger.com,1999:blog-3481659089041505427.post-695855059221282353" ["pubdate"]=> string(31) "Sat, 06 Feb 2021 05:43:00 +0000" ["atom"]=> array(1) { ["updated"]=> string(29) "2021-02-07T04:56:47.179+07:00" } ["category"]=> string(8) "tutorial" ["title"]=> string(54) "Nodejs: Cara Install Node js dan NPM di Ubuntu Terbaru" ["description"]=> string(10596) "

Cara Penginstallan Node js dan NPM di  Ubuntu Terbaru

Pengantar :

Node.js adalah suatu runtime JavaScript untuk pemrograman sisi server. Ini memungkinkan pengembang untuk menciptakan fungsionalitas backend yang dapat diskalakan dengan menggunakan JavaScript, suatu bahasa yang banyak orang sudah akrab dengannya dari pengembangan web berbasis peramban.

Dalam panduan ini, kami akan menunjukkan kepada Anda tiga cara menginstal Node.js pada server Ubuntu 20.04:

* Menggunakan apt untuk menginstal paket nodejs dari repositori perangkat lunak asali Ubuntu

* Menggunakan apt dengan repositori perangkat lunak PPA alternatif untuk menginstal versi spesifik paket nodejs

* Menginstal nvm, Node Version Manager, dan menggunakannya untuk menginstal dan mengelola beberapa versi Node.js

Bagi banyak pengguna, menggunakan apt dengan repo asali sudah mencukupi. Jika Anda memerlukan versi spesifik yang lebih baru (atau warisan) dari Node, Anda harus menggunakan repositori PPA. Jika Anda secara aktif mengembangkan aplikasi Node dan perlu sering beralih di antara beberapa versi node, pilihlah metode nvm.

Ubuntu Desktop ArugaZ
by Pixabay


Prasyarat :

Panduan ini mengasumsikan bahwa Anda menggunakan Ubuntu 20.04. Sebelum Anda memulai, Anda harus memiliki akun pengguna non-root dengan privilese sudo yang disiapkan pada sistem Anda. Anda dapat belajar cara melakukan ini dengan mengikuti tutorial penyiapan server awal untuk Ubuntu 20.04.

Cara Membuat Rest Api dengan Express Node js mudah dan cepat!

Opsi 1 — Menginstal Node.js dengan Apt dari Repositori Asali

Ubuntu 20.04 berisi versi Node.js di dalam repositori asalinya, yang dapat digunakan untuk memberi pengalaman yang konsisten pada banyak sistem. Pada saat dokumen ini ditulis, versi di dalam repositori adalah 10.19. Ini bukanlah versi terbaru, namun versi ini seharusnya stabil dan mencukupi untuk eksperimen cepat dengan bahasa ini.

Untuk mendapatkan versi ini, Anda dapat menggunakan manajer paket apt. Segarkan indeks paket lokal Anda terlebih dahulu dengan mengetik:

Lalu instal Node.js:

Periksa bahwa instalasi telah berhasil dengan bertanya kepada node terkait nomor versinya:

v10.19.0

Jika paket di dalam repositori sesuai dengan kebutuhan Anda, itu adalah semua yang Anda perlukan untuk menyiapkan Node.js. Pada sebagian besar kasus, Anda juga perlu menginstal npm, manajer paket Node.js. Anda dapat melakukan ini dengan menginstal paket npm dengan apt:

Ini akan memungkinkan Anda untuk menginstal modul dan paket untuk digunakan dengan Node.js.

Pada titik ini, Anda telah berhasil menginstal Node.js dan npm dengan menggunakan apt dan repositori perangkat lunak Ubuntu asali. Bagian berikutnya akan menunjukkan cara menggunakan suatu repositori alternatif untuk menginstal versi Node.js yang berbeda.


Opsi 2 — Menginstal Node.js dengan Apt Menggunakan NodeSource PPA

Untuk menginstal versi Node.js yang berbeda, Anda dapat menggunakan suatu PPA (personal package archive/arsip paket pribadi) yang dikelola oleh NodeSource. PPA ini menyediakan lebih banyak versi Node.js daripada repositori Ubuntu resmi. Node.js v10, v12, v13, dan v14 tersedia saat dokumen ini ditulis.

Pertama, kita akan menginstal PPA untuk mendapatkan akses ke paket-paketnya. Dari direktori rumah Anda, gunakan curl untuk mengambil skrip instalasi untuk versi yang lebih Anda sukai, pastikan untuk mengganti 14.x dengan string versi yang lebih Anda sukai (jika berbeda).

* cd ~

* curl -sL /setup_14.x -o nodesource_setup.sh

Silakan mengacu ke dokumentasi NodeSource untuk informasi lebih lanjut tentang versi yang tersedia.

Periksa isi skrip yang sudah diunduh dengan nano (atau editor teks yang lebih Anda sukai):

Jika Anda yakin bahwa skrip aman untuk dijalankan, keluarlah dari editor Anda, lalu jalankan skrip dengan sudo:

* sudo bash nodesource_setup.sh

PPA akan ditambahkan ke konfigurasi Anda dan cache paket lokal Anda akan diperbarui secara otomatis. Anda sekarang dapat menginstal paket Node.js dengan cara yang sama seperti yang Anda lakukan di bagian sebelumnya:

Lakukan verifikasi bahwa Anda telah menginstal versi baru dengan menjalankan node dengan bendera versi -v:

v14.2.0

Paket nodejs NodeSource berisi baik biner node dan npm, sehingga Anda tidak perlu menginstal npm secara terpisah.

Pada titik ini, Anda telah berhasil menginstal Node.js dan npm dengan menggunakan apt dan NodeSource PPA. Bagian berikutnya akan menunjukkan cara menggunakan Node Version Manager untuk menginstal dan mengelola beberapa versi Node.js.

Tutorial Install Nodejs Terbaru Di Centos

Opsi 3 — Menginstal Node Menggunakan Node Version Manager

Cara lain untuk menginstal Node.js yang sangat fleksibel adalah dengan menggunakan nvm, Node Version Manager. Perangkat lunak ini memungkinkan Anda untuk menginstal dan mengelola banyak versi independen Node.js yang berbeda, dan paket Node yang terkait, pada saat bersamaan.

Untuk menginstal NVM pada mesin Ubuntu 20.04 Anda, kunjungi laman GitHub proyek ini. Salin perintah curl dari berkas README yang ditampilkan pada halaman utama. Ini akan memberi tahu Anda versi terbaru dari skrip instalasi.

Sebelum menyalurkan perintah melalui bash, Anda selalu disarankan untuk mengaudit skrip untuk memastikan bahwa skrip tersebut tidak melakukan apa pun yang tidak Anda setujui. Anda dapat melakukan itu dengan menghapus segmen | bash di akhir perintah curl:

* curl -o- /nvm-sh/nvm/v0.35.3/install.sh

Perhatikan dan pastikan Anda nyaman dengan perubahan yang dibuat. Ketika Anda puas, jalankan perintah lagi dengan menambahkan | bash di bagian akhir. URL yang Anda gunakan akan berubah tergantung versi terbaru nvm, tetapi untuk saat ini, skrip dapat diunduh dan dieksekusi dengan mengetik:

* curl -o- /nvm-sh/nvm/v0.35.3/install.sh | bash

Ini akan menginstal skrip nvm ke akun pengguna Anda. Untuk menggunakannya, pertama-tama Anda harus mencari berkas .bashrc:

Sekarang, Anda dapat bertanya pada NVM tentang versi Node yang tersedia:


. . . v12.13.0 (LTS: Erbium) v12.13.1 (LTS: Erbium) v12.14.0 (LTS: Erbium) v12.14.1 (LTS: Erbium) v12.15.0 (LTS: Erbium) v12.16.0 (LTS: Erbium) v12.16.1 (LTS: Erbium) v12.16.2 (LTS: Erbium) v12.16.3 (Latest LTS: Erbium) v13.0. v13.0. v13.1. v13.2. v13.3. v13.4. v13.5. v13.6. v13.7. v13.8. v13.9. v13.10. v13.10. v13.11. v13.12. v13.13. v13.14. v14.0. v14.1. v14.2.0

Daftarnya sangat panjang! Anda dapat menginstal versi Node dengan mengetik salah satu versi rilis yang Anda lihat. Misalnya, untuk mendapatkan versi v13.6.0, Anda dapat mengetik:

Anda dapat melihat versi lain yang telah Anda instal dengan mengetik:

nvm list

-> v13.6.0

default -> v13.6.0

node -> stable (-> v13.6.0) (default)

stable -> 13.6 (-> v13.6.0) (default)

. . .

Ini menampilkan versi yang aktif saat ini pada baris pertama (-> v13.6.0), yang diikuti oleh beberapa nama alias dan versi yang ditunjukkan oleh nama alias itu.


Catatan: jika Anda juga memiliki versi Node.js yang diinstal melalui apt, Anda mungkin akan melihat entri system di sini. Anda selalu dapat mengaktifkan versi Node yang diinstal sistem dengan menggunakan nvm use system.


Sebagai tambahan, Anda akan melihat nama alias untuk berbagai rilis dukungan jangka panjang (atau LTS) dari Node:


. . .

lts/* -> lts/erbium (-> N/A)

lts/argon -> v4.9.1 (-> N/A)

lts/boron -> v6.17.1 (-> N/A)

lts/carbon -> v8.17.0 (-> N/A)

lts/dubnium -> v10.20.1 (-> N/A)

lts/erbium -> v12.16.3 (-> N/A)

Kita dapat menginstal rilis berdasarkan nama alias ini juga. Misalnya, untuk menginstal versi dukungan jangka panjang terbaru, erbium, jalankan yang berikut ini:

Downloading and installing node v12.16.3...

. . .

Now using node v12.16.3 (npm v6.14.4)

Anda dapat beralih di antara versi yang terinstal dengan nvm use:

nvm use v13.6.0

Now using node v13.6.0 (npm v6.13.4)

Anda dapat memverifikasi bahwa instalasi berhasil dengan menggunakan teknik yang sama dari bagian lain, dengan mengetik:

v13.6.0

Versi Node yang benar terinstal pada mesin kita seperti yang kita harapkan. Versi npm yang kompatibel juga tersedia.


Kesimpulan

Ada beberapa cara untuk mengaktifkan dan menjalankan Node.js pada server Ubuntu 20.04 Anda. Keadaan Anda akan menentukan metode mana yang terbaik untuk kebutuhan Anda. Walaupun menggunakan versi yang dikemas di dalam repositori Ubuntu adalah metode termudah, namun menggunakan nvm atau NodeSource PPA menawarkan fleksibilitas tambahan.

Untuk informasi lebih lanjut tentang pemrograman dengan Node.js, silakan merujuk ke seri tutorial kami Cara Melakukan Pengodean di Node.js.

" ["link"]=> string(75) "https://www.arugaz.my.id/2021/02/cara-install-nodejs-dan-npm-di-ubuntu.html" ["author"]=> string(28) "noreply@blogger.com (KocakZ)" ["thr"]=> array(1) { ["total"]=> string(1) "0" } ["summary"]=> string(10596) "

Cara Penginstallan Node js dan NPM di  Ubuntu Terbaru

Pengantar :

Node.js adalah suatu runtime JavaScript untuk pemrograman sisi server. Ini memungkinkan pengembang untuk menciptakan fungsionalitas backend yang dapat diskalakan dengan menggunakan JavaScript, suatu bahasa yang banyak orang sudah akrab dengannya dari pengembangan web berbasis peramban.

Dalam panduan ini, kami akan menunjukkan kepada Anda tiga cara menginstal Node.js pada server Ubuntu 20.04:

* Menggunakan apt untuk menginstal paket nodejs dari repositori perangkat lunak asali Ubuntu

* Menggunakan apt dengan repositori perangkat lunak PPA alternatif untuk menginstal versi spesifik paket nodejs

* Menginstal nvm, Node Version Manager, dan menggunakannya untuk menginstal dan mengelola beberapa versi Node.js

Bagi banyak pengguna, menggunakan apt dengan repo asali sudah mencukupi. Jika Anda memerlukan versi spesifik yang lebih baru (atau warisan) dari Node, Anda harus menggunakan repositori PPA. Jika Anda secara aktif mengembangkan aplikasi Node dan perlu sering beralih di antara beberapa versi node, pilihlah metode nvm.

Ubuntu Desktop ArugaZ
by Pixabay


Prasyarat :

Panduan ini mengasumsikan bahwa Anda menggunakan Ubuntu 20.04. Sebelum Anda memulai, Anda harus memiliki akun pengguna non-root dengan privilese sudo yang disiapkan pada sistem Anda. Anda dapat belajar cara melakukan ini dengan mengikuti tutorial penyiapan server awal untuk Ubuntu 20.04.

Cara Membuat Rest Api dengan Express Node js mudah dan cepat!

Opsi 1 — Menginstal Node.js dengan Apt dari Repositori Asali

Ubuntu 20.04 berisi versi Node.js di dalam repositori asalinya, yang dapat digunakan untuk memberi pengalaman yang konsisten pada banyak sistem. Pada saat dokumen ini ditulis, versi di dalam repositori adalah 10.19. Ini bukanlah versi terbaru, namun versi ini seharusnya stabil dan mencukupi untuk eksperimen cepat dengan bahasa ini.

Untuk mendapatkan versi ini, Anda dapat menggunakan manajer paket apt. Segarkan indeks paket lokal Anda terlebih dahulu dengan mengetik:

Lalu instal Node.js:

Periksa bahwa instalasi telah berhasil dengan bertanya kepada node terkait nomor versinya:

v10.19.0

Jika paket di dalam repositori sesuai dengan kebutuhan Anda, itu adalah semua yang Anda perlukan untuk menyiapkan Node.js. Pada sebagian besar kasus, Anda juga perlu menginstal npm, manajer paket Node.js. Anda dapat melakukan ini dengan menginstal paket npm dengan apt:

Ini akan memungkinkan Anda untuk menginstal modul dan paket untuk digunakan dengan Node.js.

Pada titik ini, Anda telah berhasil menginstal Node.js dan npm dengan menggunakan apt dan repositori perangkat lunak Ubuntu asali. Bagian berikutnya akan menunjukkan cara menggunakan suatu repositori alternatif untuk menginstal versi Node.js yang berbeda.


Opsi 2 — Menginstal Node.js dengan Apt Menggunakan NodeSource PPA

Untuk menginstal versi Node.js yang berbeda, Anda dapat menggunakan suatu PPA (personal package archive/arsip paket pribadi) yang dikelola oleh NodeSource. PPA ini menyediakan lebih banyak versi Node.js daripada repositori Ubuntu resmi. Node.js v10, v12, v13, dan v14 tersedia saat dokumen ini ditulis.

Pertama, kita akan menginstal PPA untuk mendapatkan akses ke paket-paketnya. Dari direktori rumah Anda, gunakan curl untuk mengambil skrip instalasi untuk versi yang lebih Anda sukai, pastikan untuk mengganti 14.x dengan string versi yang lebih Anda sukai (jika berbeda).

* cd ~

* curl -sL /setup_14.x -o nodesource_setup.sh

Silakan mengacu ke dokumentasi NodeSource untuk informasi lebih lanjut tentang versi yang tersedia.

Periksa isi skrip yang sudah diunduh dengan nano (atau editor teks yang lebih Anda sukai):

Jika Anda yakin bahwa skrip aman untuk dijalankan, keluarlah dari editor Anda, lalu jalankan skrip dengan sudo:

* sudo bash nodesource_setup.sh

PPA akan ditambahkan ke konfigurasi Anda dan cache paket lokal Anda akan diperbarui secara otomatis. Anda sekarang dapat menginstal paket Node.js dengan cara yang sama seperti yang Anda lakukan di bagian sebelumnya:

Lakukan verifikasi bahwa Anda telah menginstal versi baru dengan menjalankan node dengan bendera versi -v:

v14.2.0

Paket nodejs NodeSource berisi baik biner node dan npm, sehingga Anda tidak perlu menginstal npm secara terpisah.

Pada titik ini, Anda telah berhasil menginstal Node.js dan npm dengan menggunakan apt dan NodeSource PPA. Bagian berikutnya akan menunjukkan cara menggunakan Node Version Manager untuk menginstal dan mengelola beberapa versi Node.js.

Tutorial Install Nodejs Terbaru Di Centos

Opsi 3 — Menginstal Node Menggunakan Node Version Manager

Cara lain untuk menginstal Node.js yang sangat fleksibel adalah dengan menggunakan nvm, Node Version Manager. Perangkat lunak ini memungkinkan Anda untuk menginstal dan mengelola banyak versi independen Node.js yang berbeda, dan paket Node yang terkait, pada saat bersamaan.

Untuk menginstal NVM pada mesin Ubuntu 20.04 Anda, kunjungi laman GitHub proyek ini. Salin perintah curl dari berkas README yang ditampilkan pada halaman utama. Ini akan memberi tahu Anda versi terbaru dari skrip instalasi.

Sebelum menyalurkan perintah melalui bash, Anda selalu disarankan untuk mengaudit skrip untuk memastikan bahwa skrip tersebut tidak melakukan apa pun yang tidak Anda setujui. Anda dapat melakukan itu dengan menghapus segmen | bash di akhir perintah curl:

* curl -o- /nvm-sh/nvm/v0.35.3/install.sh

Perhatikan dan pastikan Anda nyaman dengan perubahan yang dibuat. Ketika Anda puas, jalankan perintah lagi dengan menambahkan | bash di bagian akhir. URL yang Anda gunakan akan berubah tergantung versi terbaru nvm, tetapi untuk saat ini, skrip dapat diunduh dan dieksekusi dengan mengetik:

* curl -o- /nvm-sh/nvm/v0.35.3/install.sh | bash

Ini akan menginstal skrip nvm ke akun pengguna Anda. Untuk menggunakannya, pertama-tama Anda harus mencari berkas .bashrc:

Sekarang, Anda dapat bertanya pada NVM tentang versi Node yang tersedia:


. . . v12.13.0 (LTS: Erbium) v12.13.1 (LTS: Erbium) v12.14.0 (LTS: Erbium) v12.14.1 (LTS: Erbium) v12.15.0 (LTS: Erbium) v12.16.0 (LTS: Erbium) v12.16.1 (LTS: Erbium) v12.16.2 (LTS: Erbium) v12.16.3 (Latest LTS: Erbium) v13.0. v13.0. v13.1. v13.2. v13.3. v13.4. v13.5. v13.6. v13.7. v13.8. v13.9. v13.10. v13.10. v13.11. v13.12. v13.13. v13.14. v14.0. v14.1. v14.2.0

Daftarnya sangat panjang! Anda dapat menginstal versi Node dengan mengetik salah satu versi rilis yang Anda lihat. Misalnya, untuk mendapatkan versi v13.6.0, Anda dapat mengetik:

Anda dapat melihat versi lain yang telah Anda instal dengan mengetik:

nvm list

-> v13.6.0

default -> v13.6.0

node -> stable (-> v13.6.0) (default)

stable -> 13.6 (-> v13.6.0) (default)

. . .

Ini menampilkan versi yang aktif saat ini pada baris pertama (-> v13.6.0), yang diikuti oleh beberapa nama alias dan versi yang ditunjukkan oleh nama alias itu.


Catatan: jika Anda juga memiliki versi Node.js yang diinstal melalui apt, Anda mungkin akan melihat entri system di sini. Anda selalu dapat mengaktifkan versi Node yang diinstal sistem dengan menggunakan nvm use system.


Sebagai tambahan, Anda akan melihat nama alias untuk berbagai rilis dukungan jangka panjang (atau LTS) dari Node:


. . .

lts/* -> lts/erbium (-> N/A)

lts/argon -> v4.9.1 (-> N/A)

lts/boron -> v6.17.1 (-> N/A)

lts/carbon -> v8.17.0 (-> N/A)

lts/dubnium -> v10.20.1 (-> N/A)

lts/erbium -> v12.16.3 (-> N/A)

Kita dapat menginstal rilis berdasarkan nama alias ini juga. Misalnya, untuk menginstal versi dukungan jangka panjang terbaru, erbium, jalankan yang berikut ini:

Downloading and installing node v12.16.3...

. . .

Now using node v12.16.3 (npm v6.14.4)

Anda dapat beralih di antara versi yang terinstal dengan nvm use:

nvm use v13.6.0

Now using node v13.6.0 (npm v6.13.4)

Anda dapat memverifikasi bahwa instalasi berhasil dengan menggunakan teknik yang sama dari bagian lain, dengan mengetik:

v13.6.0

Versi Node yang benar terinstal pada mesin kita seperti yang kita harapkan. Versi npm yang kompatibel juga tersedia.


Kesimpulan

Ada beberapa cara untuk mengaktifkan dan menjalankan Node.js pada server Ubuntu 20.04 Anda. Keadaan Anda akan menentukan metode mana yang terbaik untuk kebutuhan Anda. Walaupun menggunakan versi yang dikemas di dalam repositori Ubuntu adalah metode termudah, namun menggunakan nvm atau NodeSource PPA menawarkan fleksibilitas tambahan.

Untuk informasi lebih lanjut tentang pemrograman dengan Node.js, silakan merujuk ke seri tutorial kami Cara Melakukan Pengodean di Node.js.

" ["date_timestamp"]=> int(1612590180) } [8]=> array(11) { ["guid"]=> string(70) "tag:blogger.com,1999:blog-3481659089041505427.post-8765002403719644536" ["pubdate"]=> string(31) "Sat, 06 Feb 2021 05:42:00 +0000" ["atom"]=> array(1) { ["updated"]=> string(29) "2021-02-07T04:51:50.990+07:00" } ["category"]=> string(8) "tutorial" ["title"]=> string(63) "Tutorial: Cara Membuat REST API dengan ExpressJs Node.js Part 1" ["description"]=> string(7862) "

Cara Membuat Rest Api dengan Express Node js mudah dan cepat!

Penjelasan cara membuat rest api menggunakan Express js dan Node js. Dalam kesempatan ini saya akan menjelaskan proses pembuatan rest api menggunakan express js. Pastikan kalian sudah menginstall Nodejs pada perangkat kalian. Jika belum silahkan baca pada artikel dibawah ini.

Jika sudah, saya akan membahas sedikit apa itu yang di maksud rest api.

Rest Api Express Js - ArugaZ


Apa itu Rest Api?

Rest Api merupakan salah satu dari desain arsitektur yang terdapat di dalam API itu sendiri. Dan cara kerja dari RESTful API yaitu REST client akan Melakukan akses pada data/resource pada REST server dimana masing-masing resource. Atau data/resource tersebut akan dibedakan oleh sebuah global ID atau URIs (Universal Resource Identifiers).

Jadi, Nantinya data yang diberikan oleh REST server itu bisa berupa format text, JSON atau XML. Dan saat ini format yang paling populer dan paling banyak digunakan adalah format JSON.

Adapun metode HTTP yang secara umum dipakai dalam REST api adalah :

Pembuatan Rest Api Express Nodejs

1. Pembuatan Proyek Baru

Pertama, buatlah folder baru untuk tempat instalasi rest api ini. Buka software command prompt pada perangkat anda lalu ketikan,

mkdir latihan-restapi

Kata "latihan-restapi" merupakan nama folder, buat sesuai keinginan kalian saja. Selanjutkan kalian buka folder yang telah dibuat dengan perintah,

cd latihan-restapi

Ingat "latihan-restapi" itu nama folder yang telah kalian buat sebelumnya.

2. Pembuatan file package.json

Sebelum menginstall package kalian harus membuat file package.json, untuk membuatnya cukup dengan jalankan perintah,

npm init -y

Setelah kalian menjalankan perintah diatas, maka akan terbuat otomatis file package.json yang berisi,

{
"name": "latihan-restapi",
"version": "1.0.0",
"description": "",
"main": "index.js",
"scripts": {
"test": "echo \"Error: no test specified\" && exit 1"
},
"keywords": [],
"author": "",
"license": "ISC"
}

Pada file package.json, kita perlu mendeskripsikan nama aplikasi kita (name), version (versi), description (deskripsi), main atau entry point dari aplikasi kita. Terdapat juga scripts yang dapat digunakan untuk menjalankan task yang sifatnya berulang. Selain itu ada author, license, dependencies dan devDependencies. Perlu kamu ingat bahwa pada NodeJS, file package.json sangat penting karena file tersebut yang mendeskripsikan gambaran aplikasi kamu, siapa penulisnya, serta library apa saja yang digunakan oleh aplikasi tersebut.

3. Penginstallan Express js

Selanjutnya kalian install module atau package Express js, pastikan command prompt tetap berada dalam direktori folder yang telah kalian buat sebelumnya. Untuk menginstallnya ketik perintah,

npm install express --save

Setelah selesai menginstall, akan muncul folder baru dengan nama node_modules. Folder tersebut berisi library yang kita install. Selain itu, library yang kita install pun tercatat pada file package.json. Sehingga ketika kamu ingin mengirimkan aplikasi NodeJS kamu kepada temen atau orang lain, kamu cukup memberikan kode dan file package.json kamu. Orang yang menerima kode dan file package.json cukup ketik kode npm install pada Terminal atau Command Prompt untuk menginstall library yang digunakan oleh aplikasi yang kamu buat.

4. Pembuatan Aplikasi

Selanjutnya adalah membuat kode aplikasinya, cara nya buat file baru dengan nama "index.js", nama yang sudah didaftarkan pada file package.json sebagai main file atau entry point. Lalu ketik kode berikut:

var express = require("express");
var app = express();
const PORT = process.env.PORT || 3000;

app.get('/', (req, res) => {
res.send('Menerima metode GET HTTP');
});

app.post('/', (req, res) => {
res.send('Menerima metode POST HTTP');
});

app.put('/', (req, res) => {
res.send('Menerima metode PUT HTTP');
});

app.delete('/', (req, res) => {
res.send('Menerima metode DELETE HTTP');
});

app.listen(PORT, () =>
console.log(`Contoh aplikasi berjalan pada port ${PORT}!`),
);

Jika sudah kalian buka terminal (Command Prompt) kembali kemudian ketik perintah,

node index.js

Setelah itu buka browser kamu dan ketik alamat “http://localhost:3000“, akan terlihat data yang ditampilkan oleh API dari kode yang telah kita buat sebelumnya. 

ArugaZ Express Js
by ArugaZ

Oke sekian dulu tutorial dari saya, pada part selanjutnya saya akan membahas bagaimana cara menggunakan metode GET, POST, PUT dan DELETE pada aplikasi Express Js. Terima kasih telah menyempatkan berkunjung ke blog ini. Peace :)

" ["link"]=> string(83) "https://www.arugaz.my.id/2021/02/tutorial-cara-membuat-rest-api-express-nodejs.html" ["author"]=> string(28) "noreply@blogger.com (KocakZ)" ["thr"]=> array(1) { ["total"]=> string(1) "0" } ["summary"]=> string(7862) "

Cara Membuat Rest Api dengan Express Node js mudah dan cepat!

Penjelasan cara membuat rest api menggunakan Express js dan Node js. Dalam kesempatan ini saya akan menjelaskan proses pembuatan rest api menggunakan express js. Pastikan kalian sudah menginstall Nodejs pada perangkat kalian. Jika belum silahkan baca pada artikel dibawah ini.

Jika sudah, saya akan membahas sedikit apa itu yang di maksud rest api.

Rest Api Express Js - ArugaZ


Apa itu Rest Api?

Rest Api merupakan salah satu dari desain arsitektur yang terdapat di dalam API itu sendiri. Dan cara kerja dari RESTful API yaitu REST client akan Melakukan akses pada data/resource pada REST server dimana masing-masing resource. Atau data/resource tersebut akan dibedakan oleh sebuah global ID atau URIs (Universal Resource Identifiers).

Jadi, Nantinya data yang diberikan oleh REST server itu bisa berupa format text, JSON atau XML. Dan saat ini format yang paling populer dan paling banyak digunakan adalah format JSON.

Adapun metode HTTP yang secara umum dipakai dalam REST api adalah :

Pembuatan Rest Api Express Nodejs

1. Pembuatan Proyek Baru

Pertama, buatlah folder baru untuk tempat instalasi rest api ini. Buka software command prompt pada perangkat anda lalu ketikan,

mkdir latihan-restapi

Kata "latihan-restapi" merupakan nama folder, buat sesuai keinginan kalian saja. Selanjutkan kalian buka folder yang telah dibuat dengan perintah,

cd latihan-restapi

Ingat "latihan-restapi" itu nama folder yang telah kalian buat sebelumnya.

2. Pembuatan file package.json

Sebelum menginstall package kalian harus membuat file package.json, untuk membuatnya cukup dengan jalankan perintah,

npm init -y

Setelah kalian menjalankan perintah diatas, maka akan terbuat otomatis file package.json yang berisi,

{
"name": "latihan-restapi",
"version": "1.0.0",
"description": "",
"main": "index.js",
"scripts": {
"test": "echo \"Error: no test specified\" && exit 1"
},
"keywords": [],
"author": "",
"license": "ISC"
}

Pada file package.json, kita perlu mendeskripsikan nama aplikasi kita (name), version (versi), description (deskripsi), main atau entry point dari aplikasi kita. Terdapat juga scripts yang dapat digunakan untuk menjalankan task yang sifatnya berulang. Selain itu ada author, license, dependencies dan devDependencies. Perlu kamu ingat bahwa pada NodeJS, file package.json sangat penting karena file tersebut yang mendeskripsikan gambaran aplikasi kamu, siapa penulisnya, serta library apa saja yang digunakan oleh aplikasi tersebut.

3. Penginstallan Express js

Selanjutnya kalian install module atau package Express js, pastikan command prompt tetap berada dalam direktori folder yang telah kalian buat sebelumnya. Untuk menginstallnya ketik perintah,

npm install express --save

Setelah selesai menginstall, akan muncul folder baru dengan nama node_modules. Folder tersebut berisi library yang kita install. Selain itu, library yang kita install pun tercatat pada file package.json. Sehingga ketika kamu ingin mengirimkan aplikasi NodeJS kamu kepada temen atau orang lain, kamu cukup memberikan kode dan file package.json kamu. Orang yang menerima kode dan file package.json cukup ketik kode npm install pada Terminal atau Command Prompt untuk menginstall library yang digunakan oleh aplikasi yang kamu buat.

4. Pembuatan Aplikasi

Selanjutnya adalah membuat kode aplikasinya, cara nya buat file baru dengan nama "index.js", nama yang sudah didaftarkan pada file package.json sebagai main file atau entry point. Lalu ketik kode berikut:

var express = require("express");
var app = express();
const PORT = process.env.PORT || 3000;

app.get('/', (req, res) => {
res.send('Menerima metode GET HTTP');
});

app.post('/', (req, res) => {
res.send('Menerima metode POST HTTP');
});

app.put('/', (req, res) => {
res.send('Menerima metode PUT HTTP');
});

app.delete('/', (req, res) => {
res.send('Menerima metode DELETE HTTP');
});

app.listen(PORT, () =>
console.log(`Contoh aplikasi berjalan pada port ${PORT}!`),
);

Jika sudah kalian buka terminal (Command Prompt) kembali kemudian ketik perintah,

node index.js

Setelah itu buka browser kamu dan ketik alamat “http://localhost:3000“, akan terlihat data yang ditampilkan oleh API dari kode yang telah kita buat sebelumnya. 

ArugaZ Express Js
by ArugaZ

Oke sekian dulu tutorial dari saya, pada part selanjutnya saya akan membahas bagaimana cara menggunakan metode GET, POST, PUT dan DELETE pada aplikasi Express Js. Terima kasih telah menyempatkan berkunjung ke blog ini. Peace :)

" ["date_timestamp"]=> int(1612590120) } [9]=> array(11) { ["guid"]=> string(70) "tag:blogger.com,1999:blog-3481659089041505427.post-7344960460049980490" ["pubdate"]=> string(31) "Sat, 06 Feb 2021 05:40:00 +0000" ["atom"]=> array(1) { ["updated"]=> string(29) "2021-02-07T04:50:46.538+07:00" } ["category"]=> string(8) "tutorial" ["title"]=> string(55) "Nodejs: Cara Install Node js dan NPM di Windows Terbaru" ["description"]=> string(7857) "

Cara Penginstallan Node js dan NPM di Windows Terbaru

Pengertian Nodejs :

Apa itu Node js? adalah suatu perangkat lunak yang kerap digunakan untuk mengembangkan aplikasi berbasis web dengan bahasa pemrograman Javascript. Perbedaan antara JavaScript dan node js dapat terlihat dari fungsinya. Javascript merupakan bahasa pemrograman yang dapat berfungsi pada sisi pengguna (browser), sedangkan Node.JS bertugas untuk melengkapi Javascript agar dapat berjalan pada sisi server. Perangkat lunak ini dapat berfungsi pada sistem operasi Windows, Mac OS X, dan Linux. Perangkat lunak ini juga memiliki HTTP tersendiri sehingga Node JS mampu untuk menjalankan server web seperti Apache atau Nginx. Sumber : Apa itu Nodejs? Mengenal Nodejs Beserta Kelebihannya Lebih Lanjut

Penginstallan Nodejs di Windows :

Untuk menginstall node js di windows cukuplah mudah. Langsung saja ke tutorialnya.

Langkah 1 : Download Nodejs

Silahkan teman-teman kunjungi situs resmi Node.js

Penginstallan Nodejs dan NPM di Windows
by ArugaZ

Pilih pada tab latest LTS version pada bagian windows installer, sesuaikan dengan tipe sistem operasi kalian 32-bit atau 64-bit.

Sampai artikel ini di tulis versi Node.js yang terbaru pada situs resminya adalah 14.15.4 yang sudah include dengan npm pada versi 6.14.10.

Cara Penginstallan Nodejs di CentOS Terbaru

Langkah 2 : Memulai Instalasi

Setelah mendownload file msi nodejs. Buka file instalasi Node.js dan akan muncul jendela setup.

step-awal-instalasi-nodejs-di-windows

Langkah 3 : Persetujuan Penggunaan

Klik  aja checkbox yang menandakan kita setuju terhadap persyaratan lisensi penggunaan.

lisensi pada nodejs

Langkah 4 : Direktori Tujuan

Tentukan direktori/folder tujuan instalasi jika anda ingin memasang Node.js tanpa menggunakan direktori default. Pada contoh ini saya memilih direktori default.

pemilihan folder/direktori nodejs

Langkah 5 : Pengaturan Kostum

Pada tahap ini kita bisa memilih fitur-fitur apa saja yang ingin dan tidak ingin di instal. Pastikan anda memilih Add to PATH agar Node.js dan npm dapat di eksekusi melalui CMD dari direktori manapun.

pengaturan kustom nodejs

Langkah 6 : Proses Instalasi

Klik tombol install dan tunggu hingga proses instalasi selesai.

memulai instalasi nodejs

Langkah 7 : Instalasi Selesai

Jika tidak mengalami error, proses instalasi Node.js berhasil di tandai dengan output Node.js has been successfully installed.

instalasi  nodejs selesai

Proses Uji Coba Nodejs dan NPM :

Untuk mencoba apakah nodejs dan npm sudah terinstall dengan benar, buka command prompt atau tekan Windows + R lalu ketik cmd dan klik OK. Kemudian ketik dua perintah dibawah ini pada command prompt.

node -v
npm -v

Cara Deploy Website ke Microsoft Azure App Service

Sekian pembahasan singkat mengenai cara install Node.js di windows, semoga tutorial ini bermanfaat buat teman-teman semua, pada artikel selanjutnya kita akan mulai belajar membuat program sederhana menggunakan Node.js, untuk itu teman-teman sudah harus memiliki kemampuan dalam bahasa javascript.

" ["link"]=> string(75) "https://www.arugaz.my.id/2021/02/nodejs-cara-penginstallan-node-js-dan.html" ["author"]=> string(28) "noreply@blogger.com (KocakZ)" ["thr"]=> array(1) { ["total"]=> string(1) "0" } ["summary"]=> string(7857) "

Cara Penginstallan Node js dan NPM di Windows Terbaru

Pengertian Nodejs :

Apa itu Node js? adalah suatu perangkat lunak yang kerap digunakan untuk mengembangkan aplikasi berbasis web dengan bahasa pemrograman Javascript. Perbedaan antara JavaScript dan node js dapat terlihat dari fungsinya. Javascript merupakan bahasa pemrograman yang dapat berfungsi pada sisi pengguna (browser), sedangkan Node.JS bertugas untuk melengkapi Javascript agar dapat berjalan pada sisi server. Perangkat lunak ini dapat berfungsi pada sistem operasi Windows, Mac OS X, dan Linux. Perangkat lunak ini juga memiliki HTTP tersendiri sehingga Node JS mampu untuk menjalankan server web seperti Apache atau Nginx. Sumber : Apa itu Nodejs? Mengenal Nodejs Beserta Kelebihannya Lebih Lanjut

Penginstallan Nodejs di Windows :

Untuk menginstall node js di windows cukuplah mudah. Langsung saja ke tutorialnya.

Langkah 1 : Download Nodejs

Silahkan teman-teman kunjungi situs resmi Node.js

Penginstallan Nodejs dan NPM di Windows
by ArugaZ

Pilih pada tab latest LTS version pada bagian windows installer, sesuaikan dengan tipe sistem operasi kalian 32-bit atau 64-bit.

Sampai artikel ini di tulis versi Node.js yang terbaru pada situs resminya adalah 14.15.4 yang sudah include dengan npm pada versi 6.14.10.

Cara Penginstallan Nodejs di CentOS Terbaru

Langkah 2 : Memulai Instalasi

Setelah mendownload file msi nodejs. Buka file instalasi Node.js dan akan muncul jendela setup.

step-awal-instalasi-nodejs-di-windows

Langkah 3 : Persetujuan Penggunaan

Klik  aja checkbox yang menandakan kita setuju terhadap persyaratan lisensi penggunaan.

lisensi pada nodejs

Langkah 4 : Direktori Tujuan

Tentukan direktori/folder tujuan instalasi jika anda ingin memasang Node.js tanpa menggunakan direktori default. Pada contoh ini saya memilih direktori default.

pemilihan folder/direktori nodejs

Langkah 5 : Pengaturan Kostum

Pada tahap ini kita bisa memilih fitur-fitur apa saja yang ingin dan tidak ingin di instal. Pastikan anda memilih Add to PATH agar Node.js dan npm dapat di eksekusi melalui CMD dari direktori manapun.

pengaturan kustom nodejs

Langkah 6 : Proses Instalasi

Klik tombol install dan tunggu hingga proses instalasi selesai.

memulai instalasi nodejs

Langkah 7 : Instalasi Selesai

Jika tidak mengalami error, proses instalasi Node.js berhasil di tandai dengan output Node.js has been successfully installed.

instalasi  nodejs selesai

Proses Uji Coba Nodejs dan NPM :

Untuk mencoba apakah nodejs dan npm sudah terinstall dengan benar, buka command prompt atau tekan Windows + R lalu ketik cmd dan klik OK. Kemudian ketik dua perintah dibawah ini pada command prompt.

node -v
npm -v

Cara Deploy Website ke Microsoft Azure App Service

Sekian pembahasan singkat mengenai cara install Node.js di windows, semoga tutorial ini bermanfaat buat teman-teman semua, pada artikel selanjutnya kita akan mulai belajar membuat program sederhana menggunakan Node.js, untuk itu teman-teman sudah harus memiliki kemampuan dalam bahasa javascript.

" ["date_timestamp"]=> int(1612590000) } [10]=> array(11) { ["guid"]=> string(70) "tag:blogger.com,1999:blog-3481659089041505427.post-6195463126427679863" ["pubdate"]=> string(31) "Sat, 06 Feb 2021 05:39:00 +0000" ["atom"]=> array(1) { ["updated"]=> string(29) "2021-02-07T04:49:34.368+07:00" } ["category"]=> string(8) "tutorial" ["title"]=> string(50) "Cara Deploy Website ke Microsoft Azure App Service" ["description"]=> string(7406) "

Cara Deploy Aplikasi Web Menggunakan Azure App Service Pada Microsoft Azure

Halo para developer, pada tutorial kali ini kita akan membahas mengenai “Cara Deploy Aplikasi Web Menggunakan Azure App Service pada Microsoft Azure". Tutorial ini pas untukmu yang sedang mengambil kelas Menjadi Azure Cloud Developer di Academy. Kalau belum, ambil sekarang. Mumpung ada beasiswa dari Microsoft Azure untuk belajar Gratis. Mau deploy aplikasi? Layanan komputasi pada Microsoft Azure adalah pilihan tepat. Apa kelebihan Azure App service dibandingkan layanan web hosting pada umumnya? Simak ya.

Cara Deploy Website di Microsoft Azure
by Microsoft


Kelebihan Microsoft Azure:

1. Fleksibel

Yang pertama tentunya fleksibilitas yang diberikan oleh Microsoft Azure. Kita bisa fokus pada pengembangan aplikasi tanpa perlu memikirkan perangkat keras dan banyaknya beban yang diterima server ketika ada banyak user yang mengakses web kita.


2. Hemat

Selain itu, faktor biaya pun relatif lebih murah. Kita tidak perlu mengeluarkan biaya di awal untuk menyewa sebuah server hosting. Kita hanya perlu membayar sesuai dengan sumber daya yang digunakan untuk menjalankan aplikasi sesuai banyaknya user.


3. Produktif

Azure App Service membuat proses pengembangan jadi lebih produktif. Azure App Service mendukung berbagai bahasa mulai dari .NET, .NET Core, Java, Ruby, Node.js, PHP, Python, hingga Docker. Kita juga bisa dengan mudah untuk membuat API yang bisa dikonsumsi oleh aplikasi Mobile. Selain itu bisa App Service juga bisa diintegrasikan dengan berbagai git repository dan IDE seperti Visual Studio untuk mendukung proses development seperti live-site debugging hingga CI/CD.


Nah, untuk melakukan deploy Aplikasi Web di Microsoft Azure, ada beberapa langkah yang harus kita lakukan.

Cara Install Nodejs dan NPM di Windows

Cara deploy ke Microsoft Azure:

Step 1: Siapkan project aplikasi web

Untuk langkah awal, siapkan satu aplikasi web yang akan kita deploy di Microsoft Azure. Aplikasi web ini bisa berupa halaman web statis maupun halaman web dinamis yang bisa berinteraksi dengan user.


Step 2: Buat sumber daya Azure App Service dan Azure Web App

1. Masuk ke Azure Portal. Jika belum punya akun Azure, silakan buat terlebih dahulu.

2. Pilih Create a resource pada bagian kiri atas halaman utama. Setiap layanan Azure yang kita buat pada dasarnya masuk ke kategori resource.

3. Portal akan mengarahkan kita pada halaman Marketplace. Dari sini kita bisa mencari atau memilih dari katalog yang ada. Pilih Web -> Web App. . Portal akan memunculkan halaman Create New Web App.


Pada saat halaman ini terbuka, masukkan informasi yang relevan seperti nama Aplikasi, langganan yang tersedia, OS, pilihan publish dan apakah akan menggunakan Application Insight atau tidak. Perhatikan contoh data input yang digunakan. Jika belum memiliki resource group, buatlah grup yang baru. Nama App haruslah unik. Perhatikan tanda centang.

Tutorial: Cara Membuat REST API dengan Express Nodejs

1. Buatlah sebuah App Service Plan. Pilih tombol App Service plan/Location untuk menuju ke halaman App Service plan.

2. Pilih Create new dan isikan informasi berupa nama service plan, lokasi dan harga. Untuk kali ini beri nama yang serupa dengan nama App, pilih lokasi Southeast Asia dan paket S1. Gambar di bawah ini merupakan contoh pembuatan Service Plan.

3. Pilih Create dan tunggu proses pembuatan sumber daya.

4. Jika pembuatan sudah selesai, pilih menu All resources dan cari nama Web App yang sudah dibuat. . Untuk memeriksa Web App, klik url pada halaman utama Web App. Browser akan terbuka. Jika semuanya berjalan lancar, halaman default Web akan terbuka.


Step 3: Tentukan metode deployment

Untuk melakukan deployment aplikasi kita sendiri, terdapat banyak pilihan metode. Pada web app yang sudah dibuat tadi, pilih menu Deployment Center. Kita bisa melihat ada beragam metode deployment seperti Github, Bitbucket, atau menggunakan repository git lokal pada perangkat kita.


Deploy Aplikasi Website ke Github
by Pixabay


Step 4: Lakukan deployment (Github)

Kita akan melakukan contoh deployment menggunakan Github. Sebelumnya pastikan aplikasi web kalian sudah tersimpan pada repository Github.

1. Pada menu Deployment Center. Klik Github lalu Authorize.

2. Pilih akun Github yang sesuai dan berikan hak akses. . 

3. Pilih Continue.

4. Pilih App Service Kudu.

5. Input nama organisasi, nama proyek, dan branch yang akan digunakan. Kemudian klik Continue.

6. Klik Finish.

7. Tunggu beberapa saat dan Azure Web App akan melakukan sinkronisasi dan deployment dari Github.

8. Buka laman web sebelumnya. Selamat, aplikasi web kalian telah di-hosting menggunakan layanan Azure Web App.


Masih banyak pembahasan menarik mengenai Microsoft Azure yang belum kita bahas di sini. Penasaran?


Kunjungi saja laman Academy Menjadi Azure Cloud Developerdan daftar beasiswanya. Jika ada pertanyaan, saran atau masukan tema untuk artikel berikutnya, yuk tulis di kolom komentar ya. Selamat belajar dan semoga bermanfaat. Nantikan tutorial selanjutnya.

" ["link"]=> string(76) "https://www.arugaz.my.id/2021/02/cara-deploy-website-ke-microsoft-azure.html" ["author"]=> string(28) "noreply@blogger.com (KocakZ)" ["thr"]=> array(1) { ["total"]=> string(1) "1" } ["summary"]=> string(7406) "

Cara Deploy Aplikasi Web Menggunakan Azure App Service Pada Microsoft Azure

Halo para developer, pada tutorial kali ini kita akan membahas mengenai “Cara Deploy Aplikasi Web Menggunakan Azure App Service pada Microsoft Azure". Tutorial ini pas untukmu yang sedang mengambil kelas Menjadi Azure Cloud Developer di Academy. Kalau belum, ambil sekarang. Mumpung ada beasiswa dari Microsoft Azure untuk belajar Gratis. Mau deploy aplikasi? Layanan komputasi pada Microsoft Azure adalah pilihan tepat. Apa kelebihan Azure App service dibandingkan layanan web hosting pada umumnya? Simak ya.

Cara Deploy Website di Microsoft Azure
by Microsoft


Kelebihan Microsoft Azure:

1. Fleksibel

Yang pertama tentunya fleksibilitas yang diberikan oleh Microsoft Azure. Kita bisa fokus pada pengembangan aplikasi tanpa perlu memikirkan perangkat keras dan banyaknya beban yang diterima server ketika ada banyak user yang mengakses web kita.


2. Hemat

Selain itu, faktor biaya pun relatif lebih murah. Kita tidak perlu mengeluarkan biaya di awal untuk menyewa sebuah server hosting. Kita hanya perlu membayar sesuai dengan sumber daya yang digunakan untuk menjalankan aplikasi sesuai banyaknya user.


3. Produktif

Azure App Service membuat proses pengembangan jadi lebih produktif. Azure App Service mendukung berbagai bahasa mulai dari .NET, .NET Core, Java, Ruby, Node.js, PHP, Python, hingga Docker. Kita juga bisa dengan mudah untuk membuat API yang bisa dikonsumsi oleh aplikasi Mobile. Selain itu bisa App Service juga bisa diintegrasikan dengan berbagai git repository dan IDE seperti Visual Studio untuk mendukung proses development seperti live-site debugging hingga CI/CD.


Nah, untuk melakukan deploy Aplikasi Web di Microsoft Azure, ada beberapa langkah yang harus kita lakukan.

Cara Install Nodejs dan NPM di Windows

Cara deploy ke Microsoft Azure:

Step 1: Siapkan project aplikasi web

Untuk langkah awal, siapkan satu aplikasi web yang akan kita deploy di Microsoft Azure. Aplikasi web ini bisa berupa halaman web statis maupun halaman web dinamis yang bisa berinteraksi dengan user.


Step 2: Buat sumber daya Azure App Service dan Azure Web App

1. Masuk ke Azure Portal. Jika belum punya akun Azure, silakan buat terlebih dahulu.

2. Pilih Create a resource pada bagian kiri atas halaman utama. Setiap layanan Azure yang kita buat pada dasarnya masuk ke kategori resource.

3. Portal akan mengarahkan kita pada halaman Marketplace. Dari sini kita bisa mencari atau memilih dari katalog yang ada. Pilih Web -> Web App. . Portal akan memunculkan halaman Create New Web App.


Pada saat halaman ini terbuka, masukkan informasi yang relevan seperti nama Aplikasi, langganan yang tersedia, OS, pilihan publish dan apakah akan menggunakan Application Insight atau tidak. Perhatikan contoh data input yang digunakan. Jika belum memiliki resource group, buatlah grup yang baru. Nama App haruslah unik. Perhatikan tanda centang.

Tutorial: Cara Membuat REST API dengan Express Nodejs

1. Buatlah sebuah App Service Plan. Pilih tombol App Service plan/Location untuk menuju ke halaman App Service plan.

2. Pilih Create new dan isikan informasi berupa nama service plan, lokasi dan harga. Untuk kali ini beri nama yang serupa dengan nama App, pilih lokasi Southeast Asia dan paket S1. Gambar di bawah ini merupakan contoh pembuatan Service Plan.

3. Pilih Create dan tunggu proses pembuatan sumber daya.

4. Jika pembuatan sudah selesai, pilih menu All resources dan cari nama Web App yang sudah dibuat. . Untuk memeriksa Web App, klik url pada halaman utama Web App. Browser akan terbuka. Jika semuanya berjalan lancar, halaman default Web akan terbuka.


Step 3: Tentukan metode deployment

Untuk melakukan deployment aplikasi kita sendiri, terdapat banyak pilihan metode. Pada web app yang sudah dibuat tadi, pilih menu Deployment Center. Kita bisa melihat ada beragam metode deployment seperti Github, Bitbucket, atau menggunakan repository git lokal pada perangkat kita.


Deploy Aplikasi Website ke Github
by Pixabay


Step 4: Lakukan deployment (Github)

Kita akan melakukan contoh deployment menggunakan Github. Sebelumnya pastikan aplikasi web kalian sudah tersimpan pada repository Github.

1. Pada menu Deployment Center. Klik Github lalu Authorize.

2. Pilih akun Github yang sesuai dan berikan hak akses. . 

3. Pilih Continue.

4. Pilih App Service Kudu.

5. Input nama organisasi, nama proyek, dan branch yang akan digunakan. Kemudian klik Continue.

6. Klik Finish.

7. Tunggu beberapa saat dan Azure Web App akan melakukan sinkronisasi dan deployment dari Github.

8. Buka laman web sebelumnya. Selamat, aplikasi web kalian telah di-hosting menggunakan layanan Azure Web App.


Masih banyak pembahasan menarik mengenai Microsoft Azure yang belum kita bahas di sini. Penasaran?


Kunjungi saja laman Academy Menjadi Azure Cloud Developerdan daftar beasiswanya. Jika ada pertanyaan, saran atau masukan tema untuk artikel berikutnya, yuk tulis di kolom komentar ya. Selamat belajar dan semoga bermanfaat. Nantikan tutorial selanjutnya.

" ["date_timestamp"]=> int(1612589940) } [11]=> array(11) { ["guid"]=> string(70) "tag:blogger.com,1999:blog-3481659089041505427.post-1305970517740566465" ["pubdate"]=> string(31) "Sat, 06 Feb 2021 05:36:00 +0000" ["atom"]=> array(1) { ["updated"]=> string(29) "2021-02-07T04:48:45.766+07:00" } ["category"]=> string(6) "nodejs" ["title"]=> string(58) "Node.js: Penjelasan Tentang Node.js Dan Cara Penggunaannya" ["description"]=> string(8171) "

Penjelasan Lengkap Nodejs Hingga Cara Penggunaannya

Penjelasan lengkap NodeJs akan menghadirkan kepada anda sebuah penerapan dan langkah signifikan yang bisa anda capai dan terapkan di dalamnya dengan baik. Dalam tahapan tersebut, anda akan mampu mendapatkan sebuah hasil yang jelas dan tepat ada di dalamnya. Inilah yang akan mampu memberikan kepada anda banyak sekali tahapan dan juga langkah terbaik yang akan memberikan kepada anda tahapan terbaik yang bisa anda capai di dalamnya dengan sangat baik.


Dari sinilah semuanya akan mampu memberikan kepada anda semua tahapan dan juga penerapan yang tepat itu sendiri. Karena jelas untuk melakukan itu semua, ada banyak sekali langkah dan juga pencapaian yang akan bisa anda terapkan dan juga lakukan di dalamnya. Dari sinilah semuanya akan mampu menghadirkan kepada anda sebuah langkah yang pastinya akan begitu mudah untuk anda dapatkan di dalamnya.

Penjelasan Lengkap Nodejs Hingga Cara Penggunaannya
by Pixabay


1. Perangkat Lunak Yang Digunakan Untuk Mengembangkan Aplikasi

idwebhost.comDalam tahapan tersebut, penjelasan lengkap NodeJs ini juga hadir dalam menjabarkan tentang sebuah perangkat lunak yang nantinya akan digunakan untuk mengembangkan sebuah aplikasi. Dengan adanya penerapan yang satu ini, pastinya akan mampu memberikan kepada anda sebuah tahapan yang jelas dan juga anda butuhkan di dalamnya. Inilah yang juga akan mampu menghadirkan kepada anda sebuah tahapan dan juga penerapan yang anda butuhkan dengan jelas dan baik itu sendiri. Segalanya akan mampu menghadirkan kepada anda sbeuah pilihan yang tepat ada di dalamnya. Karena jelas semuanya akan mampu memberikan kepada anda tahapan yang jelas dan signifikan itu sendiri. Ketika anda mampu menerapkannya dengan baik, maka sudah pasti hal tersebut akan menjabarkan kepada anda tentang apa saja yang akan mampu anda capai dan dapatkan di dalamnya.


Baca Juga : Tutorial Cara Membuat Restful API Express Js Nodejs


2. Bisa Melengkapi Peran JavaScript

Penjelasan lengkap NodeJs juga akan memberikan kepada anda sebuah penerapan dan juga pengertian yang pasrtinya anda butuhkan dan perlu anda pahami di dalamnya. Hal tersebut jelas akan mampu memberikan kepada anda sebuah langkah dan juga tahapan yang jelas nantinya akan mampu memberikan kepada anda sebuah pilihan yang pastinya akan mampu membawakan kepada anda tentang cara dan juga penerapan yang ada di dalamnya. Sehingga dalam jangka panjang, memang ada banyak manfaat yang nantinya akan jelas bisa anda dapatkan dan temukan di dalamnya dengan sangat gampang. Inilah yang juga pastinya akan menghadirkan kepada anda sebuah opsi dan pilihan yang jelas mampu menghadirkan kepada anda tahapan yang jelas dan juga terbaik ada di dalamnya.


3. Dapat Berjalan Di Sistem Operasi Windows, Mac OS X, Dan Linux

Untuk penjelasan lengkap NodeJs tersebut, anda bisa melibhat bahwa semuanya akan bisa anda dapatkan dan peroleh dengan mudah dan detail di dalamnya itu sendiri. Jadi tidak ada yang perlu anda cemaskan lagi dalam hal penggunaanya tersebut. Pasalnya, semua itu akan mampu memberikan kepada anda tahapan yang jelas dan anda butuhkan di dalamnya. Jelas dalam tahapan yang satu ini anda pun akan mampu memperoleh segalanya yang anda inginkan dengan mudah dan tepat itu sendiri. Jelas dalam tahapan tersebut anda pun akan mampu mendapatkan semuanya dengan mudah ketika perangkat yang satu ini bisa anda pergunakan dengan mudah di dalamnya.


4. Memiliki Pustara Server HTTP Sendiri

idwebhost.comUntuk penerapan berikutnya dalam penjelasan lengkap NodeJs yang juga perlu anda aplikasikan di sini adalah bagaimana semuanya itu akan mampu menghadirkan kepada anda sesuatu yang tepat dan juga terbaik ada di dalamnya. Jelas dalam tahapan tersebut anda akan mampu mendapatkan segalanya dengan lebih gampang lagi nantinya. Sehingga dalam penerapannya tersebut anda akan mampu mendapatkan hasil yang jelas dan juga penerapan yang anda inginkan di dalamnya. Pustaka ini tentu jelas akan menjadi sangat berguna bagi anda yang ingin menggunakannya dengan langkah dan tahapan yang tepat itu sendiri.


5. Node.Js Bersifat Non Blocking

Penjelasan lengkap NodeJs tersebut akan mampu memberikan kepada anda sebuah penerapan dan juga langkah yang tepat bagaimana anda akan mampu melakukan segalanya tersebut dengan cara yang tepat dan anda butuhkan itu sendiri. Dari sinilah semuanya akan mampu menghadirkan kepada anda pencapaian yang sangat tepat dan juga mampu memberikan kepada anda sebuah langkah yang tepat dan terbaik ada di dalamnya.


6. Hanya Membuat Thread Ketika Ada Event

Penjelasan lengkap NodeJs terkait juga adalah karena sifatnya yang hanya akan membuat Thread ketika ada event. Dengan cara tersebut, sudah pasti adna akan mampu m,emperoleh berbagai macam keunggulan dan penggunaan yang anda butuhkan dengan tepat di dalamnya. Hasilnya pun juga jelas akan mampu hadirkan kepada anda sebuah tahapan yang signifikan anda butuhkan itu sendiri. Pada dasarnya semuanya akan mampu anda dapatkan dan capai di dalamnya dengan sangat mudah ada di dalamnya. Jadi di sinilah segalanya akan mampu memberikan kepada anda penerapan yang jelas anda butuhkan itu sendiri di dalamnya. Ketika anda mampu mendapatkannya dengan mudah maka dari sinilah semuanya akan mampu memberikan kepada anda sebuah penerapan dan juga langkah yang tepat dan terbaik ada di dalamnya.


7. Ryan Dahl Adalah Pembuat Node.Js

idwebhost.comLalu siapa yang sebenarnya menciptakan perangkat yang satu ini? Penciptanya tak lain dan tak bukan adalah Ryan Dahl. Dia adalah sosok dibalik pembuatan perangkat yang satu ini. Dimana manfaatnya akan bisa anda rasakan dengan mudah dari sekarang. Yang mana segalanya itu akan mampu memberikan kepada anda kemudahan dan juga keuntungan yang akan mampu hadir di dalamnya dengan sangat mudah itu sendiri. Segalanya akan mampu menghadirkan kepada anda sebuah penerapan dan juga pilihan yang terbaik ada di dalamnya. Tahapan yang satu ini jelas akan mampu menghadirkan kepada anda sesuatu yang sangat berbeda dan anda inginkan di dalamnya.


8. Node.Js Mampu Menangani Koneksi Secara Bersamaan Dengan Resource Minimum

Untuk pencapaian berikutnya dalam penjelasan lengkap NodeJs ini yang perlu anda pahami adalah kemampuannya yang sangat signifikan dalam menangani koneksi secara bersamaan dengan resource minimum yang hadir di dalamnya. Hal tersebut jelas akan mampu memberikan kepada anda sebuah tahapan dan langkah yang pastinya akan mampu anda dapatkan dan capai di dalamnya dengan baik. Ketika anda mampu mempersiapkan segalanya dengan baik, sudah pasti hal tersebut akan mampu memberikan kepada anda sebuah tahapan yang jelas dan juga anda butuhkan di dalamnya dengan sangat baik.


9. Bersifat Open Source Dan Bisa Digunakan Siapapun

Hal lainnya untuk penjelasan lengkap NodeJs tersebut yang perlu anda pahami di sini adalah bagaimana sifatnya yang Open Source dan bisa digunakan siapa saja dengan mudah. Dari sinilah anda akan benar-benar bisa melihat bagaimana langkah dan pencapaian yang ada di dalamnya akan mampu menghadirkan kepada anda sebuah potensi terbaik yang akan sangat anda butuhkan di dalamnya.


" ["link"]=> string(74) "https://www.arugaz.my.id/2021/02/nodejs-penjelasan-tentang-nodejs-dan.html" ["author"]=> string(28) "noreply@blogger.com (KocakZ)" ["thr"]=> array(1) { ["total"]=> string(1) "0" } ["summary"]=> string(8171) "

Penjelasan Lengkap Nodejs Hingga Cara Penggunaannya

Penjelasan lengkap NodeJs akan menghadirkan kepada anda sebuah penerapan dan langkah signifikan yang bisa anda capai dan terapkan di dalamnya dengan baik. Dalam tahapan tersebut, anda akan mampu mendapatkan sebuah hasil yang jelas dan tepat ada di dalamnya. Inilah yang akan mampu memberikan kepada anda banyak sekali tahapan dan juga langkah terbaik yang akan memberikan kepada anda tahapan terbaik yang bisa anda capai di dalamnya dengan sangat baik.


Dari sinilah semuanya akan mampu memberikan kepada anda semua tahapan dan juga penerapan yang tepat itu sendiri. Karena jelas untuk melakukan itu semua, ada banyak sekali langkah dan juga pencapaian yang akan bisa anda terapkan dan juga lakukan di dalamnya. Dari sinilah semuanya akan mampu menghadirkan kepada anda sebuah langkah yang pastinya akan begitu mudah untuk anda dapatkan di dalamnya.

Penjelasan Lengkap Nodejs Hingga Cara Penggunaannya
by Pixabay


1. Perangkat Lunak Yang Digunakan Untuk Mengembangkan Aplikasi

idwebhost.comDalam tahapan tersebut, penjelasan lengkap NodeJs ini juga hadir dalam menjabarkan tentang sebuah perangkat lunak yang nantinya akan digunakan untuk mengembangkan sebuah aplikasi. Dengan adanya penerapan yang satu ini, pastinya akan mampu memberikan kepada anda sebuah tahapan yang jelas dan juga anda butuhkan di dalamnya. Inilah yang juga akan mampu menghadirkan kepada anda sebuah tahapan dan juga penerapan yang anda butuhkan dengan jelas dan baik itu sendiri. Segalanya akan mampu menghadirkan kepada anda sbeuah pilihan yang tepat ada di dalamnya. Karena jelas semuanya akan mampu memberikan kepada anda tahapan yang jelas dan signifikan itu sendiri. Ketika anda mampu menerapkannya dengan baik, maka sudah pasti hal tersebut akan menjabarkan kepada anda tentang apa saja yang akan mampu anda capai dan dapatkan di dalamnya.


Baca Juga : Tutorial Cara Membuat Restful API Express Js Nodejs


2. Bisa Melengkapi Peran JavaScript

Penjelasan lengkap NodeJs juga akan memberikan kepada anda sebuah penerapan dan juga pengertian yang pasrtinya anda butuhkan dan perlu anda pahami di dalamnya. Hal tersebut jelas akan mampu memberikan kepada anda sebuah langkah dan juga tahapan yang jelas nantinya akan mampu memberikan kepada anda sebuah pilihan yang pastinya akan mampu membawakan kepada anda tentang cara dan juga penerapan yang ada di dalamnya. Sehingga dalam jangka panjang, memang ada banyak manfaat yang nantinya akan jelas bisa anda dapatkan dan temukan di dalamnya dengan sangat gampang. Inilah yang juga pastinya akan menghadirkan kepada anda sebuah opsi dan pilihan yang jelas mampu menghadirkan kepada anda tahapan yang jelas dan juga terbaik ada di dalamnya.


3. Dapat Berjalan Di Sistem Operasi Windows, Mac OS X, Dan Linux

Untuk penjelasan lengkap NodeJs tersebut, anda bisa melibhat bahwa semuanya akan bisa anda dapatkan dan peroleh dengan mudah dan detail di dalamnya itu sendiri. Jadi tidak ada yang perlu anda cemaskan lagi dalam hal penggunaanya tersebut. Pasalnya, semua itu akan mampu memberikan kepada anda tahapan yang jelas dan anda butuhkan di dalamnya. Jelas dalam tahapan yang satu ini anda pun akan mampu memperoleh segalanya yang anda inginkan dengan mudah dan tepat itu sendiri. Jelas dalam tahapan tersebut anda pun akan mampu mendapatkan semuanya dengan mudah ketika perangkat yang satu ini bisa anda pergunakan dengan mudah di dalamnya.


4. Memiliki Pustara Server HTTP Sendiri

idwebhost.comUntuk penerapan berikutnya dalam penjelasan lengkap NodeJs yang juga perlu anda aplikasikan di sini adalah bagaimana semuanya itu akan mampu menghadirkan kepada anda sesuatu yang tepat dan juga terbaik ada di dalamnya. Jelas dalam tahapan tersebut anda akan mampu mendapatkan segalanya dengan lebih gampang lagi nantinya. Sehingga dalam penerapannya tersebut anda akan mampu mendapatkan hasil yang jelas dan juga penerapan yang anda inginkan di dalamnya. Pustaka ini tentu jelas akan menjadi sangat berguna bagi anda yang ingin menggunakannya dengan langkah dan tahapan yang tepat itu sendiri.


5. Node.Js Bersifat Non Blocking

Penjelasan lengkap NodeJs tersebut akan mampu memberikan kepada anda sebuah penerapan dan juga langkah yang tepat bagaimana anda akan mampu melakukan segalanya tersebut dengan cara yang tepat dan anda butuhkan itu sendiri. Dari sinilah semuanya akan mampu menghadirkan kepada anda pencapaian yang sangat tepat dan juga mampu memberikan kepada anda sebuah langkah yang tepat dan terbaik ada di dalamnya.


6. Hanya Membuat Thread Ketika Ada Event

Penjelasan lengkap NodeJs terkait juga adalah karena sifatnya yang hanya akan membuat Thread ketika ada event. Dengan cara tersebut, sudah pasti adna akan mampu m,emperoleh berbagai macam keunggulan dan penggunaan yang anda butuhkan dengan tepat di dalamnya. Hasilnya pun juga jelas akan mampu hadirkan kepada anda sebuah tahapan yang signifikan anda butuhkan itu sendiri. Pada dasarnya semuanya akan mampu anda dapatkan dan capai di dalamnya dengan sangat mudah ada di dalamnya. Jadi di sinilah segalanya akan mampu memberikan kepada anda penerapan yang jelas anda butuhkan itu sendiri di dalamnya. Ketika anda mampu mendapatkannya dengan mudah maka dari sinilah semuanya akan mampu memberikan kepada anda sebuah penerapan dan juga langkah yang tepat dan terbaik ada di dalamnya.


7. Ryan Dahl Adalah Pembuat Node.Js

idwebhost.comLalu siapa yang sebenarnya menciptakan perangkat yang satu ini? Penciptanya tak lain dan tak bukan adalah Ryan Dahl. Dia adalah sosok dibalik pembuatan perangkat yang satu ini. Dimana manfaatnya akan bisa anda rasakan dengan mudah dari sekarang. Yang mana segalanya itu akan mampu memberikan kepada anda kemudahan dan juga keuntungan yang akan mampu hadir di dalamnya dengan sangat mudah itu sendiri. Segalanya akan mampu menghadirkan kepada anda sebuah penerapan dan juga pilihan yang terbaik ada di dalamnya. Tahapan yang satu ini jelas akan mampu menghadirkan kepada anda sesuatu yang sangat berbeda dan anda inginkan di dalamnya.


8. Node.Js Mampu Menangani Koneksi Secara Bersamaan Dengan Resource Minimum

Untuk pencapaian berikutnya dalam penjelasan lengkap NodeJs ini yang perlu anda pahami adalah kemampuannya yang sangat signifikan dalam menangani koneksi secara bersamaan dengan resource minimum yang hadir di dalamnya. Hal tersebut jelas akan mampu memberikan kepada anda sebuah tahapan dan langkah yang pastinya akan mampu anda dapatkan dan capai di dalamnya dengan baik. Ketika anda mampu mempersiapkan segalanya dengan baik, sudah pasti hal tersebut akan mampu memberikan kepada anda sebuah tahapan yang jelas dan juga anda butuhkan di dalamnya dengan sangat baik.


9. Bersifat Open Source Dan Bisa Digunakan Siapapun

Hal lainnya untuk penjelasan lengkap NodeJs tersebut yang perlu anda pahami di sini adalah bagaimana sifatnya yang Open Source dan bisa digunakan siapa saja dengan mudah. Dari sinilah anda akan benar-benar bisa melihat bagaimana langkah dan pencapaian yang ada di dalamnya akan mampu menghadirkan kepada anda sebuah potensi terbaik yang akan sangat anda butuhkan di dalamnya.


" ["date_timestamp"]=> int(1612589760) } [12]=> array(11) { ["guid"]=> string(70) "tag:blogger.com,1999:blog-3481659089041505427.post-3569767163494732881" ["pubdate"]=> string(31) "Sat, 06 Feb 2021 05:31:00 +0000" ["atom"]=> array(1) { ["updated"]=> string(29) "2021-02-10T19:49:19.612+07:00" } ["category"]=> string(6) "nodejs" ["title"]=> string(59) "Persiapan Awal Belajar Nodejs Beserta Panduan Installasinya" ["description"]=> string(6179) "

Persiapan Awal Belajar Nodejs Beserta Panduan Installasinya


Apa itu Node Js

Sebagai Web Developer, akhir-akhir ini kita sering mendengar NodeJS. Sudah banyak developer yang memakai platform ini. Sebenarnya, apa sih NodeJS? Mari kita pelajari lebih jauh mengenai NodeJS.


Menurut situs resminya (nodejs.org), NodeJS adalah sebuah platform pemrograman yang dibuat di atas JavaScript Runtime-nya Chrome. Maksudnya, script yang ditulis untuk server akan berjalan dengan cara yang hampir sama seperti ketika di peramban.


Semua kodingan JavaScript bisa diaplikasikan pada Node JS ini. Kelebihan dari NodeJS yang paling bermanfaat ialah pemrograman asynchronous. Artinya, semua kodingan akan dieksekusi secara bersamaan, tidak menunggu sintaks yang diatasnya selesai, tidak berurutan dari atas ke bawah seperti pemrograman yang lain. Hal ini lah yang membuat performa NodeJS itu cepat.


Persiapan Awal Belajar Nodejs Beserta Panduan Installasinya
by Pixabay

Selain asynchronous, NodeJS memiliki banyak kelebihan lain yang bisa menjadi alasan kenapa kita memakai NodeJS bukan yang lain. Berikut adalah kelebihan dari NodeJS.


* Menggunakan Bahasa JavaScript

Penggunaan JavaScript sebagai codingnya tentu alasannya agar para pengguna menjadi lebih mudah dalam mempelajari dan menggunakan NodeJS sebagai pemrograman back-end­-nya, mengingat Javascript merupakan bahasa yang cukup mudah untuk dipelajari.

* Bisa digunakan untuk membuat Aplikasi Realtime (Realtime Application)

* Open Source

NodeJS memiliki lisensi open-source yang artinya kita dapat mengetahui bagaimana proses aplikasi dieksekusi, bahkan mengubah prosesnya tanpa membayar atau izin terlebih dahulu kepada pengembangnya. Dengan kata lain, kita bisa mengotak-atik scriptnya sesuai dengan kebutuhan secara bebas.

* Mendukung Penyimpanan Sementara

NodeJS mampu menyimpan data-data secara sementara berupa cache, sehingga data-data tersebut dapat diakses kembali dengan waktu yang sangat cepat. Inilah yang membuat NodeJS lebih ringan daripada platform yang lain.

* Mendukung JSON

JSON merupakan standar untuk bertukar data yang paling populer saat ini sehingga penggunaan data-data dari pihak ketiga akan menjadi sangat mudah.

* Database NoSQL

Aplikasi yang dibuat dengan menggunakan NodeJS ini bisa terhubung dengan Database yang berjenis NoSQL. Artinya, kita dapat lebih mudah mengelola data yang tersimpan. Untuk aplikasi database-nya bisa menggunakan MongoDB atau CouchDB yang karena mendukung Javascript.

* Uptodate

NodeJS menggunakan V8 yang selalu update standar ECMAScript. Jadi, semua fitur-fitur yang ada di NodeJS pasti bisa dijalankan di semua jenis peramban.


Dengan memakai NodeJS kita bisa membuat sebuah aplikasi web yang sangat keren. Biasanya NodeJS ini dipakai oleh para pengembang aplikasi untuk kebutuhan IoT. Keren bukan? Untuk yang sederhana, kita bisa membuat sebuah aplikasi video call dengan memakai NodeJS ini.


Populer! 5 Bahasa Pemrograman Server Side selain PHP


Download Installer

Sebelum memasang dan mulai menggunakan NodeJS, kita harus memiliki installernya terlebih dahulu yang bisa didownload secara gratis dari situs resminya langsung: /en/ atau/en/download.


Jalankan Installer

Setelah selesai didownload maka jalankan installernya. Seperti kalau mau menginstall aplikasi, klik 2 kali installernya, jika muncul UAC ijinkan saja. Nanti akan muncul jendela wizard seperti di bawah ini. Klik Next untuk lanjut ke bagian selanjutnya.


Sampai di sini kita diminta untuk menentukan lokasi dimana NodeJS akan dipasang. Jika sudah atau tidak ingin merubah lokasi penyimpanan klik Next saja.


Kemudian, kita tentukan komponen apa saja yang akan dipasang. Biarkan saja seperti defaultnya agarfull installation. Klik Tombol Next lagi.


Kita klik “Install” saja untuk melanjutkan. Jika muncul UAC maka ijinkan saja dan proses pemasangan berjalan.


Setelah instalasi selesai maka akan muncul seperti gambar di bawah ini. Silahkan klik “Finish” untuk menyelesaikan proses pemasangan NodeJS.


Nah, sekarang proses instalasi NodeJS sudah selesai. Untuk mengecheck apakah NodeJS sudah berhasil terpasang dengan sempurna atau tidak, silahkan membuka command prompt (CMD/Terminal).


Caranya:

Klik tombol windows -> ketik CMD -> tekan Enter


Dan ketik di comand prompt seperti di bawah ini


Sintaks diatas berfungsi untuk menampilkan versi dari NodeJS yang terpasang. Kalau muncul nomor versi seperti di bawah ini berarti NodeJS sudah terpasang dengan baik dan sudah siap untuk digunakan.


Sampai saat ini kita telah berhasil menginstall Node JS di windows. Jika tutorial ini dirasa bermanfaat silahkan dishare ya. Happy Koding 😀


Content Developer of Web Development

" ["link"]=> string(83) "https://www.arugaz.my.id/2021/02/persiapan-awal-belajar-nodejs-beserta-panduan.html" ["author"]=> string(28) "noreply@blogger.com (KocakZ)" ["thr"]=> array(1) { ["total"]=> string(1) "1" } ["summary"]=> string(6179) "

Persiapan Awal Belajar Nodejs Beserta Panduan Installasinya


Apa itu Node Js

Sebagai Web Developer, akhir-akhir ini kita sering mendengar NodeJS. Sudah banyak developer yang memakai platform ini. Sebenarnya, apa sih NodeJS? Mari kita pelajari lebih jauh mengenai NodeJS.


Menurut situs resminya (nodejs.org), NodeJS adalah sebuah platform pemrograman yang dibuat di atas JavaScript Runtime-nya Chrome. Maksudnya, script yang ditulis untuk server akan berjalan dengan cara yang hampir sama seperti ketika di peramban.


Semua kodingan JavaScript bisa diaplikasikan pada Node JS ini. Kelebihan dari NodeJS yang paling bermanfaat ialah pemrograman asynchronous. Artinya, semua kodingan akan dieksekusi secara bersamaan, tidak menunggu sintaks yang diatasnya selesai, tidak berurutan dari atas ke bawah seperti pemrograman yang lain. Hal ini lah yang membuat performa NodeJS itu cepat.


Persiapan Awal Belajar Nodejs Beserta Panduan Installasinya
by Pixabay

Selain asynchronous, NodeJS memiliki banyak kelebihan lain yang bisa menjadi alasan kenapa kita memakai NodeJS bukan yang lain. Berikut adalah kelebihan dari NodeJS.


* Menggunakan Bahasa JavaScript

Penggunaan JavaScript sebagai codingnya tentu alasannya agar para pengguna menjadi lebih mudah dalam mempelajari dan menggunakan NodeJS sebagai pemrograman back-end­-nya, mengingat Javascript merupakan bahasa yang cukup mudah untuk dipelajari.

* Bisa digunakan untuk membuat Aplikasi Realtime (Realtime Application)

* Open Source

NodeJS memiliki lisensi open-source yang artinya kita dapat mengetahui bagaimana proses aplikasi dieksekusi, bahkan mengubah prosesnya tanpa membayar atau izin terlebih dahulu kepada pengembangnya. Dengan kata lain, kita bisa mengotak-atik scriptnya sesuai dengan kebutuhan secara bebas.

* Mendukung Penyimpanan Sementara

NodeJS mampu menyimpan data-data secara sementara berupa cache, sehingga data-data tersebut dapat diakses kembali dengan waktu yang sangat cepat. Inilah yang membuat NodeJS lebih ringan daripada platform yang lain.

* Mendukung JSON

JSON merupakan standar untuk bertukar data yang paling populer saat ini sehingga penggunaan data-data dari pihak ketiga akan menjadi sangat mudah.

* Database NoSQL

Aplikasi yang dibuat dengan menggunakan NodeJS ini bisa terhubung dengan Database yang berjenis NoSQL. Artinya, kita dapat lebih mudah mengelola data yang tersimpan. Untuk aplikasi database-nya bisa menggunakan MongoDB atau CouchDB yang karena mendukung Javascript.

* Uptodate

NodeJS menggunakan V8 yang selalu update standar ECMAScript. Jadi, semua fitur-fitur yang ada di NodeJS pasti bisa dijalankan di semua jenis peramban.


Dengan memakai NodeJS kita bisa membuat sebuah aplikasi web yang sangat keren. Biasanya NodeJS ini dipakai oleh para pengembang aplikasi untuk kebutuhan IoT. Keren bukan? Untuk yang sederhana, kita bisa membuat sebuah aplikasi video call dengan memakai NodeJS ini.


Populer! 5 Bahasa Pemrograman Server Side selain PHP


Download Installer

Sebelum memasang dan mulai menggunakan NodeJS, kita harus memiliki installernya terlebih dahulu yang bisa didownload secara gratis dari situs resminya langsung: /en/ atau/en/download.


Jalankan Installer

Setelah selesai didownload maka jalankan installernya. Seperti kalau mau menginstall aplikasi, klik 2 kali installernya, jika muncul UAC ijinkan saja. Nanti akan muncul jendela wizard seperti di bawah ini. Klik Next untuk lanjut ke bagian selanjutnya.


Sampai di sini kita diminta untuk menentukan lokasi dimana NodeJS akan dipasang. Jika sudah atau tidak ingin merubah lokasi penyimpanan klik Next saja.


Kemudian, kita tentukan komponen apa saja yang akan dipasang. Biarkan saja seperti defaultnya agarfull installation. Klik Tombol Next lagi.


Kita klik “Install” saja untuk melanjutkan. Jika muncul UAC maka ijinkan saja dan proses pemasangan berjalan.


Setelah instalasi selesai maka akan muncul seperti gambar di bawah ini. Silahkan klik “Finish” untuk menyelesaikan proses pemasangan NodeJS.


Nah, sekarang proses instalasi NodeJS sudah selesai. Untuk mengecheck apakah NodeJS sudah berhasil terpasang dengan sempurna atau tidak, silahkan membuka command prompt (CMD/Terminal).


Caranya:

Klik tombol windows -> ketik CMD -> tekan Enter


Dan ketik di comand prompt seperti di bawah ini


Sintaks diatas berfungsi untuk menampilkan versi dari NodeJS yang terpasang. Kalau muncul nomor versi seperti di bawah ini berarti NodeJS sudah terpasang dengan baik dan sudah siap untuk digunakan.


Sampai saat ini kita telah berhasil menginstall Node JS di windows. Jika tutorial ini dirasa bermanfaat silahkan dishare ya. Happy Koding 😀


Content Developer of Web Development

" ["date_timestamp"]=> int(1612589460) } [13]=> array(11) { ["guid"]=> string(70) "tag:blogger.com,1999:blog-3481659089041505427.post-1365040021938658482" ["pubdate"]=> string(31) "Sat, 06 Feb 2021 05:30:00 +0000" ["atom"]=> array(1) { ["updated"]=> string(29) "2021-02-07T04:47:08.347+07:00" } ["category"]=> string(11) "pemrograman" ["title"]=> string(52) "Populer! 5 Bahasa Pemrograman Server Side selain PHP" ["description"]=> string(11135) "

 Top 5 Bahasa Pemrograman "server Side" Selain Php

5 Bahasa Pemrograman Serrver Side selain PHP
by Pixabay


Hai, sudah coding hari ini? Desktop, client side, atau server side programming? Bahasa pemrograman apa yang dipakai? Atau masih bingung menentukan pilihan jodoh bahasa? Yuk kita ngobrol dikit tentang “server side programming language”.


Apa Sih Server Side itu?

Server Side Programming Language, atau Bahasa Pemrograman sisi server, adalah bahasa pemrograman web, yang letak source code nya nanti hanya ada di webserver. Bahasa ini source code nya tidak akan muncul di sisi client (browser). Client/browser hanya menerima keluaran dari kode program tersebut. Di sisi client, keluaran akan muncul berupa : HTML, CSS, hingga bahasa pemrograman client side paling terkenal : Javascript. Bahasa Server Side sendiri ada banyak bahasa, paling populer saat ini ya : PHP. Nah siapa nih yang korban gemar PHP?


Saking populernya PHP, sebagian besar server hosting dunia (dan tentu juga hosting server akademik) , didominasi berbasis PHP. PHP saat ini sudah masuk ke versi 7.3. Versi yang paling lama bertahan adalah 5.x. Kemudian ditambal-tambal, patch, update, dan akhirnya masuk ke versi 6. Versi 6 sendiri tidak disarankan untuk digunakan karena berat. Muncullah PHP 7 yang hingga sekarang masih bercokol dan berjaya. Sudah gitu, PHP-8 sudah diisukan muncul dengan kelebihan : JIT Compiler. Mari kita cerita tentang bahasa lainnya.


Python

Python adalah seperti PHP, dia open source, berjenis bahasa interpreter, tidak dikompile (berupa script), dan bahasa aras tinggi. Bahasa ini sebenarnya justru lebih tua dibanding PHP. Python tahun 1991, sedangkan PHP tahun 1994. Python, cukup digemari di kalangan developer AI (Artificial Inteligence – Kecerdasan Buatan), dan Machine Learning.


Beberapa hal yang membuat python begitu disukai :


* Library yang sangat lengkap

* Kemudahan mengambil library dengan menggunakan pip

* Komunitas yang luas

* Kemudahan dipelajari, terutama justru oleh newbie

* Kemampuan mengolah big data, yang masa kini sedang marak

* Python bagus juga sebagai system scripting


Cukup banyak tools gratisan di internet, baik standalone tool, aplikasi, maupun middleware yang dibangun dengan menggunakan Python. Di kalangan pentester, python masih paling banyak digunakan sebagai bahasa pemrograman untuk mendevelop aplikasi penetration test. Python sekarang, sudah mencapai versi 3.7.4.


Node.js

Node.js ditulis tahun 2009 oleh Ryan Dahl. Dia menulis karena ingin membuat bahasa pemrograman dengan berlibrary Javascript, namun ada di server side. Node.js tumbuh di kalangan komunitas developer, terutama mereka yang memilih malas untuk belajar bahasa pemrograman selain Javascript. Alasannya dengan memahami satu bahasa saja, mereka sudah dapat memegang server side dan client side sekaligus. Masuk akal.


Beberapa hal mengapa node juga melejit popularitasnya adalah sebagai berikut


* sintaks yang bersaudara dengan java script. Sekali belajar bahasa, untuk semua sisi

* Dukungan komunitas

* Library yang banyak, dengan bantuan npm pemanggilan library jadi cukup cepat

* Konon, eksekusi satu command di node, lebih cepat ketimbang bahasa pemrograman lainnya


Pada umumnya node digunakan sebagai bahasa pemrograman untuk pengembangan webservice dan API. Beberapa isu kekurangan Node seperti : potensial DDOS pada Listen Service, dapat ditangani dengan webserving dengan program webserver seperti Nginx, Apache, dan lainnya. Versi terakhir node sekarang adalah 13.2.0


Baca juga: Cara Menginstall Nodejs di CentOS


Java

java adalah bahasa pemrograman berbasis pada class dan OOP (Object Oriented Programming), dijalankan dengan kompilasi, dan tak perlu compile ulang saat pindah mesin lain. Aplikasi berbasis Java dapat hidup dalam berbagai macam sistem operasi dan arsitektur, dengan cara menjalankan JVM (Java Virtual Machine). Java memiliki logo gambar kopi, konon memiliki sejarah tersendiri. Si pembuat Java, James Gosling dan kawan-kawannya, terinspirasi logo itu dari kopi Jawa. Mereka menganggap bahwa kopi Jawa adalah kopi paling berkesan untuk para coder.


Java dibuat oleh para pegiat di Sun Microsystem pada tahun 1991, yang kemudian diakuisisi oleh Oracle pada tahun 2010. Java banyak digunakan pada sistem-sistem yang membutuhkan penyembunyian source code. Keunggulan lain dari Java ini, karena dia menggunakan JVM, maka saat program Java start, dia akan langsung meload seluruh program, mengklaim resource (memory), dan berjalan dengan stabil dalam merespon layanan.


Beberapa developer memilih tidak menggunakan Java, karena menurut mereka kurang ramah dan lincah dikerjakan dengan Source Code Management (Version Control). Pola delivery aplikasi masa kini, dari kondisi development ke kondisi live menuntut dapat dilakukan dengan satu kali clone. Sedangkan Java yang memerlukan kompilasi, memiliki risiko downtime saat peralihan versi. Namun hal ini pun sebenarnya sudah dapat diatasi. Nah, tertarik mencoba Java?


Ruby

Ruby ditulis oleh Yukihiro Matsumoto, pada tahun 1995. Dari namanya, tentu tahu ya, beliau orang mana. Ruby merupakan bahasa interpreter, aras tinggi, dan juga multiple paradigm programming, yang dapat berbasis OOP, Prosedural, ataupun berbasis fungsional. Yukihiro menuliskan Ruby, salah satunya terinspirasi oleh bahasa Perl. Saat ini Ruby telah mencapai versi 2.8


Di lingkungan bahasa Ruby ini, berkembang juga sebuah framework bernama Ruby On Rails, yang sudah berbasis MVC (Model View Controllers), yang menginspirasi banyak framework populer seperti : Django (Python), Laravel dan CakePHP (PHP), Sails.js di NodeJS. Komunitas Ruby di Indonesia, ada di


Ruby juga tidak jarang digunakan untuk system scripting di berbagai sistem operasi. Ruby juga dapat digunakan sebagai bahasa pemrograman untuk program-program executable. Salah satunya misal adalah tool untuk melakukan audit keamanan WordPress : WPScan, juga ditulis dengan menggunakan bahasa Ruby. Ruby juga memiliki composer library yang bernama RubyGems .


Go !

Golang, adalah bahasa pemrograman server side yang merupakan salah satu teknologi Google yang lantas dishare ke masyarakat. Google memang begitu. Sukanya ngeshare teknologinya ke masyarakat. Tujuannya? Ya untuk keberlangsungan pengembangan, kontribusi dan menanamkan platform teknologi Google pada masyarakat.


Di sisi client side, Google pernah share AngularJS, di sisi infrastruktur Google menularkan Kubernetes (yang konon ditulis dengan Go juga).


Go (atau Go Lang, atau Golang), akan dikompilasi (compile) pada mesin yang menjalankan. Cara penulisan Go sendiri seperti bahasa scripting biasa. Konon, Go menjadi bahasa pemrograman dengan proses yang sangat cepat, karena dengan dikompilasi, dia akan memiliki library sendiri dalam bentuk biner. Go sendiri, dibangun dengan menggunakan bahasa C.


Go, akhir-akhir ini menjadi sangat populer, karena kelebihannya. Ditambah dengan dokumentasi yang banyak, dukungan komunitas dan masyarakat IT seluruh dunia, menjadikan popularitas Go menjadi tinggi. Bahkan di kalangan pentester, system scripting, Go juga mulai marak digunakan. Di dunia startup dan perusahaan-perusahaan raksasa berbasis IT di Indonesia, Bahasa pemrograman Go juga marak digunakan.


Pilih Mana?

Dengan banyaknya bahasa pemrograman yang bertebaran di dunia IT, manakah yang paling bagus digunakan? Sebenarnya semua pemrograman sangatlah tergantung pada programmer dan desainnya. Seperti yang pernah tim eCampuz dengarkan dari kata-kata kang Onno W Purbo, suhu IT negeri ini, “programming dan bahasanya itu perkara mudah, yang sulit adalah logic-nya”


Untuk mempelajarinya, sudah banyak forum-forum dunia maupun forum-forum Indonesia di berbagai web, ataupun pada supergroup Telegram yang dapat diikuti dengan bebas. Meskipun kadang di group itu banyak hal yang konyol, yang masih membawa fanatisme bahasa pemrograman. Tolong bagian ini jangan diikuti hehehe… Berikut beberapa list group Telegram yang membahas tentang bahasa pemrograman :


Go : /golangID


NodeJS : /nodejsid


Ruby : /ruby_id


PHP : /PHPIDforStudent


Java : /JVMUserGroup


Server Side for Campus

Untuk kampus, enaknya bahasa pemrograman apa ya? Pemilihan bahasa pemrograman, baik untuk kampus, perusahaan, komunitas dan lain sebagainya, harus disesuaikan juga dengan beberapa hal, seperti : digunakan untuk kebutuhan apa, dukungan infrastruktur (environment server), dukungan SDM, keberlangsungan (regenerasi), kolaborasi, hingga libary dan komunitas luar.


Misal, pemilihan bahasa pemrograman untuk aplikasi di kampus dengan Perl untuk sistem keuangan, adalah sah-sah saja. Namun untuk keberlangsungan, kolaborasi, hingga dukungan komunitas di luar belum tentu mudah. Apalagi kampus dengan tipe rolling SDM yang sangat tinggi, dibutuhkan bahasa pemrograman yang banyak dimengerti orang, dengan framework yang populer, dan dokumentasi yang dapat menjadi acuan generasi selanjutnya. Dengan demikian proses maintenance dapat dilanjutkan hingga banyak generasi.


Bahasa pemrograman server side jika untuk keperluan riset, sangat dianjurkan untuk mencoba sebanyak mungkin bahasa. Masih banyak bahasa pemrograman server side yang bertebaran di luar sana, dengan berbagai spesifikasi dan keunikan tersendiri. Seperti misal : Coldfusion, Perl, hingga Rust. Mereka memiliki keistimewaan sendiri, dengan kecocokan penggunaan masing-masing. Tertarik untuk mencoba?

" ["link"]=> string(73) "https://www.arugaz.my.id/2021/02/populer-5-bahasa-pemrograman-server.html" ["author"]=> string(28) "noreply@blogger.com (KocakZ)" ["thr"]=> array(1) { ["total"]=> string(1) "1" } ["summary"]=> string(11135) "

 Top 5 Bahasa Pemrograman "server Side" Selain Php

5 Bahasa Pemrograman Serrver Side selain PHP
by Pixabay


Hai, sudah coding hari ini? Desktop, client side, atau server side programming? Bahasa pemrograman apa yang dipakai? Atau masih bingung menentukan pilihan jodoh bahasa? Yuk kita ngobrol dikit tentang “server side programming language”.


Apa Sih Server Side itu?

Server Side Programming Language, atau Bahasa Pemrograman sisi server, adalah bahasa pemrograman web, yang letak source code nya nanti hanya ada di webserver. Bahasa ini source code nya tidak akan muncul di sisi client (browser). Client/browser hanya menerima keluaran dari kode program tersebut. Di sisi client, keluaran akan muncul berupa : HTML, CSS, hingga bahasa pemrograman client side paling terkenal : Javascript. Bahasa Server Side sendiri ada banyak bahasa, paling populer saat ini ya : PHP. Nah siapa nih yang korban gemar PHP?


Saking populernya PHP, sebagian besar server hosting dunia (dan tentu juga hosting server akademik) , didominasi berbasis PHP. PHP saat ini sudah masuk ke versi 7.3. Versi yang paling lama bertahan adalah 5.x. Kemudian ditambal-tambal, patch, update, dan akhirnya masuk ke versi 6. Versi 6 sendiri tidak disarankan untuk digunakan karena berat. Muncullah PHP 7 yang hingga sekarang masih bercokol dan berjaya. Sudah gitu, PHP-8 sudah diisukan muncul dengan kelebihan : JIT Compiler. Mari kita cerita tentang bahasa lainnya.


Python

Python adalah seperti PHP, dia open source, berjenis bahasa interpreter, tidak dikompile (berupa script), dan bahasa aras tinggi. Bahasa ini sebenarnya justru lebih tua dibanding PHP. Python tahun 1991, sedangkan PHP tahun 1994. Python, cukup digemari di kalangan developer AI (Artificial Inteligence – Kecerdasan Buatan), dan Machine Learning.


Beberapa hal yang membuat python begitu disukai :


* Library yang sangat lengkap

* Kemudahan mengambil library dengan menggunakan pip

* Komunitas yang luas

* Kemudahan dipelajari, terutama justru oleh newbie

* Kemampuan mengolah big data, yang masa kini sedang marak

* Python bagus juga sebagai system scripting


Cukup banyak tools gratisan di internet, baik standalone tool, aplikasi, maupun middleware yang dibangun dengan menggunakan Python. Di kalangan pentester, python masih paling banyak digunakan sebagai bahasa pemrograman untuk mendevelop aplikasi penetration test. Python sekarang, sudah mencapai versi 3.7.4.


Node.js

Node.js ditulis tahun 2009 oleh Ryan Dahl. Dia menulis karena ingin membuat bahasa pemrograman dengan berlibrary Javascript, namun ada di server side. Node.js tumbuh di kalangan komunitas developer, terutama mereka yang memilih malas untuk belajar bahasa pemrograman selain Javascript. Alasannya dengan memahami satu bahasa saja, mereka sudah dapat memegang server side dan client side sekaligus. Masuk akal.


Beberapa hal mengapa node juga melejit popularitasnya adalah sebagai berikut


* sintaks yang bersaudara dengan java script. Sekali belajar bahasa, untuk semua sisi

* Dukungan komunitas

* Library yang banyak, dengan bantuan npm pemanggilan library jadi cukup cepat

* Konon, eksekusi satu command di node, lebih cepat ketimbang bahasa pemrograman lainnya


Pada umumnya node digunakan sebagai bahasa pemrograman untuk pengembangan webservice dan API. Beberapa isu kekurangan Node seperti : potensial DDOS pada Listen Service, dapat ditangani dengan webserving dengan program webserver seperti Nginx, Apache, dan lainnya. Versi terakhir node sekarang adalah 13.2.0


Baca juga: Cara Menginstall Nodejs di CentOS


Java

java adalah bahasa pemrograman berbasis pada class dan OOP (Object Oriented Programming), dijalankan dengan kompilasi, dan tak perlu compile ulang saat pindah mesin lain. Aplikasi berbasis Java dapat hidup dalam berbagai macam sistem operasi dan arsitektur, dengan cara menjalankan JVM (Java Virtual Machine). Java memiliki logo gambar kopi, konon memiliki sejarah tersendiri. Si pembuat Java, James Gosling dan kawan-kawannya, terinspirasi logo itu dari kopi Jawa. Mereka menganggap bahwa kopi Jawa adalah kopi paling berkesan untuk para coder.


Java dibuat oleh para pegiat di Sun Microsystem pada tahun 1991, yang kemudian diakuisisi oleh Oracle pada tahun 2010. Java banyak digunakan pada sistem-sistem yang membutuhkan penyembunyian source code. Keunggulan lain dari Java ini, karena dia menggunakan JVM, maka saat program Java start, dia akan langsung meload seluruh program, mengklaim resource (memory), dan berjalan dengan stabil dalam merespon layanan.


Beberapa developer memilih tidak menggunakan Java, karena menurut mereka kurang ramah dan lincah dikerjakan dengan Source Code Management (Version Control). Pola delivery aplikasi masa kini, dari kondisi development ke kondisi live menuntut dapat dilakukan dengan satu kali clone. Sedangkan Java yang memerlukan kompilasi, memiliki risiko downtime saat peralihan versi. Namun hal ini pun sebenarnya sudah dapat diatasi. Nah, tertarik mencoba Java?


Ruby

Ruby ditulis oleh Yukihiro Matsumoto, pada tahun 1995. Dari namanya, tentu tahu ya, beliau orang mana. Ruby merupakan bahasa interpreter, aras tinggi, dan juga multiple paradigm programming, yang dapat berbasis OOP, Prosedural, ataupun berbasis fungsional. Yukihiro menuliskan Ruby, salah satunya terinspirasi oleh bahasa Perl. Saat ini Ruby telah mencapai versi 2.8


Di lingkungan bahasa Ruby ini, berkembang juga sebuah framework bernama Ruby On Rails, yang sudah berbasis MVC (Model View Controllers), yang menginspirasi banyak framework populer seperti : Django (Python), Laravel dan CakePHP (PHP), Sails.js di NodeJS. Komunitas Ruby di Indonesia, ada di


Ruby juga tidak jarang digunakan untuk system scripting di berbagai sistem operasi. Ruby juga dapat digunakan sebagai bahasa pemrograman untuk program-program executable. Salah satunya misal adalah tool untuk melakukan audit keamanan WordPress : WPScan, juga ditulis dengan menggunakan bahasa Ruby. Ruby juga memiliki composer library yang bernama RubyGems .


Go !

Golang, adalah bahasa pemrograman server side yang merupakan salah satu teknologi Google yang lantas dishare ke masyarakat. Google memang begitu. Sukanya ngeshare teknologinya ke masyarakat. Tujuannya? Ya untuk keberlangsungan pengembangan, kontribusi dan menanamkan platform teknologi Google pada masyarakat.


Di sisi client side, Google pernah share AngularJS, di sisi infrastruktur Google menularkan Kubernetes (yang konon ditulis dengan Go juga).


Go (atau Go Lang, atau Golang), akan dikompilasi (compile) pada mesin yang menjalankan. Cara penulisan Go sendiri seperti bahasa scripting biasa. Konon, Go menjadi bahasa pemrograman dengan proses yang sangat cepat, karena dengan dikompilasi, dia akan memiliki library sendiri dalam bentuk biner. Go sendiri, dibangun dengan menggunakan bahasa C.


Go, akhir-akhir ini menjadi sangat populer, karena kelebihannya. Ditambah dengan dokumentasi yang banyak, dukungan komunitas dan masyarakat IT seluruh dunia, menjadikan popularitas Go menjadi tinggi. Bahkan di kalangan pentester, system scripting, Go juga mulai marak digunakan. Di dunia startup dan perusahaan-perusahaan raksasa berbasis IT di Indonesia, Bahasa pemrograman Go juga marak digunakan.


Pilih Mana?

Dengan banyaknya bahasa pemrograman yang bertebaran di dunia IT, manakah yang paling bagus digunakan? Sebenarnya semua pemrograman sangatlah tergantung pada programmer dan desainnya. Seperti yang pernah tim eCampuz dengarkan dari kata-kata kang Onno W Purbo, suhu IT negeri ini, “programming dan bahasanya itu perkara mudah, yang sulit adalah logic-nya”


Untuk mempelajarinya, sudah banyak forum-forum dunia maupun forum-forum Indonesia di berbagai web, ataupun pada supergroup Telegram yang dapat diikuti dengan bebas. Meskipun kadang di group itu banyak hal yang konyol, yang masih membawa fanatisme bahasa pemrograman. Tolong bagian ini jangan diikuti hehehe… Berikut beberapa list group Telegram yang membahas tentang bahasa pemrograman :


Go : /golangID


NodeJS : /nodejsid


Ruby : /ruby_id


PHP : /PHPIDforStudent


Java : /JVMUserGroup


Server Side for Campus

Untuk kampus, enaknya bahasa pemrograman apa ya? Pemilihan bahasa pemrograman, baik untuk kampus, perusahaan, komunitas dan lain sebagainya, harus disesuaikan juga dengan beberapa hal, seperti : digunakan untuk kebutuhan apa, dukungan infrastruktur (environment server), dukungan SDM, keberlangsungan (regenerasi), kolaborasi, hingga libary dan komunitas luar.


Misal, pemilihan bahasa pemrograman untuk aplikasi di kampus dengan Perl untuk sistem keuangan, adalah sah-sah saja. Namun untuk keberlangsungan, kolaborasi, hingga dukungan komunitas di luar belum tentu mudah. Apalagi kampus dengan tipe rolling SDM yang sangat tinggi, dibutuhkan bahasa pemrograman yang banyak dimengerti orang, dengan framework yang populer, dan dokumentasi yang dapat menjadi acuan generasi selanjutnya. Dengan demikian proses maintenance dapat dilanjutkan hingga banyak generasi.


Bahasa pemrograman server side jika untuk keperluan riset, sangat dianjurkan untuk mencoba sebanyak mungkin bahasa. Masih banyak bahasa pemrograman server side yang bertebaran di luar sana, dengan berbagai spesifikasi dan keunikan tersendiri. Seperti misal : Coldfusion, Perl, hingga Rust. Mereka memiliki keistimewaan sendiri, dengan kecocokan penggunaan masing-masing. Tertarik untuk mencoba?

" ["date_timestamp"]=> int(1612589400) } [14]=> array(11) { ["guid"]=> string(70) "tag:blogger.com,1999:blog-3481659089041505427.post-1584566248690352979" ["pubdate"]=> string(31) "Sat, 06 Feb 2021 05:26:00 +0000" ["atom"]=> array(1) { ["updated"]=> string(29) "2021-02-07T04:46:21.534+07:00" } ["category"]=> string(6) "nodejs" ["title"]=> string(54) "Nodejs: Cara Install Node js dan NPM di CentOS Terbaru" ["description"]=> string(3500) "

Tutorial Install Nodejs Terbaru Di Centos

Node.js adalah platform yang dibangun di atas runtime JavaScript Chrome untuk dengan mudah membangun aplikasi jaringan yang cepat dan dapat diskalakan. Versi terbaru repositori node.js yum dikelola oleh situs resminya. Gunakan tutorial ini untuk menambahkan repositori yum dan menginstal Nodejs terbaru ke sistem CentOS / RHEL 7/6 dengan perintah sederhana.


Untuk menginstal versi nodejs tertentu, Kunjungi tutorial kami Instal Versi Khusus Nodejs dengan NVM.

Tutorial Install NodeJs
by Pixabay

Langkah 1 – Tambahkan Node.js Yum Repository

Pertama-tama, Anda perlu mengaktifkan repositori yum node.js di sistem yang disediakan oleh situs web resmi Node.js. Anda juga membutuhkan alat pengembangan untuk membangun add-on asli untuk diinstal pada sistem Anda.

Untuk Rilis Terbaru Nodejs :

yum install -y gcc-c++ make

curl -sL /setup_12.x

sudo -E bash -


Baca Juga: Apa itu Nodejs? Mengenal lebih..


Langkah 2 – Install Node.js di CentOS

Setelah menambahkan repositori yum di sistem Anda, mari kita instal paket Node.js. NPM juga akan diinstal dengan node.js. Perintah ini juga akan menginstal banyak paket dependen lainnya di sistem Anda

sudo yum install nodejs


Langkah 3 – Periksa Versi Node.js dan Versi NPM

Setelah menginstal node.js, verifikasi dan periksa versi yang diinstal. Anda dapat menemukan detail lebih lanjut tentang versi saat ini di situs web resmi node.js.

node -v

v12.3.1

 

Periksa juga versi npm

npm -v

6.9.0

 

Opsional – Membuat Demo Web Server

Ini merupakan langkah opsional. Jika Anda ingin menguji instalasi node.js Anda. Mari kita membuat server web dengan teks “Welcome Node.js”. Buat file demo_server.js

vim demo_server.js


dan tambahkan konten berikut

var http = require('http');

http.createServer(function (req, res) {

res.writeHead(200, {'Content-Type': 'text/plain'});

res.end('Welcome Node.js');

}).listen(3001, "127.0.0.1");

console.log('Server running at :3001/');

 

Sekarang mulai web server menggunakan perintah.

node --debug demo_server.js

debugger listening on port Server running at :3001/


Web server telah dimulai pada port 3001. Sekarang akses :3001/ url di browser.

" ["link"]=> string(67) "https://www.arugaz.my.id/2021/02/cara-install-nodejs-di-centos.html" ["author"]=> string(28) "noreply@blogger.com (KocakZ)" ["thr"]=> array(1) { ["total"]=> string(1) "0" } ["summary"]=> string(3500) "

Tutorial Install Nodejs Terbaru Di Centos

Node.js adalah platform yang dibangun di atas runtime JavaScript Chrome untuk dengan mudah membangun aplikasi jaringan yang cepat dan dapat diskalakan. Versi terbaru repositori node.js yum dikelola oleh situs resminya. Gunakan tutorial ini untuk menambahkan repositori yum dan menginstal Nodejs terbaru ke sistem CentOS / RHEL 7/6 dengan perintah sederhana.


Untuk menginstal versi nodejs tertentu, Kunjungi tutorial kami Instal Versi Khusus Nodejs dengan NVM.

Tutorial Install NodeJs
by Pixabay

Langkah 1 – Tambahkan Node.js Yum Repository

Pertama-tama, Anda perlu mengaktifkan repositori yum node.js di sistem yang disediakan oleh situs web resmi Node.js. Anda juga membutuhkan alat pengembangan untuk membangun add-on asli untuk diinstal pada sistem Anda.

Untuk Rilis Terbaru Nodejs :

yum install -y gcc-c++ make

curl -sL /setup_12.x

sudo -E bash -


Baca Juga: Apa itu Nodejs? Mengenal lebih..


Langkah 2 – Install Node.js di CentOS

Setelah menambahkan repositori yum di sistem Anda, mari kita instal paket Node.js. NPM juga akan diinstal dengan node.js. Perintah ini juga akan menginstal banyak paket dependen lainnya di sistem Anda

sudo yum install nodejs


Langkah 3 – Periksa Versi Node.js dan Versi NPM

Setelah menginstal node.js, verifikasi dan periksa versi yang diinstal. Anda dapat menemukan detail lebih lanjut tentang versi saat ini di situs web resmi node.js.

node -v

v12.3.1

 

Periksa juga versi npm

npm -v

6.9.0

 

Opsional – Membuat Demo Web Server

Ini merupakan langkah opsional. Jika Anda ingin menguji instalasi node.js Anda. Mari kita membuat server web dengan teks “Welcome Node.js”. Buat file demo_server.js

vim demo_server.js


dan tambahkan konten berikut

var http = require('http');

http.createServer(function (req, res) {

res.writeHead(200, {'Content-Type': 'text/plain'});

res.end('Welcome Node.js');

}).listen(3001, "127.0.0.1");

console.log('Server running at :3001/');

 

Sekarang mulai web server menggunakan perintah.

node --debug demo_server.js

debugger listening on port Server running at :3001/


Web server telah dimulai pada port 3001. Sekarang akses :3001/ url di browser.

" ["date_timestamp"]=> int(1612589160) } [15]=> array(11) { ["guid"]=> string(70) "tag:blogger.com,1999:blog-3481659089041505427.post-5183253415027586446" ["pubdate"]=> string(31) "Sat, 06 Feb 2021 05:25:00 +0000" ["atom"]=> array(1) { ["updated"]=> string(29) "2021-02-07T04:45:22.365+07:00" } ["category"]=> string(6) "nodejs" ["title"]=> string(66) "Apa itu Nodejs? Mengenal Node Js Beserta Kelebihannya Lebih Lanjut" ["description"]=> string(3027) "

Yuk Mengenal Node Js Beserta Kelebihannya Lebih Lanjut!

Apa itu Node Js? Node js adalah suatu perangkat lunak yang kerap digunakan untuk mengembangkan aplikasi berbasis web dengan bahasa pemrograman Javascript. Perbedaan antara JavaScript dan node js dapat terlihat dari fungsinya. Javascript merupakan bahasa pemrograman yang dapat berfungsi pada sisi pengguna (browser), sedangkan Node.JS bertugas untuk melengkapi Javascript agar dapat berjalan pada sisi server. Perangkat lunak ini dapat berfungsi pada sistem operasi Windows, Mac OS X, dan Linux. Perangkat lunak ini juga memiliki HTTP tersendiri sehingga Node JS mampu untuk menjalankan server web seperti Apache atau Nginx.


Mengenal Node Js
by Pixabay

Jika ingin mengimplementaikan Javascript sebagai bahasa pemrograman server diperlukan search engine yang cukup berkualitas dengan performa yang cukup baik. Perangkat lunak ini menggunakan engine Javascript bernama V8 yang dapat mendukung hal tersebut dengan lebih baik.


Cara Node JS Bekerja

Perangkat lunak ini memiliki cara kerja yang berbeda dibandingkan bahasa pemrograman lain. Jika bahasa pemrograman lain memiliki cara kerja yang bersifat blocking, maka perangkat lunak ini bersifat non-blocking yang serupa dengan cara kerja Javascript. Lebih tepatnya, perangkat lunak ini berjalan dengan basis event-driven.


Baca Juga : Cara Membuat Whatsapp Bot Nodejs


Kelebihan Menggunakan Node.js

1. Perangkat lunak ini menggunakan bahasa pemrograman Javascript yang cukup populer di kalangan developer

2. Dapat menangani ribuan koneksi secara bersamaan dengan sumber daya yang terbatas

3. Sangat diandalkan dan sering dipakai untuk mengembangkan aplikasi real-time

4. Perangkat lunak ini merupakan bersifat open source

5. Meminimalisir kesalahan antara pemrograman di sisi server dan sisi client karena menggunakan bahasa pemrograman yang sama yaitu Javascript.

Baca Juga : Tutorial Membuat Rest API Express Js Nodejs

Sumber : Codepolitan

" ["link"]=> string(74) "https://www.arugaz.my.id/2021/02/mengenal-nodejs-beserta-kelebihannya.html" ["author"]=> string(28) "noreply@blogger.com (KocakZ)" ["thr"]=> array(1) { ["total"]=> string(1) "1" } ["summary"]=> string(3027) "

Yuk Mengenal Node Js Beserta Kelebihannya Lebih Lanjut!

Apa itu Node Js? Node js adalah suatu perangkat lunak yang kerap digunakan untuk mengembangkan aplikasi berbasis web dengan bahasa pemrograman Javascript. Perbedaan antara JavaScript dan node js dapat terlihat dari fungsinya. Javascript merupakan bahasa pemrograman yang dapat berfungsi pada sisi pengguna (browser), sedangkan Node.JS bertugas untuk melengkapi Javascript agar dapat berjalan pada sisi server. Perangkat lunak ini dapat berfungsi pada sistem operasi Windows, Mac OS X, dan Linux. Perangkat lunak ini juga memiliki HTTP tersendiri sehingga Node JS mampu untuk menjalankan server web seperti Apache atau Nginx.


Mengenal Node Js
by Pixabay

Jika ingin mengimplementaikan Javascript sebagai bahasa pemrograman server diperlukan search engine yang cukup berkualitas dengan performa yang cukup baik. Perangkat lunak ini menggunakan engine Javascript bernama V8 yang dapat mendukung hal tersebut dengan lebih baik.


Cara Node JS Bekerja

Perangkat lunak ini memiliki cara kerja yang berbeda dibandingkan bahasa pemrograman lain. Jika bahasa pemrograman lain memiliki cara kerja yang bersifat blocking, maka perangkat lunak ini bersifat non-blocking yang serupa dengan cara kerja Javascript. Lebih tepatnya, perangkat lunak ini berjalan dengan basis event-driven.


Baca Juga : Cara Membuat Whatsapp Bot Nodejs


Kelebihan Menggunakan Node.js

1. Perangkat lunak ini menggunakan bahasa pemrograman Javascript yang cukup populer di kalangan developer

2. Dapat menangani ribuan koneksi secara bersamaan dengan sumber daya yang terbatas

3. Sangat diandalkan dan sering dipakai untuk mengembangkan aplikasi real-time

4. Perangkat lunak ini merupakan bersifat open source

5. Meminimalisir kesalahan antara pemrograman di sisi server dan sisi client karena menggunakan bahasa pemrograman yang sama yaitu Javascript.

Baca Juga : Tutorial Membuat Rest API Express Js Nodejs

Sumber : Codepolitan

" ["date_timestamp"]=> int(1612589100) } [16]=> array(11) { ["guid"]=> string(70) "tag:blogger.com,1999:blog-3481659089041505427.post-4956304752891136144" ["pubdate"]=> string(31) "Sat, 06 Feb 2021 05:23:00 +0000" ["atom"]=> array(1) { ["updated"]=> string(29) "2021-02-08T03:45:07.813+07:00" } ["category"]=> string(11) "pemrograman" ["title"]=> string(52) "Cara Membuat Bot Whatsapp Menggunakan Node Js Part 1" ["description"]=> string(9222) "

Cara Membuat Bot Whatsapp Menggunakan NodeJS - Part 1

Membuat Whatsapp BOT



Oke kali ini saya ingin memberikan tutorial tentang cara membuat Whatsapp BOT dengan menggunakan NodeJS, seperti contoh dibawah BOT saya yang memiliki fitur lebih dari 100. Sebelum memulai tutorialnya kalian harus install terlebih dahulu NodeJS v12.18.3 atau versi keatasnya, kalian bisa install NodeJS nya di di sini saya sarankan untuk menginstall yang LTS version.


Ditutorial kali ini saya anggap kalian sudah paham tentang apa itu NodeJS. Jika kalian memang belum paham tentang apa itu NodeJS, kalian bisa membacanya pada artikel dokumentasi di sini. Oke jika sudah siap, mari kita mulai tutorialnya.


Membuat Whatsapp BOT


Pertama kalian buka dahulu teks editor yang kalian miliki, disini saya memakai Visual Studio Code. Kemudian buka terminal untuk membuat project baru. Pertama kita akan membuat folder baru, yaitu dengan cara :

mkdir whatsapp-bot
cd whatsapp-bot

Fungsi cd tersebut ialah kita membuka folder yang telah kita buat / tersedia sebelumnya. Selanjutnya yaitu membuat file package.json, dengan cara :

npm init --yes

Untuk perintah --yes itu agar perintahnya membuat file package.json secara otomatis. Kemudian, disini saya akan menggunakan modules wa-automate-nodejs kalian bisa cek di sini. Untuk sekarang modulesnya sudah tersedia di npm jadi kalian bisa install dengan cara :

npm install --save @open-wa/wa-automate@latest

Untuk perintah --save bertujuan agar modules yang telah kita install diatas tersimpan didalam file package.json sebagai dependentcies. Dalam menginstall modules wa-automate-nodejs otomatis dia akan menginstall chromium yang terdapat pada puppeter jadi siapkan kouta anda karena filenya kurang lebih sebanyak 120Mb. Selanjutnya kita menginstall beberapa modules eslint yang nanti akan digunakan dalam mebuat Whatsapp BOT ini, yaitu dengan cara :

npm install --save-dev eslint babel-eslint eslint-config-standard eslint-plugin-promise eslint-plugin-import eslint-plugin-node eslint-plugin-standard

Untuk perintah --save-dev bertujuan agar modules yang telah kita install diatas tersimpat didalam file package.json sebagai devDependentcies, untuk mengetahui perbedaan dependentcies dengan devDependentcies silahkah kalian baca artikel ini. Setelah menginstall modules eslint diatas, kalian buat file dengan nama ".eslintrc.js" di folder project yang telah dibuat sebelumnya dengan isi sebagai berikut :

module.exports = {
env: {
commonjs: true,
es6: true,
node: true
},
extends: 'standard',
globals: {
Atomics: 'readonly',
SharedArrayBuffer: 'readonly'
},
parserOptions: {
ecmaVersion: 2018
},
rules: {
eqeqeq: 0,
indent: [2, 4],
camelcase: 1,
'no-var': 2,
'no-unused-vars': 1,
'no-unused-expressions': 0,
'no-self-assign': 0,
'no-undef': 0,
'no-case-declarations': 0,
'prefer-promise-reject-errors': 1,
'object-property-newline': 0,
'no-useless-escape': 0,
'prefer-regex-literals': 0
}
}

Jika sudah dibuat maka selanjutnya kalian membuat file "index.js" di folder yang telah dibuat sebelumnya untuk memasukan coding Whatsapp BOT kita, dengan code sebagai berikut :

const { create, Client } = require('@open-wa/wa-automate')

const start = (client = new Client()) => {
console.log('User telah login!')
}

create({
sessionId: 'Nama-Session',
headless: true,
qrTimeout: 0,
authTimeout: 0,
restartOnCrash: start,
cacheEnabled: false,
useChrome: true,
killProcessOnBrowserClose: true,
throwErrorOnTosBlock: false,
chromiumArgs: [
'--no-sandbox',
'--disable-setuid-sandbox',
'--aggressive-cache-discard',
'--disable-cache',
'--disable-application-cache',
'--disable-offline-load-stale-cache',
'--disk-cache-size=0'
]
}).then((client) => start(client)).catch((err) => new Error(err))


Untuk "Nama-Session" kalian ubah sesuai kalian, untuk membuat data session setelah kita menscan Kode QR pada terminal. Lalu jalankan perintah "node ." atau "node index.js" pada terminal, maka kita akan disuruh untuk menscan Kode QR pada terminal.

Membuat Whatsapp BOT

Buka Whatsapp di Handphone kalian, lalu buka menu Whatsapp Web scanlah Kode QR tersebut. Setelah menscan maka akan muncul tampilan di terminal "User telah login" dan sebuah file baru pada folder dengan nama "Nama-Session.data.json", itu membuat kita tidak akan menscan ulang ketika program akan dijalankan.


Selanjutnya kita akan membuat atau menggunakan BOT nya agar dapat menerima dan menjalankan perintah. Tunggu kelanjutannya di Part-2 ya. Terima-kasih telah membaca artikel ini, sampai jumpa lagi.

" ["link"]=> string(66) "https://www.arugaz.my.id/2021/02/tutorial-whatsapp-bot-part-1.html" ["author"]=> string(28) "noreply@blogger.com (KocakZ)" ["thr"]=> array(1) { ["total"]=> string(1) "0" } ["summary"]=> string(9222) "

Cara Membuat Bot Whatsapp Menggunakan NodeJS - Part 1

Membuat Whatsapp BOT



Oke kali ini saya ingin memberikan tutorial tentang cara membuat Whatsapp BOT dengan menggunakan NodeJS, seperti contoh dibawah BOT saya yang memiliki fitur lebih dari 100. Sebelum memulai tutorialnya kalian harus install terlebih dahulu NodeJS v12.18.3 atau versi keatasnya, kalian bisa install NodeJS nya di di sini saya sarankan untuk menginstall yang LTS version.


Ditutorial kali ini saya anggap kalian sudah paham tentang apa itu NodeJS. Jika kalian memang belum paham tentang apa itu NodeJS, kalian bisa membacanya pada artikel dokumentasi di sini. Oke jika sudah siap, mari kita mulai tutorialnya.


Membuat Whatsapp BOT


Pertama kalian buka dahulu teks editor yang kalian miliki, disini saya memakai Visual Studio Code. Kemudian buka terminal untuk membuat project baru. Pertama kita akan membuat folder baru, yaitu dengan cara :

mkdir whatsapp-bot
cd whatsapp-bot

Fungsi cd tersebut ialah kita membuka folder yang telah kita buat / tersedia sebelumnya. Selanjutnya yaitu membuat file package.json, dengan cara :

npm init --yes

Untuk perintah --yes itu agar perintahnya membuat file package.json secara otomatis. Kemudian, disini saya akan menggunakan modules wa-automate-nodejs kalian bisa cek di sini. Untuk sekarang modulesnya sudah tersedia di npm jadi kalian bisa install dengan cara :

npm install --save @open-wa/wa-automate@latest

Untuk perintah --save bertujuan agar modules yang telah kita install diatas tersimpan didalam file package.json sebagai dependentcies. Dalam menginstall modules wa-automate-nodejs otomatis dia akan menginstall chromium yang terdapat pada puppeter jadi siapkan kouta anda karena filenya kurang lebih sebanyak 120Mb. Selanjutnya kita menginstall beberapa modules eslint yang nanti akan digunakan dalam mebuat Whatsapp BOT ini, yaitu dengan cara :

npm install --save-dev eslint babel-eslint eslint-config-standard eslint-plugin-promise eslint-plugin-import eslint-plugin-node eslint-plugin-standard

Untuk perintah --save-dev bertujuan agar modules yang telah kita install diatas tersimpat didalam file package.json sebagai devDependentcies, untuk mengetahui perbedaan dependentcies dengan devDependentcies silahkah kalian baca artikel ini. Setelah menginstall modules eslint diatas, kalian buat file dengan nama ".eslintrc.js" di folder project yang telah dibuat sebelumnya dengan isi sebagai berikut :

module.exports = {
env: {
commonjs: true,
es6: true,
node: true
},
extends: 'standard',
globals: {
Atomics: 'readonly',
SharedArrayBuffer: 'readonly'
},
parserOptions: {
ecmaVersion: 2018
},
rules: {
eqeqeq: 0,
indent: [2, 4],
camelcase: 1,
'no-var': 2,
'no-unused-vars': 1,
'no-unused-expressions': 0,
'no-self-assign': 0,
'no-undef': 0,
'no-case-declarations': 0,
'prefer-promise-reject-errors': 1,
'object-property-newline': 0,
'no-useless-escape': 0,
'prefer-regex-literals': 0
}
}

Jika sudah dibuat maka selanjutnya kalian membuat file "index.js" di folder yang telah dibuat sebelumnya untuk memasukan coding Whatsapp BOT kita, dengan code sebagai berikut :

const { create, Client } = require('@open-wa/wa-automate')

const start = (client = new Client()) => {
console.log('User telah login!')
}

create({
sessionId: 'Nama-Session',
headless: true,
qrTimeout: 0,
authTimeout: 0,
restartOnCrash: start,
cacheEnabled: false,
useChrome: true,
killProcessOnBrowserClose: true,
throwErrorOnTosBlock: false,
chromiumArgs: [
'--no-sandbox',
'--disable-setuid-sandbox',
'--aggressive-cache-discard',
'--disable-cache',
'--disable-application-cache',
'--disable-offline-load-stale-cache',
'--disk-cache-size=0'
]
}).then((client) => start(client)).catch((err) => new Error(err))


Untuk "Nama-Session" kalian ubah sesuai kalian, untuk membuat data session setelah kita menscan Kode QR pada terminal. Lalu jalankan perintah "node ." atau "node index.js" pada terminal, maka kita akan disuruh untuk menscan Kode QR pada terminal.

Membuat Whatsapp BOT

Buka Whatsapp di Handphone kalian, lalu buka menu Whatsapp Web scanlah Kode QR tersebut. Setelah menscan maka akan muncul tampilan di terminal "User telah login" dan sebuah file baru pada folder dengan nama "Nama-Session.data.json", itu membuat kita tidak akan menscan ulang ketika program akan dijalankan.


Selanjutnya kita akan membuat atau menggunakan BOT nya agar dapat menerima dan menjalankan perintah. Tunggu kelanjutannya di Part-2 ya. Terima-kasih telah membaca artikel ini, sampai jumpa lagi.

" ["date_timestamp"]=> int(1612588980) } } ["channel"]=> array(10) { ["atom"]=> array(1) { ["id"]=> string(45) "tag:blogger.com,1999:blog-3481659089041505427" } ["lastbuilddate"]=> string(31) "Tue, 03 Jan 2023 12:35:37 +0000" ["category"]=> string(31) "tutorialnodejspemrogramanpython" ["title"]=> string(17) "ArugaZ | Tutorial" ["description"]=> string(269) "Kami membuat ArugaZ untuk membantu memelihara benih kreativitas yang ditemukan di kita semua. Kami percaya imajinasi harus menjadi inti dari segala sesuatu yang orang lakukan. ArugaZ adalah tempat untuk menemukan manifestasi paling menginspirasi ini dari seluruh dunia." ["link"]=> string(25) "https://www.arugaz.my.id/" ["managingeditor"]=> string(28) "noreply@blogger.com (KocakZ)" ["generator"]=> string(7) "Blogger" ["opensearch"]=> array(3) { ["totalresults"]=> string(2) "17" ["startindex"]=> string(1) "1" ["itemsperpage"]=> string(2) "25" } ["tagline"]=> string(269) "Kami membuat ArugaZ untuk membantu memelihara benih kreativitas yang ditemukan di kita semua. Kami percaya imajinasi harus menjadi inti dari segala sesuatu yang orang lakukan. ArugaZ adalah tempat untuk menemukan manifestasi paling menginspirasi ini dari seluruh dunia." } ["textinput"]=> array(0) { } ["image"]=> array(0) { } ["feed_type"]=> string(3) "RSS" ["feed_version"]=> string(3) "2.0" ["encoding"]=> string(5) "UTF-8" ["_source_encoding"]=> string(0) "" ["ERROR"]=> string(0) "" ["WARNING"]=> string(0) "" ["_CONTENT_CONSTRUCTS"]=> array(6) { [0]=> string(7) "content" [1]=> string(7) "summary" [2]=> string(4) "info" [3]=> string(5) "title" [4]=> string(7) "tagline" [5]=> string(9) "copyright" } ["_KNOWN_ENCODINGS"]=> array(3) { [0]=> string(5) "UTF-8" [1]=> string(8) "US-ASCII" [2]=> string(10) "ISO-8859-1" } ["stack"]=> array(0) { } ["inchannel"]=> bool(false) ["initem"]=> bool(false) ["incontent"]=> bool(false) ["intextinput"]=> bool(false) ["inimage"]=> bool(false) ["current_namespace"]=> bool(false) ["last_modified"]=> string(31) "Tue, 03 Jan 2023 12:35:37 GMT " }